Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar orang pasti pernah mendengar lagu atau nyanyian. Sebuah lagu atau nyanyian bisa terdengar bagus dan indah karena seorang vokalis menyanyikannya dengan teknik yang baik. Ada banyak teknik vokal yang perlu dikuasai seorang penyanyi agar dapat lagu yang dinyanyikan dapat terdengar indah dan merdu. Salah satu teknik vokal yang perlu dikuasai seorang penyanyi adalah phrasering.
Baca Juga
Advertisement
Phrasering adalah teknik pemenggalan kalimat secara tepat dalam bernyanyi. Phrasering adalah salah satu teknik penting dalam keseluruhan konsep musikal. Teknik phrasering adalah teknik yang memerlukan keterampilan pernapasan, terutama kapan seorang penyanyi harus mengambil napas.
Penyanyi diharapkan tidak mengambil napas di sembarang tempat namun mengikuti potongan kalimat pada tanda dalam partitur seperti koma, istirahat, titik, dan lain lain. Tidak hanya penting dalam seni tarik suara, phrasering adalah teknik yang penting untuk dikuasai dalam public speaking.
Baik dalam menyanyi atau publik speaking, phrasering adalah teknik pemenggalan kalimat, yang bertujuan agar nyanyian atau pidato lebih enak didengar, dan pesannya bisa tersampaikan kepada para audiens. Untuk lebih mengetahui lebih dalam mengenai phrasering, berikut ulasan lengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (25/11/2022).
Teknik Vokal
Phrasering adalah satu di antara banyak teknik dalam dunia tarik suara atau vokal. Selain Phrasering ada sejumlah teknik vokal lainnya yang tidak kalah penting, antara lain, artikulasi, pernapasan, dan sikap badan. Namun sebelum lebih jauh membahas mengenai teknik-teknik vokal tersebut, penting bagi kita untuk memahami apa itu vokal.
Vokal
Secara etimologis, vokal merupakan kata yang berasal dari bahasa latin "vocalis" yang berarti berbicara atau bersuara. Sedangkan dalam terminologi musik, vokal adalah alunan nada-nada yang keluar dari suara manusia. Dari pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa vokal adalah suara yang keluar dari manusia, baik ketika berbicara, bersiual, bersenandung, menggumam, dan bernyanyi.
Vokal dalam kaitannya dengan musik, tentu lebih dekat dengan bernyanyi atau menyanyi. Sebab, ketika menyanyi, seorang penyanyi harus mengeluarkan suaranya dengan mengikuti notasi musik. Untuk menghasilkan vokal yang baik, maka seorang penyanyi atau vokalis memperhatikan beberapa teknik vokal, di antaranya phrasering, artikulasi, pernapasan, dan sikap badan.
Phrasering
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, phrasering adalah salah satu teknik dalam seni tarik suara. Phrasering adalah teknik yang menuntut seorang penyanyi untuk dapat memenggal kalimat menjadi bagian-bagian yang lebih kecil agar sesuai dengan notasi musik. Phrasering adalah teknik yang membutuhkan keterampilan pernapasan, sebab penyanyi tidak diperkenankan mengambil napas di sembarang tempat, namun harus mengikuti potongan kalimat pada tanda dalam partitur seperti koma, istirahat, titik.
Untuk mendapatkan phrasering yang baik, seorang penyanyi harus memahami arti sebuah kalimat, memahami tujuan atau pesan sebuah lagu, serta memahami bahwa susunan nada dan syair lagu adalah satu kesatuan yang utuh.
Dalam menyanyikan kalimat lagu secara utuh, tidaklah sesederhana "membaca kalimat" karena di samping harus memahami kalimat yang diucapkan dengan sejelas mungkin, seorang penyanyi juga harus memahami tanda-tanda dinamika, tekanan nada, susunan nada, dan lain-lain yang harus dikerjakan bersamaan dengan pemenggalan kalimat.
Â
Advertisement
Artikulasi
Artikulasi adalah teknik vokal untuk melakukan perubahan saluran di ruang rongga udara. Hal itu dimaksudkan agar seorang penyanyi bisa menghasilkan bunyi atau suara yang lebih jelas. Teknik artikulasi melibatkan keterampilan dalam hal pelafalan kata dengan jelas dan lancar. Tujuan dari artikulasi agar lirik yang dinyanyikan dapat didengar dengan jelas dan dimengerti maksudnya oleh audiens.
