Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia atau disingkat PT KAI adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki produk utama berupa layanan transportasi umum dengan kereta api. Adapun layanan yang disediakan PT Kereta Api Indonesia mencakup angkutan penumpang dan barang.
PT Kereta Api Indonesia terus berinovasi untuk memberikan layanan terbaik bagi para pengguna layanannya. Adapun sekarang PT KAI sudah memiliki sejumlah anak perusahaan, yakni KAI Services, KAI Bandara, KAI Commuter, KAI Wisata, KAI Logistik, dan KAI Properti.
Masing-masing anak perusahaan memiliki fokus layanan yang berbeda-beda. Misalnya saja KAI Logistik, anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia berfokus pada layanan angkutan penumpang. KAI Logistik atau disingkat Kalog memiliki produk berupa layanan kurir dan logistik, yang memungkinkan pelanggan untuk mengirimkan barang.
Advertisement
Sebagai salah satu BUMN yang terus dapat memberikan layanan transportasi umum hingga saat ini, PT Kereta Api Indonesia telah melalui perjalanan sejarah yang panjang, yang dimulai sejak awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk lebih mengenal lebih dalam mengenai PT Kereta Api Indonesia, berikut sejarahnya, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (29/11/2022).
Sejarah Berdirinya PT Kereta Api Indonesia
Sejarah berdirinya PT Kereta Api Indonesia tentu saja tidak lepas dari sejarah perkeretaapian, yang telah dimulai sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda. Jalur kereta api pertama di Indonesia adalah Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) . Jalur ini di bangun di Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele tanggal 17 Juni 1864. Pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan swasta Naamloze Vennootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) menggunakan lebar sepur 1435 mm.
Sementara itu, pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api negara melalui Staatsspoorwegen (SS) pada tanggal 8 April 1875. Rute pertama SS meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang. Keberhasilan NISM dan SS mendorong investor swasta membangun jalur kereta api seperti Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS), Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM), Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM), Malang Stoomtram Maatschappij (MS), Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM), Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).
Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan di Aceh (1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922). Sementara itu di Kalimantan, Bali, dan Lombok hanya dilakukan studi mengenai kemungkinan pemasangan jalan rel, belum sampai tahap pembangunan. Sampai akhir tahun 1928, panjang jalan kereta api dan trem di Indonesia mencapai 7.464 km dengan perincian rel milik pemerintah sepanjang 4.089 km dan swasta sepanjang 3.375 km.
Pada tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Semenjak itu, perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu Sokyoku (Dinas Kereta Api). Selama penguasaan Jepang, operasional kereta api hanya diutamakan untuk kepentingan perang. Salah satu pembangunan di era Jepang adalah lintas Saketi-Bayah dan Muaro-Pekanbaru untuk pengangkutan hasil tambang batu bara guna menjalankan mesin-mesin perang mereka. Namun, Jepang juga melakukan pembongkaran rel sepanjang 473 km yang diangkut ke Burma untuk pembangunan kereta api disana.
Setelah Indonesia Merdeka, Kantor Pusat Kereta Api di Bandung diambil alih pada 28 September 1945. Pada hari itu pula berdiri Tanggal pengambilalihan Kantor Pusat Kereta Api kini diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia. Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI). Ketika Belanda kembali ke Indonesia tahun 1946, Belanda membentuk kembali perkeretaapian di Indonesia bernama Staatsspoorwegen/Verenigde Spoorwegbedrijf (SS/VS), gabungan SS dan seluruh perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM).
Berdasarkan perjanjian damai Konferensi Meja Bundar (KMB) Desember 1949, dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah Hindia Belanda. Pengalihan dalam bentuk penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950. Pada tanggal 25 Mei DKA berganti menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Pada tahun tersebut mulai diperkenalkan juga lambang Wahana Daya Pertiwi yang mencerminkan transformasi Perkeretaapian Indonesia sebagai sarana transportasi andalan guna mewujudkan kesejahteraan bangsa tanah air.
Selanjutnya pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1971. Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) tahun 1991. Perumka berubah menjadi Perseroan Terbatas, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pada tahun 1998.
Saat ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki tujuh anak perusahaan/grup usaha yakni KAI Services (2003), KAI Bandara (2006), KAI Commuter (2008), KAI Wisata (2009), KAI Logistik (2009), KAI Properti (2009), PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (2015).
Advertisement
Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia
Seperti dikutip dari laman resmi PT Kereta Api Indonesia, sekarang perusahaan tersebut dipimpin oleh jajaran dewan komisaris dan direksi. Adapun nama-nama yang menjabat sebagai komisaris PT Kereta Api Indonesia adalah Said Aqil Siroj (Komisaris Utama/Komisaris Independen), Rochadi (Komisaris Independen), Riza Primadi (Komisaris Independen), Endang Tritana (Komisaris Independen), Johan Sirait (Komisaris Independen), Diah Natalisa (Komisaris), Chairul Anwar (Komisaris), Sri Paduka Mangkoenagoro X (Komisaris), dan Mohamad Risal Wasal (Komisaris).
