Sukses

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Sejarah, Manajemen, Produk, Prestasi

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk merupakan perusahaan yang ada di belakang dari minimarket waralaba Alfamart.

Liputan6.com, Jakarta PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau yang lebih merupakan perusahaan perdagangan ritel dan distribusi produk kebutuhan sehari-hari di masyarakat. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk merupakan perusahaan yang ada di belakang dari minimarket waralaba Alfamart.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk berkomitmen untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk didirikan pada Desember 1989 oleh oleh Djoko Susanto dan keluarga, yang kemudian menjual mayoritas kepemilikannya kepada PT HM Sampoerna Tbk. pada bulan Desember 1989.

Di awal berdirinya, bisnis PT Alfaria Trijaya Tbk bukan minimarket seperti sekarang ini, melainkan distribusi produk-produk rokok Sampoerna. Dalam perkembangannya, perusahaan ini juga memiliki anak usaha seperti PT Alfa Retailindo yang mengelola bisnis swalayan bernama Alfa Supermarket.

Untuk mengenal lebih jauh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, berikut ulasan lengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (1/12/2022).

2 dari 5 halaman

Sejarah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk didirikan sebagai  perusahaan dagang aneka produk oleh Djoko Susanto dan keluarga, yang kemudian menjual mayoritas kepemilikannya kepada PT HM Sampoerna Tbk. pada bulan Desember 1989. Di awal mula berdirinya, bisnis PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk bukan minimarket seperti yang dikenal sekarang ini, melainkan distribusi untuk produk-produk rokok Sampoerna.

Sebagai bagian pengembangan usaha ritel Alfa Retailindo, pada tanggal 27 Juli 1999, didirikan PT Alfa Mitramart Utama yang 51% kepemilikannya dipegang perusahaan tersebut. Alfa Mitramart Utama bergerak di bisnis minimarket dengan merek "Alfa Minimart", yang gerai pertamanya berlokasi di Karawaci, Tangerang dan dibuka pada tanggal 18 Oktober 1999.

Pada tanggal 27 Juni 2002, PT Sumber Alfaria Trijaya menjual mayoritas kepemilikannya di Alfa Retailindo kepada perusahaan milik Djoko, PT Sigmantara Alfindo. Saham Sumber Alfaria yang tersisa di Alfa Retailindo kemudian dialihkan ke induknya, HM Sampoerna.

Kemudian, pada 1 Agustus 2002, Alfa Minimart (PT Alfa Mitramart Utama) dilepaskan dari Alfa Retailindo dan menjadi anak usaha langsung PT Sumber Alfaria Trijaya. Saat itu, Alfa Minimarket sudah memiliki 141 gerai, dan belakangan PT Sumber Alfaria Trijaya mengganti usaha utamanya dari perdagangan dan distribusi berbagai macam produk menjadi pengendali baru gerai-gerai Alfa Minimart. Di tanggal 1 Januari 2003, toko-toko Alfa Minimart berganti nama menjadi Alfamart.

Pada 2021, telah ada lebih dari 16.000 gerai telah beroperasi di seluruh Indonesia, di amana 22 gerai di antaranya beroperasi di Papua. Tidak hanya di Indonesia, leih dari 1.200 juga telah beroperasi di Filipina.

3 dari 5 halaman

Manajemen PT Sumber Alfaria Trijaya

PT Sumber Alfaria Trijaya dikelola oleh jajaran manajemen yang terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi, serta komite-komite yang mempunyai peran penting dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik.

Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi Perseroan. Adapun sosok yang mengisi jajaran Dewan Komisaris dan Direksi PT Sumber Alfaria Trijaya adalah sebagai berikut:

1. Feny Djoko Susanto (Presiden Komisaris)

Beliau meraih gelar Bachelor of Science di bidang Business Administration dari Ohio State University, Amerika Serikat pada tahun 1997. Memperoleh gelar Master of Business Administration dari Cleveland State University, Amerika Serikat pada tahun 1998.

Memulai karirnya sebagai Presiden Direktur PT Alfa Mitramart Utama pada tahun 1999-2002. Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan 2002 hingga 2014 sebelum menjadi Presiden Komisaris.

2. Budiyanto Djoko Susanto (Komisaris)

Beliau meraih gelar Bachelor of Business Administration dan Master of Business Administration dari San Francisco State University, Amerika Serikat masing-masing pada tahun 2003 dan 2005.

Memulai karir sebagai analis pada Northstar Pacific pada tahun 2007-2009. Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2010 hingga 2012, dan sebagai Presiden Komisaris Perseroan pada tahun 2012 hingga 2014.

