Cara Menyelamatkan Diri saat Gunung Meletus, dari Sebelum Hingga Setelah Bencana

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cara menyelamatkan diri saat gunung meletus dibagi menjadi tiga sesuai dengan waktu terjadinya bencana alam. Cara menyelamatkan diri saat gunung meletus yang pertama yaitu sebelum terjadinya letusan. Tindakan yang harus kamu atau masyarakat lainnya lakukan sebelum terjadi letusan gunung berapi adalah sebagai berikut:

1. Mengenali daerah setempat yang dapat dijadikan tempat mengungsi.

2. Memantau dan mendengarkan informasi tentang status gunung api.

3. Mengikuti bimbingan dan penyuluhan dari pihak yang bertanggung jawab.

4. Memiliki persediaan kebutuhan-kebutuhan dasar, seperti obat-obatan dan makanan yang memadai.

5. Mengikuti arahan evakuasi pihak berwenang.

6. Membawa barang-barang yang berharga, terutama dokumen dan surat penting.

Setelah kamu mengetahui cara menyelamatkan diri saat gunung meletus, ada pula tugas-tugas pemerintah yang dapat mendukung pencegahan dan penanggulangan yang baik pada bencana gunung meletus ini. Tindakan yang harus dilakukan oleh pihak berwenang atau pemerintah sebelum terjadi letusan adalah melakukan pemantauan dan pengamatan kegiatan pada gunung api yang sedang aktif, lalu membuat dan menyediakan peta kawasan rawan bencana letusan gunung api, peta zona risiko bahaya gunung api, serta peta pendukung lainnya, seperti peta geologi gunung api.

Selain itu, pemerintah juga wajib membuat langkah-langkah atau prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunung api dan melakukan pembimbingan dan penyebarluasan informasi gunung api kepada masyarakat. Pemerintah juga perlu melakukan penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika, dan geokimia di gunung api, serta melakukan peningkatan sumber daya manusia dan pendukungnya, seperti peningkatan sarana dan prasarana.

Cara menyelamatkan diri saat gunung meletus selanjutnya yaitu saat terjadinya letusan. Tindakan yang harus kamu atau masyarakat lainnya lakukan saat terjadi letusan gunung berapi adalah sebagai berikut:

1. Jika ada evakuasi, pastikan tidak kembali ke kediaman sampai keadaan sudah dipastikan aman.

2. Hindari daerah rawan bencana, seperti lereng gunung, lembah, dan daerah aliran lahar.

3. Ketika melihat lahar atau benda lain yang mendekati rumah, segera selamatkan diri dan cari perlindungan terdekat.

4. Lindungi diri dari debu dan awan panas.

5. Pakailah kacamata pelindung.

6. Pakailah masker kain untuk menutup mulut dan hidung.

Cara menyelamatkan diri saat gunung meletus ini tentunya akan dapat berjalan lebih baik dengan tindakan-tindakan gerak cepat pemerintah saat terjadi letusan gunung berapi tersebut. Saat gunung api meletus, pemerintah harus membentuk tim gerak cepat, meningkatkan pemantauan dan pengamatan yang didukung dengan penambahan peralatan yang lebih memadai, meningkatkan pelaporan tingkat kegiatan menurut alur dan frekuensi pelaporan sesuai dengan kebutuhan, serta memberikan rekomendasi kepada pemerintah setempat sesuai prosedur.

Cara menyelamatkan diri saat gunung meletus selanjutnya yaitu setelah terjadinya letusan. Tindakan yang harus kamu atau masyarakat lainnya lakukan setelah terjadi letusan gunung berapi adalah sebagai berikut:

1. Mengikuti informasi perkembangan status gunung api.

2. Apabila sudah dianggap aman dan dapat kembali, periksalah rumah dan barang lain yang ada.

3. Menghubungi dan mengecek saudara dan kerabat yang lain.

4. Bersama dengan warga dan pemerintah bergotong royong membersihkan dan memperbaiki sarana-sarana yang masih dapat dimanfaatkan.

5. Jauhi daerah yang terkena hujan abu.

6. Membantu tim medis menolong para korban.

Cara menyelamatkan diri saat gunung meletus, terutama setelah terjadinya bencana alam ini juga perlu diikuti tindakan pemerintah. Tindakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah atau pihak berwenang setelah terjadi letusan adalah menginventarisasi data (mencakup sebaran dan volume hasil letusan), mengidentifikasi daerah yang terdampak, memberikan sarana penanggulangan bahaya, memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak, menurunkan status tingkat kegiatan, melanjutkan pemantauan rutin, meskipun keadaan sudah menurun, memberikan sarana penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang, serta membangun kembali bangunan, sarana, dan fasilitas lainnya yang terkena bencana.