Liputan6.com, Jakarta Pentatonis artinya adalah lima nada. Dengan kata lain, pentatonis artinya adalah salah satu jenis tangga nada yang terdiri dari lima nada saja.
Sebagian besar dari kita mungkin lebih mengenal tangga nada diatonis daripada pentatonis. Tangga nada diatonis merupakan tangga nada yang terdiri dari tujuh nada, yakni do, re, mi, fa, sol, la, si, dan kembali ke do. Masing-masing nada tersebut sering disimbolkan dengan angka, 1 = do, 2 = re, dan seterusnya.
Advertisement
Baca Juga
Tangga nada diatonis sendiri ada banyak macamnya. Namun yang paling umum adalah tangga nada diatonis mayor dan tangga nada diatonis minor. Tangga nada diatonis mayor memiliki interval atau jarak nada 1-1-1/2-1-1-1-1/2. Sedangkan tangga diatonis minor memiliki interval 1-½-1-1-½-1-1.
Selain tangga nada diatonis, ada pula tangga nada pentatonis. Berbeda dengan tangga nada diatonis, tangga nada pentatonis hanya terdiri dari lima nada saja. Pentatonis artinya adalah lima nada. Istilah tersebut berasal dari kata dalam bahasa Yunani, yakni penta yang berarti lima, dan tonis yang berarti nada.
Dengan kata lain secara harfiah, pentatonis artinya adalah lima nada. Sedangkan secara terminologi, pentatonis artinya adalah tangga nada yang terdiri dari lima nada. Lalu apa itu tangga nada pentatonis? Berikut ulasan lengkapnya, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (6/12/2022).
Tangga Nada Pentatonis
Tangga nada merupakan setiap urutan dari notasi, nada, atau interval yang membagi oktaf. Tangga nada merupakan rangkaian notasi musik yang diurutkan berdasarkan pitch atau frekuensi dasar. Tangga nada mewakili pembagian ruang oktaf. Sementara itu pentatonis artinya adalah lima nada. Dengan kata lain, tangga nada pentatonis adalah urutan dari notasi, nada, atau interval yang terdiri dari lima nada dalam satu oktaf.
Dilansir dari Britannica, tangga nada pentatonis merupakan jenis tangga nada yang mewakili tahap awal perkembangan musik, karena ditemukan, dalam berbagai bentuk, di sebagian besar musik dunia. Tangga nada pentatonis diperkirakan telah digunakan sejak zaman kuno untuk menyetel kithara Yunani (kecapi), dan beberapa nyanyian Gregorian.
Berbagai tangga nada pentatonis muncul dalam musik tradisional penduduk asli Amerika, Afrika sub-Sahara, dan Asia Timur dan Asia Tenggara, serta di banyak melodi rakyat Eropa. Salah satu contoh tangga nada pentatonis adalah tangga nada pelog dan slendro yang ada dalam musik gamelan Jawa.
Advertisement
Tangga Nada Pentatonis Mayor dan Minor
Sama halnya seperti tangga nada diatonis yang terdiri dari tujuh nada, tangga nada pentatonis pun juga memiliki banyak macamnya. Namun secara umum, tangga nada pentatonis dapat dibedakan menjadi dua, yakni pentatonis mayor dan pentatonis minor.
Tangga Nada Pentatonis Mayor
Tangga nada pentatonis mayor adalah salah satu tangga nada yang paling banyak digunakan dalam permainan gitar. Fleksibilitas dan playability dari tangga nada pentatonis membuatnya menjadi pilihan populer untuk digunakan dalam solo gitar dan melodi.
Berbeda dengan tangga nada diatonis mayor yang terdiri dari tujuh nada, tangga nada pentatonis hanya terdiri atas lima nada. Lima nada pada tangga nada pentatonis sebenarnya diambil dari tujuh tangga nada diatonis. Lima nada dalam tangga nada pentatonik mayor terdiri dari nada pertama, ke-2, ke-3, ke-5, dan ke-6 dari tangga nada diatonis. Sedangkan nada ke-4 dan ke-7 tidak disertakan.
Jadi jika tangga nada diatonis mayor terdiri dari do, re, mi, fa, sol, la, dan si, maka tangga nada pentatonis mayor hanya terdiri dari do, re, mi, sol, dan la. Dari penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa jika tangga nada diatonis mayor memiliki interval nada 1-1-1/2-1-1-1-1/2, maka tangga nada pentatonis mayor memiliki interval nada 1-1-1/2-1 1/2-1.
Tangga Nada Pentatonis Minor
Tangga nada pentatonik minor terdiri dari lima nada per oktaf. Tangga nada pentatonis minor terdiri dari nada 1, 3, 4, 5, dan 7 dari tangga nada minor alami. Tangga nada pentatonis mayor memiliki interval nada 1-½-1-1-½-1-1. Sedangkan pada tangga pentatonis minor memiliki interval 1 1/2-1-1- 1 1/2.
Pentatonis Slendro dan Pelog
Penggunaan tangga nada pentatonis sering sekali ditemukan dalam musik-musik tradisional, termasuk musik karawitan atau musik gamelan Jawa. Dalam musik gamelan Jawa sendiri, ada dua macam tangga nada pentatonis yang digunakan, yakni tangga nada pentatonis slendro dan tangga nada pentatonis pelog.
Pentatonis Slendro
Tangga nada pentatonis slendro memiliki karakteristik musik yang memiliki suasana yang menyenangkan, gagah, berani, gembira, dan lincah. Tangga nada pentatonis slendro terdiri dari nada do, re, mi, sol, dan la atau nada 1, 2, 3, 5, dan 6. Dengan kata lain, tangga nada pentatonis memiliki interval 1-1-1/2-1 1/2-1 atau sama dengan interval tangga nada pentatonis mayor.
Contoh lagu yang menggunakan tangga nada pentatonis slendro antara lain sebagai berikut:
a. Lir Ilir yang berasal dari Jawa Tengah
b. Te Kate Dipanah yang berasal dari Jawa Tengah
c. Cing Cangkeling yang berasal dari Jawa Barat
d. Keraban Sape yang berasal dari Jawa Tengah
Pentatonis Pelog
Tangga nada pentatonis pelog memiliki karakteristik berupa suasana yang menenangkan, sendu, dan sedih. Tangga nada pelog merupakan tangga nada yang mempunyai 5 (lima) nada dan biasanya dipakai pada alat musik gamelan Jawa dan Bali. Tangga nada pentatonis pelog terdiri dari do, mi, fa, sol, dan si atau nada 1, 3, 4, 5, dan 7. Dengan kata lain, tangga nada pentatonis pelog memiliki interval 2-1/2-1-1 1/2.
Contoh lagu yang menggunakan tangga nada pentatonis pelog antara lain sebagai berikut:
a. Gundul Gundul Pacul yang berasal dari Jawa Tengah
b. Pitik Tukung yang berasal dari Jawa Tengah
c. Karatagan Pahlawan yang berasal dari Jawa Barat
d. Ngusak Asik yang berasal dari Bali
e. Macepet Cepetan yang berasal dari Bali
Advertisement