Sukses

Waqaf Artinya Berhenti Sejenak dalam Al-Qur'an, Pahami Definisi dan Contohnya

Kata waqaf berarti berhenti, menahan, atau diam.

Liputan6.com, Jakarta Waqaf artinya berhenti ketima membaca surat di Al-Qur'an. Waqaf merupakan salah satu tanda baca dalam Al-Qur'an. Umat Muslim wajib mengetahui tanda-tanda baca pada Al-Qur'an agar membaca tajwidnya benar.

Kata waqaf artinya menahan atau berhenti dalam bahasa Arab. Secara bahasa, waqaf artinya manakala dari sudut istilah tajwid ialah menghentikan bacaan sejenak dengan memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernapas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan.

Waqaf artinya tanda bacaan yang mengharusnya pembaca berhenti sejenak ketika membaca suatu lafadz yang terdapat tanda waqafnya guna mengambil napas agar dapat melanjutkan kembali bacaan dari lafadz tersebut.

Untuk lebih rinci, berikut ini Liputan6.com ulas mengenai waqaf artinya beserta jenis-jenis dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (7/12/2022).

2 dari 6 halaman

Mengenal Waqaf

Kata waqaf berasal dari bahasa Arab yakni Waqafa yang berarti berhenti, menahan, atau diam. Secara bahasa, waqaf artinya pemberhentian pengucapan. Dari sudut pandang ilmu tajwid, waqaf artinya penghentian sejenak pada bacaan dengan memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernapas, dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaannya. 

Waqaf dapat dikatakan berhenti dalam membaca lafadz Al-Quran apabila bertemu dengan tanda-tanda waqaf. Seperti mim, ta, jim, za, sad, sad lam ya, qaf, sad lam, qif, sin, la, kaf, hingga titik tiga. Semua tanda-tanda tersebut penting untuk diketahui oleh umat Muslim, supaya saat membaca surat dalam Al-Quran tidak asal yang dapat menyebabkan merusak makna Al-Quran.

3 dari 6 halaman

Jenis-Jenis Waqaf

1. Waqaf Tamm (ﺗﺂﻡّ)

Waqaf tamm adalah salah satu jenis waqaf yang sempurna. Artinya menghentikan suatu bacaan secara sempurna, tidak berhenti pada tengah-tengah ayat atau bacaan. Waqaf ini tidak mempengaruhi makna dari ayat yang dibaca. Hal ini karena ayat tersebut tidak memiliki hubungan dengan ayat sebelumnya maupun ayat setelahnya.

2. Waqaf kaaf (ﻛﺎﻒ)

Waqaf kaaf adalah salah satu jenis waqaf yang memadai. Artinya tanda berhenti pada sebuah bacaan dengan sempurna, tidak berhenti pada tengah-tengah kata atau bacaan. Akan tetapi bacaan tersebut masih mempunyai hubungan makna dengan kata setelahnya.

3. Waqaf Hasan (ﺣﺴﻦ )

Waqaf hasan adalah jenis waqaf yang baik. Artinya berhenti pada sebuah bacaan tetapi tidak mempengaruhi arti atau makna, namun bacaan tersebut masih mempunyai hubungan makna dengan kata setelahnya.

4. Waqaf Qabiih( ﻗﺒﻴﺢ)

Waqaf qabiih adalah jenis waqaf buruk. Artinya berhenti pada bacaan yang tidak sempurna atau berhenti pada tengah-tengah ayat. Jenis waqaf ini harus dijauhi karena bacaan tersebut masih berhubungan dengan bacaan sebelumnya baik maknanya maupun lafadznya. Sehingga arti dari kata tersebut bisa merusak makna Al-Quran.

4 dari 6 halaman

Tanda-Tanda Waqaf

Adapun tanda-tanda waqaf yang perlu diketahui oleh umat Muslim, supaya tidak salah dalam membaca lafadz Al-Quran. Berikut rinciannya:

1. Tanda mim (مـ), disebut juga dengan wakaf lazim yang artinya berhenti di akhir kalimat sempurna. Wakaf lazim disebut juga sebagai wakaf tāmm, karena wakaf terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda mim (م), memiliki kemiripan dengan tanda tajwid iqlab, tetapi sangat jauh berbeda dengan definisi dan fungsinya.