3. Imam Santoso Hadiwidjaja (Komisaris Independen)

Meraih gelar Bachelor Arts dari Fakultas Hukum Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 Semarang pada tahun 1969. Memulai karir sebagai General Affair Manager PT Bentoel pada tahun 1976 hingga 1996, dan menjadi Pelaksana Harian Rektor di Yayasan Pendidikan Universitas Bunda Mulia Jakarta pada tahun 1996 hingga 2008.

Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan sejak periode tahun 2008 hingga 2011 dan 2011 hingga 2014.

4. Setyo Wasisto (Komisaris Independen)

Menyelesaikan pendidikan kepolisian di Akademi Kepolisian pada tahun 1984 dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian pada tahun 1988. Beliau memperoleh gelar Sarjana Hukum pada tahun 1995. Kemudian meraih gelar Post Graduate Certificate in Criminal Justice & Police Management tahun 1999

Memulai karir dan menduduki beberapa posisi strategis di Kepolisian Republik Indonesia. Beliau sempat menjabat sebagai Dir Intelijen dan keamanan Polda Metro Jaya pada tahun 2008, lalu pernah menjabat sebagai Kadiv Humas Polri pada tahun 2017, dan menjabat sebagai Inspektur Jenderal di Kementerian Perindustrian pada tahun 2018. Selain itu beliau juga mendapatkan penugasan ke Luar Negeri misalnya ke Malaysia, Singapore, Australia dan Arab Saudi.

5. Budi Setiyadi (Komisaris Independen)

Menyelesaikan Sarjana Hukum Pidana dari Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon, serta meraih gelar Magister Ilmu Administrasi dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Memulai karir sebagai Kepala bagian Lalu lintas Kepolisian Wilayah Bojonegoro Kepolisian Daerah Jawa Timur pada tahun 1995, selanjutnya menjabat Kepala satuan Pasukan Reaksi Cepat Direktorat Lalu lintas Kepolisian Daerah Sumatera Selatan pada tahun 2000, beliau juga pernah menjabat Kepala Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu Daerah Sumatera Selatan pada tahun 2003, lalu pernah menjabat Direktur Lalu lintas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan pada tahun 2009, dan menjabat sebagai Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan pada tahun 2017.

6. Anggara Hans Prawira (Presiden Direktur)

Warga Negara Indonesia, berdomisili di Tangerang. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi dari Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1995. Tahun 2001 beliau meraih gelar Magister Manajemen dari IPMI Business School, Jakarta dan Master of Business Administration dari Monash University, Melbourne, Australia.

Memulai karir sebagai Konsultan di Prasetio Utomo & Co., Arthur Andersen, Jakarta tahun 1994 hingga 2000. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Alfa Mitramart Utama tahun 2001 hingga 2002.

7. Bambang Setyawan Djojo (Direktur)

Warga Negara Indonesia, berdomisili di Tangerang. Meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga pada tahun 1988 dan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 1999.

Beliau memulai karir sebagai Supervisor PT HM Sampoerna Tbk pada tahun 1988 hingga 1992. Kemudian menjabat sebagai Management Information System Manager di PT Perusahaan Dagang Dan Industri Panamas pada tahun 1992 hingga 2000. Sebagai Direktur Teknologi Informasi di PT Alfa Mitramart Utama pada tahun 2000 hingga tahun 2002.

8. Soeng Peter Suryadi (Direktur)

Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Meraih gelar Sarjana Ekonomi bidang Manajemen dari Universitas Katolik Atmajaya Jakarta tahun 1989 dan gelar Master of Business Administration dari University of Western Australia tahun 2001.

Memulai karir sebagai Assistant Advertising Manager di Hero Group tahun 1986 hingga 1987. Sales Supervisor di PT Astra International (Honda Sales Operation) tahun 1987 hingga 1990. Manager di PT Federal International Finance tahun 1990 hingga 1993. Assistant Vice President PT Bank Universal tahun 1994 hingga 2000. General Manager Astra International Tbk pada tahun 2002 hingga 2005. Dan sebagai Mortgage Advisor, The Loan Market, Perth, Australia pada tahun 2005 hingga 2007.

9. Harryanto Susanto (Direktur)

Meraih gelar Bachelor of Business Corporate Finance pada tahun 2006 dan gelar Master of Business Administration dari San Fransisco State University pada tahun 2007.

