Sukses

Iman Kepada Rasul Memiliki Arti Bahwa Rasul adalah Utusan Allah SWT, Pahami Maknanya

Iman kepada rasul memiliki arti memercayai segala ajarannya dan menjadikannya suri suri tauladan dalam menjalani kehidupan.

Liputan6.com, Jakarta Iman kepada rasul memiliki arti yang perlu dipahami oleh setiap umat Islam. Tidak hanya itu, makna Rukun Iman secara keseluruhan juga perlu dipahami seluruh muslim. Kamu tentunya sudah tidak asing lagi dengan Rukun Iman yang ada 6.

Rukun Iman adalah pilar keimanan Islam. 6 Rukun Iman ini merupakan bentuk sikap percaya seorang muslim terhadap pilar agama Islam. Memahami dan mengamalkan rukun Iman adalah suatu kewajiban bagi setiap umat Islam. Hal ini tentunya perlu diwujudkan dalam keyakinan dan perilaku sehari-hari. Iman merupakan kepercayaan, keyakinan, dan ketetapan hati.

Iman kepada rasul memiliki arti memercayai segala ajarannya dan menjadikannya suri suri tauladan dalam menjalani kehidupan. Rukun Iman ada 6, yaitu Iman kepada Allah SWT, Iman kepada malaikat, Iman kepada kitab-kitab Allah SWT, Iman kepada Rasul, Iman kepada hari akhir, dan iman kepada qada dan qadar.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (5/12/2022) tentang iman kepada rasul.

2 dari 5 halaman

Mengenal Rukun Iman

Sebelum mengenali iman kepada rasul memiliki arti yang sangat penting untuk umat Islam, kamu tentunya perlu mengenali apa itu rukun iman terlebih dahulu. Rukun Iman diamalkan dalam keyakinan dalam hati, perkataan dalam lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan, dan berkurang dengan maksiat.

Kata iman berasal dari aamana yang berarti memberikan rasa tenang; memercayai sesuatu. Arti iman juga terkait dengan amina yang berarti merasa tenang; memercayai sesuatu. Iman adalah sikap batin, keyakinan, atau kepercayaan yang menghubungkan manusia dengan Allah SWT. Sebelum mengenali makna Rukun Iman, kamu tentu perlu mengenali 6 Rukun Iman terlebih dahulu. Rukun Iman terdiri dari 6, yaitu:

1. Iman kepada Allah SWT

2. Iman kepada para Malaikat

3. Iman kepada kitab-kitab Allah SWT

4. Iman kepada Nabi dan Rasul

5. Iman kepada hari akhir (kiamat)

6. Iman kepada Qada dan Qadar

3 dari 5 halaman

Makna Iman kepada Nabi dan Rasul

Iman kepada rasul memiliki arti yang wajib dipahami oleh setiap umat Islam. Iman kepada rasul memiliki arti bahwa Nabi dan Rasul adalah manusia utusan Allah SWT yang diperintahkan untuk menyampaikan kabar gembira dan ancaman di muka bumi. Iman kepada rasul memiliki arti bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat.

Iman kepada rasul memiliki arti seorang muslim memercayai segala ajarannya baik dari lisan maupun mengkuti jejak suri tauladan Nabi dan Rasul. Sebagian besar utusan Allah diutus untuk suatu bangsa tertentu kecuali Nabi Muhammad, yang diutus untuk memberi petunjuk kepada seluruh umat manusia.

Melansir smkn1banjarbaru.sch.id, iman kepada rasul memiliki arti bahwa kewajiban hakiki bagi seorang muslim untuk mengimani para rasul karena merupakan bagian dari rukun iman yang tidak dapat ditinggalkan. Sebagai perwujudan iman tersebut, seorang muslim wajib menerima ajaran yang dibawa rasul-rasul Allah Swt. tersebut.

Perintah beriman kepada rasul Allah SWT terdapat dalam surah an-Nisa/4: 136, yang artinya:

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh. (Q.S. an-Nisa/4: 136)

4 dari 5 halaman

Makna Rukun Iman

Setelah memahami iman kepada rasul memiliki arti bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah SWT, kamu juga wajib memahami makna rukun iman lainnya.

Makna Iman kepada Allah SWT

Makna dari Rukun Iman yang pertama yakni seorang muslim meyakini bahwa tiada Tuhan yang layak disembah selain Allah SWT. Hal ini berarti bahwa kamu harus meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT yang menciptakan seluruh makhluk yang ada di langit, bumi, dan seluruh alam semesta. Seorang muslim meyakini sifat-sifat Allah SWT dalam Al-Qur'an (Asmaul Husna) dan hanya kepada Allah SWT tempatnya memohon perlindungan dan pertolongan dengan berdzikir, bersujud, dan berdoa. Meyakini atau Iman kepada Allah SWT bisa diwujudkan dari amal perbuatan baik dengan melaksanakan semua perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya.

Makna Iman Kepada Malaikat 

Iman kepada para malaikat berarti percaya jika malaikat itu ada dan senantiasa mengawasi perbuatan baik dan buruk manusia. Malaikat merupakan makhluk gaib ciptaan Allah yang terbuat dari cahaya (Nur) dan bertugas untuk menjalankan perintah dari Allah untuk mengawasi seluruh umat manusia dan jin. Allah menciptakan malaikat untuk selalu taat kepada-Nya. Malaikat adalah satu-satunya mahluk yang paling yang taat kepada Allah.

Makna Iman kepada Kitab-Kitab Allah SWT 

Makna dari Iman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah, seorang muslim harus meyakini jika seluruh kitab yang diturunkan kepada Nabi datangnya dari Allah SWT, terutama Al-Quran. Sebagai umat Islam, kamu harus berpedoman pada kitab suci Al-Quran. Ada 4 kitab yang diturunkan Allah pada umat-Nya lewat para Rasul. Ini meliputi Zabur (Nabi Daud AS), Taurat (Nabi Musa AS), Injil (Nabi Isa AS), dan Al Qur'an (Nabi Muhammad SAW).

5 dari 5 halaman

Makna Rukun Iman

Makna Iman kepada Hari Kiamat

Iman kepada hari Kiamat ialah memercayai jika hari akhir benar-benar ada. Kiamat merupakan hari dimana seluruh alam semesta dihancurkan dan dimusnahkan. Beriman kepada hari Akhir adalah percaya bahwa ada kehidupan setelah kematian, dimana kehidupan yang kekal sesungguhnya ada di Akhirat. 

Hari kiamat adalah hari perhitungan untuk semua perbuatan; jahat atau baik, besar atau kecil. Dalam hidup, umat Islam perlu percaya bahwa semua yang dilakukan akan ada kaitannya dengan Hari Akhir. Tidak ada seorang pun selain Allah SWT   yang tahu kapan hari ini akan datang.

Makna Iman kepada Qada dan Qadar 

Qada secara bahasa berarti ketetapan, ketentuan, ukuran, takaran, atau sifat. Qada secara istilah, yaitu ketetapan Allah yang tercatat di Lauh al-Mahfuz (papan yang terpelihara) sejak zaman azali. Sementara Qadar adalah ketetapan yang telah terjadi atau keputusan yang diwujudkan. Qadar juga sering disebut dengan takdir. 

Makna beriman kepada Qada dan Qadar ialah mengimani bahwa apapun yang terjadi di muka bumi juga kepada diri sendiri sebagai manusia, baik maupun buruk merupakan kehendak dari Allah SWT. Di setiap keburukan terdapat makna yang mendalam, baik itu diketahui oleh manusia, maupun tidak diketahui oleh manusia.