Adapun nama-nama yang masuk dalam dewan direksi adalah Didiek Hartantyo (Direktur Utama), Hadis Surya Palapa (Direktur Niaga), Awan Hermawan Purwadinata (Direktur Operasi), Heru Kuswanto (Direktur Pengelolaan Prasarana), eko Purwanto (Direktur Pengelolaan Sarana), Sandry Pasambuna (Direktur Keselamatan dan Keamanan), Suparno (Direktur SDM dan Umum), John Roberto (Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha), dan Salusra Wijaya (Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko).
Anak Perusahaan dan Layanan
Seperti yang sudah sedikit dibahas sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia merupakan salah satu BUMN yang terus berupaya untuk mengembangkan layanannya. Hal ini telah dibuktikan dengan munculnya banyak anak perusahaan yang masing-masing punya fokus pada jenis produk dan layanan yang berbeda.
Sekarang, PT Kereta Api Indonesia sudah memiliki enam anak perusahaan. Enam anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia itu adalah KAI Services, KAI Bandara, KAI Commuter, KAI Wisata, KAI Logistik, dan KAI Properti.
KAI Services
PT Reska Multi Usaha atau disebut KAI SERVICES, merupakan salah satu anak perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (persero) yang berdiri pada 2003. Bidang usaha PT Reska Multi Usaha sendiri memiliki 3 core business yaitu:
a. On Board Services, yang terdiri dari Sales On Train, On Train Cleaning dan passenger Amenities
b. Integrated Facility Service, yang terdiri dari Security, Parking, Cleaning Service, juga outsourcing.
c. Commercial Services, yang terdiri dari Restaurant, Catering, General Trading, Cafe and Catering.
KAI Bandara
PT Railink merupakan anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia dan PT Angkasa Pura II yang menghadirkan sebuah layanan transportasi publik berbasis “railway” bernama Kereta Api Bandara.
KAI Commuter
PT Kereta Commuter Indonesia adalah salah satu anak perusahaan di lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang mengelola KA Commuter Jabodetabek dan sekitarnya. Tugas pokok perusahaan yang baru ini adalah menyelenggarakan pengusahaan pelayanan jasa angkutan kereta api komuter dengan menggunakan sarana Kereta Rel Listrik di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan sekitarnya serta pengusahaan di bidang usaha non angkutan penumpang.
Sekarang, KAI Commuter tidak hanya beroperasi di Jabodetabek dan sekitarnya saja. Mulai 1 Oktober 2020, PT KAI (Persero) menugaskan KCI untuk mengoperasikan kereta api lokal di wilayah Daop 1 Jakarta dan Daop 6 Yogyakarta. Dalam tahap ini kereta api lokal yang dikelola KCI adalah KA Lokal relasi Rangkasbitung-Merak pp di wilayah Daop 1 Jakarta dan KA Prambanan Ekspres relasi Kutoarjo-Yogyakarta-Solo Balapan pp di wilayah Daop 6 Yogyakarta.
Advertisement
KAI Wisata
PT Kereta Api Pariwisata atau KAI Wisata adalah salah satu anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia yang menyediakan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat di pasar dalam wilayah Indonesia di bidang pariwisata kereta api.
KAI Wisata menyelenggarakan kereta wisata (kawis) yang melayani lintas Jawa, yaitu Nusantara, Bali, Toraja, Sumatra, Jawa, Imperial, dan Priority. Selain mengoperasikan kawis, KAI Wisata juga menyelenggarakan jasa tour and travel seperti pemesanan tiket, paket perjalanan wisata dengan kereta api, dan pengoperasian kereta api di Museum Kereta Api Ambarawa. KAI Wisata mengoperasikan sejumlah fasilitas operasi stasiun seperti "Anggrek Executive Lounge" di Stasiun Yogyakarta serta Rail Transit Suite di Stasiun Gambir. KAI Wisata juga ditunjuk untuk mengelola gedung Lawang Sewu untuk dijadikan lokasi wisata di Semarang dan sekitarnya.
KAI Logistik
PT Kereta Api Logistik adalah anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia yang bergerak di bidang logistik berbasis kereta api. Perusahaan ini fokus menyediakan pre-service dan post-service terhadap layanan yang disediakan oleh KAI, serta menyediakan layanan terpadu berbasis teknologi informasi di sepanjang rantai layanan distribusi logistik. Saat ini, layanan logistik terpadu perusahaan ini telah menjangkau Pulau Jawa dan Sumatra, serta Bali. Ini adalah anak perusahaan PT KAI yang berfokus pada layanan pengiriman barang dengan menggunakan kereta api.
KAI Properti
PT KA Properti Manajemen atau KAI Properti adalah salah satu anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang berdiri tahun 2009. Anak perusahaan PT KAI ini memiliki usaha di bidang konstruksi, properti, perdagangan serta perawatan infrastruktur perkeretaapian.
KAI Properti memiliki tugas utama untuk mengerjakan proyek konstruksi yang terkait dengan layanan perkeretaapian Indonesia. Adapun proyek konstruksi yang dikerjakan PT Properti antara lain adalah pembangunan jalan dan jembatan, pembangunan gedung dan fasilitas, telekomunikasi dan instalasi listrik, serta perawatan segala sarana dan prasarana perkeretaapian Indonesia.