Sukses

Relief adalah Seni Pahat di Dinding, Ini Kisah Relief di Candi Borobudur

Relief adalah karya seni yang contohnya dapat kita lihat pada dinding-dinding bangunan seperti candi, kuil, dan monumen.

Liputan6.com, Jakarta Relief adalah salah satu jenis karya seni yang berwujud tiga dimensi. Disebut karya seni tiga dimensi karena memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Dengan kata lain relief adalah karya seni yang memiliki volume.

Relief adalah karya seni yang contohnya dapat kita lihat pada dinding-dinding bangunan seperti candi, kuil, dan monumen. Di Indonesia, relief Candi Borobudur merupakan salah satu contoh yang paling terkenal. Relief tersebut menggambarkan kisah sang Buddha dan ajaran-ajarannya.

Pada Candi Borobudur, terdapat sekitar 1.400 panel relief, yang kesemuanya merupakan satu rangkaian. Rangkaian relief tersebut menceritakan tentang nilai-nilai ajaran dari sang Buddha Gautama.

Meski di Candi Borobudur, relief hadir sebagai serangkaian panel yang memiliki kisah tersendiri, namun sebenarnya relief juga bisa berdiri sendiri. Lalu apa yang dimaksud dengan relief? Berikut ulasan lengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (29/11/2022).

2 dari 4 halaman

Pengertian Relief

Relief adalah seni pahat pada dinding candi yang terbuat dari batu yang melukisan cerita atau kisah yang diambil dari kitab-kitab suci maupun sastra. Relief adalah seni pahat yang biasanya menjadi hiasan di dinding-dinding bangunan bersejarah seperti candi, kuil, dan monumen.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), relief adalah pahatan yang menampilkan perbedaan bentuk dan gambar dari permukaan rata di sekitarnya; gambar timbul (pada candi dan sebagainya).

Dari semua penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa relief lebih sering ditemukan pada bangunan bersejarah seperti candi. Maka tidak mengherankan jika selain menjadi objek kajian seni, relief juga menjadi salah satu objek kajian dalam arkeologi.

Menurut Ayatrohaedi (1981), dalam kaitannya dengan ilmu arkeologi, relief adalah gambaran dalam bentuk ukiran yang dipahat. Relief dalam suatu candi biasanya mengandung suatu arti atau melukiskan suatu peristiwa atau cerita tertentu.

Relief di dinding Candi Borobudur merupakan contoh yang sesuai dengan pengertian tersebut, bahwa relief mengandung suatu peristiwa atau cerita tertentu. Namun, relief tidak selalu mengandung rangkaian cerita atau menggambarkan peristiwa tertentu.

relief dapat dibedakan atas relief cerita (naratif) dan relief yang tidak mengandung cerita (ornamen). Relief naratif adalah relief yang menggambarkan rangkaian dari suatu cerita. Rangkaian cerita dapat digambarkan dalam satu maupun beberapa panel. Pembacaanya dilakukan secara pradaksina (searah jarum jam) atau prasavya (berlawanan arah jarum jam). Relief cerita sebagian besar didasarkan atas naskah-naskah agama, wiracarita dan sebagainya. Relief yang lain adalah relief yang tidak mengandung cerita (ornamen).

Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa relief adalah gambar timbul yang berasal dari pahatan batu, yang terdapat pada dinding suatu bangunan seperti candi, kuil, dan monumen. Relief adalah karya seni tiga dimensi yang biasanya menggambarkan peristiwa atau kisah tertentu.

3 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Relief

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, berdasarkan adanya cerita atau tidak, relief dapat dibedakan menjadi dua, yakni relief naratif dan relief ornamen. Sedangkan berdasarkan bentuknya, relief adalah karya seni pahat yang dapat dibedakan menjadi tiga, yakni relief rendah, relief dangkal, dan relief tenggelam.

Relief Rendah

Relief rendah merupakan jenis relief dengan ukiran yang sedikit menonjol dari dasar permukaan dinding. Tonjolan atau ketinggian ukirannya bervariasi, biasanya hanya beberapa sentimeter atau kurang dari 50 persen kedalaman dimensi ukiran. Contoh relief rendah dapat dilihat pada dinding-dinding candi periode klasik Jawa kuno, misalnya relief Candi Borobudur.

Relief Dangkal

Relief dangkal merupakan jenis relief yang lebih dangkal dari relief rendah. Ukiran relief hanya berupa guratan-guratan tipis untuk menghilangkan material latar.

Relief Tenggelam

Relief tenggelam adalah jenis relief di mana latar permukaan dinding dibiarkan utuh dan rata, sementara ukiran figur digambarkan tenggelam dicukil dalam permukaan dinding. Jenis relief seperti ini lazim dalam kesenian Mesir kuno.

4 dari 4 halaman

Kisah Relief Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah contoh paling terkenal di mana kita bisa melihat relief. Apalagi, jumlah relief di Candi Borobudur mencapai jumlah sekitar 1.400-an. Semua relief tersebut saling terhubung satu sama lain dan membentuk serangkaian cerita.

Relief pada Candi Borobudur menggambarkan tentang ajaran hidup sang Buddha. Selain itu, serangkaian relief pada dinding Candi Borobudur juga mengisahkan kehidupan zaman Mataram Kuno. Secara garis besar, relief pada dinding Candi Borobudur dapat menjadi empat kisah utama, lantai satu mengisahkan cerita Lalita-Awadana, lantai 2 Gandavyuha, lantai tiga Maitreya, dan lantai 4 Samantabhadra.

Dalam artikel berjudul "Kisah relief Fauna pada Candi Borobudur", Febrianto dan Idris mengungkapkan bahwa semua cerita tersebut secara garis besar mengisahkan perjalanan sang Budha Gautama dari sejak kecil, dewasa, dan mengajarkan keyakinan sang Buddha.

Pada bagian kaki candi paling bawah dan belum banyak diketahui oleh wisatawan, karena sebagian masih di tutup dengan tanah, adalah sebuah misteri cerita Maha Karmawibhangga. Relief tersebut mengisahkan perjalanan perbuatan kehidupan manusia di bumi yang berisikan tentang hukum sebab akibat atau yang dikenal dengan hukum karma.

Setiap perbuatan yang dilakukan di bumi baik perbuatan baik maupun kejahatan, di kemudian hari pasti akan mendapatkan balasan. Kisah ini tentunya bertujuan masyarakat pada zaman itu dapat menghayati ajaran dalam gambar relief tersebut, sehingga dapat menjadi kontrol pada setiap tindakannya ketika hidup.

Sementara itu, adegan dalam panel-panel relief dari lantai satu sampai dengan empat, lebih menggambarkan kehidupan masyarakat, seperti alat-alat transportasi, perahu, gerobak, kuda, gajah dan masih banyak lagi yang lainnya.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa relief adalah seni tiga dimensi yang biasanya dibuat dari batu yang dipahat dan memiliki cerita. Namun tidak semua relief adalah seni pahat yang memiliki cerita tertentu. Relief yang memiliki cerita tertentu disebut relief naratif, dan relief yang tidak ada ceritanya disebut relief ornamen.