2. Tanda ṭa (ﻁ) adalah tanda wakaf mutlak sehingga diwajibkan untuk berhenti.

3. Tanda jim (ﺝ) adalah wakaf jaiz, jadi boleh berhenti dan boleh melanjutkan bacaan.

4. Tanda ẓa (ﻇ) menandakan lebih baik tidak berhenti.

5. Tanda ṣad (ﺹ), disebut juga dengan wakaf murakhkhas yang berarti menunjukkan bahwa lebih baik tidak menghentikan bacaan, tetapi diperbolehkan berhenti saat keadaan darurat dan tanpa mengubah makna. Perbedaan antara hukum tanda ẓa dan ṣad terletak pada fungsinya. Dengan kata lain, waqaf sad lebih diperbolehkan untuk berhenti.

6. Tanda ṣad lam ya (ﺻﻠﮯ) merupakan singkatan dari al-waṣal awlā yang bermakna "wasal atau lebih baik meneruskan bacaan".

7. Tanda qaf (ﻕ) merupakan singkatan dari qīla alayhil waqaf yang bermakna "boleh berhenti pada wakaf sebelumnya". Maka dari itu, lebih baik meneruskan bacaan walaupun boleh diwakafkan.

5 dari 6 halaman

Tanda-Tanda Waqaf

8. Tanda ṣad lam (صل) merupakan singkatan dari qad yūṣalu yang bermakna "kadang kala boleh diwasalkan atau lebih baik meneruskan bacaan ".

9. Tanda qif (ﻗﻴﻒ) artinya lebih dianjurkan untuk berhenti. Tanda tersebut biasanya muncul pada kalimat yang biasanya diteruskan oleh sang pembaca tanpa berhenti.

10. Tanda sin (س) atau tanda saktah (ﺳﮑﺘﻪ) menandakan berhenti sejenak tanpa mengambil napas sekiranya 1 alif 2 harokat, baru kemudian meneruskan bacaan. Ada beberapa saktah dalam Al-Qur'an yakni pada surat Al-Kahfi ayat 1 dan 2, surat Yasin ayat 38, surat Al-Qiyamah ayat 27, dan surat Al-Muthaffifin ayat 14.

11. Tanda waqfah (ﻭﻗﻔﻪ) bermakna sama seperti wakaf saktah (ﺳﮑﺘﻪ), tetapi harus berhenti lebih lama tanpa mengambil napas.

12. Tanda lā (ﻻ) menandakan pelarangan penghentian. Tanda ini muncul kadang kala pada penghujung maupun pertengahan ayat. Jika muncul di pertengahan ayat, maka tidak dianjurkan untuk berhenti. Jika berada di penghujung ayat, sang pembaca boleh berhenti dan boleh tidak.

13. Tanda kaf (ﻙ) merupakan singkatan dari kadzālik yang bermakna "serupa". Dengan kata lain, makna dari wakaf ini mirip dengan wakaf yang sebelumnya muncul.

14. Tanda titik tiga (... ...) disebut sebagai wakaf muraqabah atau wakaf ta'anuq sering kita kenal dengan wakaf mu'anaqoh, yang berarti "terikat". Wakaf ini artinya boleh berhenti di salah satu tanda tersebut. Jika sudah berhenti pada tanda pertama, tidak perlu berhenti pada tanda kedua, dan sebaliknya.

6 dari 6 halaman

Contoh Bacaan Waqaf

Berikut ini salah satu contoh bacaan atau tanda waqaf dalam lafadz pada Al-Quran:

وَسْٔـَلْ مَنْ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رُّسُلِنَآ ۖ اَجَعَلْنَا مِنْ دُوْنِ الرَّحْمٰنِ اٰلِهَةً يُّعْبَدُوْنَ

Dalam contoh pada surat As-Zukhruf ayat 45 tersebut terdapat tanda bacaan waqaf waslu ula atau tanda ṣad lam ya yang mengutamakan pembaca untuk melanjutkan bacaannya. Namun, apabila ingin berhenti, waqaf waslu ula diperbolehkan berhenti ataupun melanjutkan. Tetapi lebih diutamakan lagi untuk melanjutkan.