Sukses

Wacana adalah Keilmuan Bahasa atau Linguistik, Ketahui Fungsi dan Jenis-Jenisnya

Wacana adalah unsur bahasa terlengkap.

Liputan6.com, Jakarta - Apa arti wacana? Wacana adalah bagian dari keilmuan bahasa atau linguistik. Ada dua jenis wacana yang perlu diketahui, yakni wacana lisan dan wacana tulis.

Dalam buku berjudul Keutuhan Wacana (2010) oleh Junaiyah H. M. dan E. Zaenal Arifin, wacana adalah unsur bahasa terlengkap dan menjadi satuan tertinggi dalam sebuah hierarki gramatikal.

Dalam buku berjudul Analisis Wacana: Konsep, Teori, dan Aplikasi (2019) oleh Eti Setiawati dan Roosi Rusmawati, wacana adalah kajian dalam ilmu linguistik yang ditetapkan dalam satu kajian tersendiri yaitu analisis wacana.

Fungsi wacana adalah yang paling utama memberikan informasi, meyakinkan, menggambarkan, dan memaparkan atau menceritakan suatu kejadian. Agar lebih memahami, simak penjelasan lengkapnya.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang wacana, pengertian wacana, fungsi wacana, dan jenis-jenis wacana, Jumat (2/12/2022).

2 dari 4 halaman

Wacana adalah Keilmuan Bahasa atau Linguistik

Wacana adalah keilmuan bahasa atau linguistik. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan wacana adalah keseluruhan tutur yang merupakan suatu kesatuan. Wacana menjadi bagian terpenting dalam berpikir secara sistematis.

Dijelaskan pula, wacana adalah kemampuan atau prosedur berpikir secara sistematis, kemampuan atau proses memberikan pertimbangan berdasarkan akal sehat. Dalam sebuah penelitian, wacana biasa dipakai untuk kajian “analisis wacana.”

Dalam buku berjudul Analisis Wacana: Konsep, Teori, dan Aplikasi (2019) oleh Eti Setiawati dan Roosi Rusmawati, wacana adalah kajian dalam ilmu linguistik yang ditetapkan dalam satu kajian tersendiri yaitu analisis wacana.

Istilah wacana masuk dalam satuan bahasa terlengkap dalam hierarki gramatikal tertinggi atau terbesar. Mengapa bisa demikian?

Dalam buku berjudul Keutuhan Wacana (2010) oleh Junaiyah H. M. dan E. Zaenal Arifin, wacana adalah unsur bahasa terlengkap dan menjadi satuan tertinggi dalam sebuah hierarki gramatikal, direalisasikan dalam karangan utuh dengan kelengkapan amanat, karena ada hubungan isi (koherensi) dan hubungan bahasa (kohesi) yang erat dan serasi.

Ini pengertian wacana menurut para ahli yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:

1. Pengertian Wacana Menurut Cook (1989)

Pengertian wacana adalah suatu pengunaan bahasa dalam komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan.

2. Pengertian Wacana Menurut Deese (1984: 72)

Pengertian wacana adalah seperangkat proposisi yang saling berhubungan untuk menghasilkan suatu rasa kepaduan atau rasa kohesi bagi penyimak atau pembaca.

3. Pengertian Wacana Menurut Syamsudin (1992: 5)

Pengertian wacana adalah rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal (subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam suatu kesatuan yang koheren, dibentuk oleh unsure segmental maupun nonsegmental.

4. Pengertian Wacana Menurut Anton Moeliono (1995: 407)

Pengertian wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan sehingga terbentuklah makna serasi di antara kalimat itu.

5. Pengertian Wacana Menurut Carlson (1983)

Pengertian wacana adalah rentangan ujaran yang berkesinambungan (urutan kalimat-kalimat individual). Wacana tidak hanya terdiri dari untaian ujaran atau kalimat yang secara gramatikal tersusun secara rapi.

3 dari 4 halaman

Fungsi Wacana dan Penjelasannya

Wacana adalah bagian dari proses komunikasi yang sesuai dengan fungsi dari keberadaan wacana itu sendiri. Fungsi wacana sama dengan tujuan dari komunikasi dilakukan.

Dalam buku berjudul Analisis Wacana: Konsep, Teori, dan Aplikasi (2019) oleh Eti Setiawati dan Roosi Rusmawati, fungsi wacana adalah berkaitan dengan tujuan manusia melakukan komunikasi. Dari sini, dapat diketahui fungsi wacana adalah memberikan informasi, meyakinkan, menggambarkan, dan memaparkan atau menceritakan suatu kejadian.

Apa lagi yang termasuk dari fungsi wacana? Ini penjelasan dari fungsi wacana yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:

1. Wacana Informasional

Fungsi wacana adalah apabila wacana itu bersumber pada pesan atau informasi, seperti wacana berita dalam media massa.

2. Wacana Estetik

Fungsi wacana adalah apabila wacana itu bersumber pada pesan dengan tekanan keindahan pesan, seperti wacana puisi dan lagu.

3. Wacana Ekspresif

Fungsi wacana adalah apabila wacana itu bersumber pada gagasan penutur atau penulis sebagai sarana ekspresi, seperti wacana pidato.

4. Wacana Fatis

Fungsi wacana adalah apabila wacana itu bersumber pada saluran untuk memperlancar komunikasi, seperti wacana perkenalan pada pesta.

5. Wacana Direktif

Fungsi wacana adalah apabila wacana itu diarahkan pada tindakan atau reaksi dari mitra tutur atau pembaca, seperti wacana khotbah.

4 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Wacana dan Penjelasannya

Ada dua jenis wacana yang perlu diketahui. Dalam buku berjudul Membaca dan Menulis Wacana: Petunjuk Praktis Bagi Mahasiswa (2007) oleh Josep Hayon, jenis-jenis wacana adalah ada wacana lisan dan wacana tulis.

Ini penjelasan lengkap tentang jenis-jenis wacana:

1. Wacana Lisan

Wacana lisan adalah jenis wacana dengan penyampaian melalui media lisan atau secara langsung. Ini jenis wacana dengan daya simak tinggi, agar interaksi dalam penyampaiannya tidak terputus.

Wacana lisan sulit untuk diulang. Dalam proses penyampaiannya, wacana lisan lebih pendek dibanding wacana tulis. Menyampaikannya harus dengan gerakan tubuh yang sesuai untuk memperjelas konteks apa yang sedang disampaikan.

2. Wacana Tulis

Wacana tulis adalah jenis wacana yang disampaikan melalui media tulis atau teks. Ini jenis wacana yang lebih efektif dan lebih mudah dibanding wacana lisan, terutama tentang ilmu pengetahuan dan wawasan.

Dalam proses menyampaikannya, wacana tulis jauh lebih panjang, dan memakai bahasa baku. Selain itu, jenis wacana tulis memiliki unsur kebahasaan yang lengkap, artinya tidak menghilangkan satu atau dua bagiannya.

Jika dikelompokkan lebih mendalam lagi, model wacana ada lima, yakni wacana naratif (memperluas pengetahuan), wacana prosedural (memahami cara melakukan sesuatu), wacana deskriptif (memberi kesan pada sesuatu), wacana eksposisi (menyampaikan fakta secara berurutan dan logis), dan wacana persuasi (meyakinkan pembaca atau pendengar).