Memulai karir sebagai Direktur PT Primus Pratama pada tahun 2010 hingga 2011 dan sebagai Chief Operating Officer PT Surya Mustika Nusantara pada tahun 2011 hingga 2013.

10. Tomin Widian (Direktur)

Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi dari Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1991.

Memulai karir sebagai Konsultan/Auditor Ernst & Young/Prasetio Utomo & Co. Arthur Andersen pada tahun 1991 hingga 2007. Kemudian menjabat sebagai Vice President Finance dan Accounting PT Smart Tbk pada tahun 2007 hingga 2013.

11. Solihin (Direktur)

Beliau meraih gelar Sarjana Hukum dari Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jakarta pada tahun 2006. Meraih gelar Magister Hukum dari Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 Jakarta pada tahun 2010.

Memulai karirnya sebagai Marketing Modern Foto Co Film pada tahun 1979 hingga 1985, kemudian sebagai Sales Supervisor Kopi Gelatik pada tahun 1986 hingga 1988. Menjadi Franchise Manager PT Indomarco Adi Prima / PT Indomarco Prismatama.

4 dari 5 halaman

Produk dan Layanan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

Franchise Alfamart adalah usaha gerai minimarket yang dimiliki dan dioperasikan berdasarkan Perjanjian Waralaba dari PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk, sebagai pemegang merek Alfamart dengan moto “Belanja Puas Harga Pas”. Model bisnis Alfamart adalah menjual berbagai kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau dan memiliki konsep sebagai Community Store.

Produk Alfamart terdiri dari bermacam kategori mulai dari bumbu masak, makanan instan, hingga perlengkapan kecantikan, semua ada di produk Alfamart. Selain itu, Alfamart juga memiliki layanan digital, seperti uang elektronik, pembayaran tagihan, pemesanan tiket, transfer dana, dan layanan pengiriman barang. Selain itu juga PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk juga membuka kerja sama franchise.

Tipe kerjasama franchise yang ditawarkan oleh Alfamart ada 3 macam, yang pertama adalah skema gerai baru dimana Franchisee mengajukan usulan lokasi untuk pembukaan gerai baru. Skema kedua adalah skema gerai baru – konversi dimana Franchisee mengajukan usulan lokasi yang masih berupa toko kelontong/ minimarket untuk di kembangkan menjadi gerai Alfamart. Sedangkan skema ketiga adalah skema gerai take over, dimana Franchisee mengambil alih kepemilikan gerai milik Alfamart yang sudah berjalan.

Adapun syarat untuk membuka minimarket Alfamart adalah sebagai berikut:

1. Memiliki minat di industri minimarket.

2. Warga Negara Indonesia dengan Badan Usaha (CV, PT, Koperasi dan Yayasan).

3. Sudah atau akan memiliki lokasi tempat usaha dengan luas area sales minimal 100 m2 (diluar gudang dan ruang administrasi). Total keseluruhan lahan ± 150 m2 s.d. 250 m2.

4. Memenuhi persyaratan perijinan seperti Izin Tetangga, Izin Domisili, SIUP, TDP/ NIB, NPWP, NPPKP, STPW, IUTM (berbeda-beda setiap daerah).

5. Bersedia mengikuti sistem dan prosedur yang berlaku di Alfamart.

5 dari 5 halaman

Prestasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk menjadi salah satu perusahaan ritel terbesar di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan dan produk yang dijual di Alfamart mengalami peningkatan. Hal ini selaras dengan sejumlah penghargaan yang telah diterima dalam beberapa tahun terakhir, antara lain sebagai berikut:

1. Rekor MURI atas rekor pembagian paket buka puasa terbanyak di kota (55.555 paket di 35 kota) 2021

2. Penghargaan Kanwil DJP Jakarta Khusus Tahun 2021

3. Silver Champion in Corporate Social Responsibility dari Bisnis Indonesia Social Responsibility Award (BISRA) 2021

4. Emiten Terbaik Bisnis Indonesia Award 2021 dalam Kategori Perusahaan Sektor Perdagangan Ritel Barang Primer dari Bisnis Indonesia Award Harian Bisnis Indonesia 2021

5. Anugerah DUDI Award 2021 dari Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi RI 2021

6. CNBC INDONESIA AWARDS 2021, the Best Omnichannel for Retail Consumer 2021

7. Indonesia Best Business Transformation 2021 dari SWA Magazine 2021

8. Top Corporate Award 2021 dari InfoBrand 2021

9. Top CEO Award 2021 dari InfoBrand 2021

10. The Best 50 Public Listed Companies 2021 dari Forbes Indonesia 2021