Artikulasi yang baik, dipengaruhi oleh sikap badan yang baik dan benar, posisi mulut yang baik dan benar, teknik pembentukan bunyi vokal, dan pembentukan konsonan.
Pernapasan
Pernapasan adalah teknik dalam bernyanyi di mana seorang penyanyi berusaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya yang kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan. Udara yang digunakan saat bernyanyi lebih banyak daripada pada saat bernafas sehari-hari. Oleh karena itu, usahakan mengisi paru-paru sebanyak mungkin saat menyanyi. Teknik pernapasan dalam menyanyi dibagi menjadi tiga, yaitu teknik pernapasan dada, perut, dan diafragma.
Sikap Badan
Sikap badan adalah posisi tubuh ketik seseorangs edang bernyanyi. Bernyanyi dengan sikap badan yang baik memiliki tujuan agar teknik pernapasan tidak terganggu. Sikap badan sangat mempengaruhi produksi suara seseorang saat menyanyi, baik penyanyi solo maupun penyanyi kelompok. Sikap tubuh pada saat menyanyi yang benar, baik pada saat bernyanyi dengan posisi duduk maupun posisi berdiri, antara lain.
Ketika bernyanyi dengan posisi duduk, seorang penyanyi hendaknya duduk dengan santai, memastikan badan tetap tegak. Selain itu, pastikan juga untuk membusungkan dada agar tulang rusuk berkembang dan rongga dada berkembang pula. Ketika bernyanyi dalam posisi berdiri, hendaknya penyanyi tetap santai, posisi bahu datar, dengan dada membusung agak ke depan.
Intonasi
Intonasi adalah teknik vokal untuk mengubah tinggi rendahnya nada sesuai notasi. Untuk mendapatkan intonasi yang baik, seorang penyanyi harus menguasai sejumlah teknik, seperti teknik pernapasan, artikulasi, phrasering, dan sebagainya. Bisa dikatakan bahwa intonasi adalah gabungan dari sejumlah teknik vokal. Selain itu, masih ada banyak lagi teknik vokal lain yang sangat memengaruhi hasil nyanyian.
Phrasering dalam Public Speaking
Selain penting dalam dunia tarik suara, phrasering adalah teknik yang juga perlu dikuasai untuk kepentingan public speaking. Baik dalam bernyanyi dan public speaking, phrasering adalah teknik yang memiliki tujuan agar kata-kata atau kalimat yang keluar dari organ wicara manusia dapat dipahami dengan baik oleh audiens.
Phrasering adalah pemenggalan kata yang pas, dengan menjaga ‘kesatuan kalimat’, sehingga mendukung makna yang tersurat dan tersirat. Seorang pembicara harus mampu menentukan di mana ‘koma’ (jeda) yang pas untuk ‘mencuri napas’.
Di samping, phrasering, dalam public speaking juga memerlukan penguasaan teknik lain, di antaranya intonasi, artikulasi, aksentuasi, infleksi, kecepatan, dan volume.
Intonasi adalah nada bicara. Mengatur nada bicara tidak hanya akan membuat audiens memahami apa yang Anda katakan, tapi juga dapat membangun suasana, apakah itu marah, sedih, gembira, dan sebagainya.
Artikulasi dalam public speaking kurang lebih sama dalam teknik vokal dalam bernyanyi. Artikulasi yaitu pelafalan atau pengucapan kata demi kata secara benar dan jelas.
Aksentuasi adalah penekanan pada kata-katatertentu yang dianggap penting. Sedangkan infleksi adalah perubahan nada suara, lagu kalimat, dapat diwujudkan dengan intonasi yang tepat, terutama saat jeda (koma) dan saat titik (akhir kalimat).
Speed atau tempo yaitu kecepatan bicara. Hendaknya speed bervariasi. Berdasarkan sebuah riset, kecepatan berbicara dalam bahasa Indonesia adalah 104 – 144 kata per menit. Sedangkan volume adalah keras-lemahnya suara. Keras lemahnya suara ini disesuaikan dengan kebutuhan dan suasana.
Advertisement