Sukses

Contoh Besaran Turunan dan Besaran Pokok Dalam Kehidupan Sehari-Hari, Pahami Penjelasannya

Besaran fisika berdasarkan satuannya dibagi menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

Liputan6.com, Jakarta Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditemukan dalam bidang pendidikan. Berdasarkan buku milik Efrizon Umar “Fisika Interaktif Kelas X IPA”, fisika merupakan ilmu yang disusun dari berbagai prinsip dan konsep. Prinsip fisika disusun berdasarkan pada besaran-besaran fisika. Besaran fisika merupakan sesuatu yang diukur serta mempunyai nilai dan satuan. Sementara itu, besaran fisika berdasarkan satuannya, umumnya dibagi menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Sedangkan besaran berdasarkan arah dibedakan menjadi besaran skalar dan besaran vektor.

Pada buku “Fisika untuk SMA dan MA kelas X” milik Karyono dkk, disebutkan bahwa besaran pokok adalah besaran yang satuannya sudah ditetapkan terlebih dahulu serta tidak bergantung pada satuan-satuan dari besaran lainnya atau disebut dengan besaran dasar. Sedangkan, besaran turunan merupakan besaran yang bisa diturunkan dari besaran pokok. Contoh besaran turunan dan besaran pokok juga berbeda. Contoh besaran pokok, termasuk massa, waktu, suhu dsb. Sementara itu, contoh besaran turunan mencakup luas, volume dsb.

Fisika mungkin dianggap menjadi salah satu mata pelajaran yang cukup sulit dan butuh usaha lebih untuk memahaminya bagi sebagian orang. Akan tetapi, kenyataannya fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang mudah di temukan di sekitar kita. Mulai dari ketika kamu menimbang badan dan mengukur suhu badan, semuanya adalah fisika. Berikut liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tentang  contoh besaran turunan dan besaran pokok, Rabu (7/12/22) :

2 dari 5 halaman

Pengukuran dan Besaran-Besaran Fisika

1. Besaran Pokok

Sebelum membahas tentang contoh besaran turunan, kamu perlu memahami besaran pokok terlebih dahulu. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa besaran dalam fisika berarti sesuatu yang dapat diukur dan memiliki nilai besaran serta satuan. Sementara itu, satuan dilansir dari buku “Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X” oleh Setya Nurachmandani, satuan merupakan sesuatu yang bisa digunakan sebagai pembanding dalam pengkuran. Oleh karena itu, terdapat istilah Satuan Internasional (SI) yang merupakan satuan hasil konferensi para ilmuwan. Ini merupakan hasil konferensi yang diselenggarakan di Paris tentang berat dan ukuran.

Besaran pokok ini memiliki sifat bebas dan tidak bergantung pada besaran pokok lain. Berdasarkan Satuan Internasional, yang termasuk besaran pokok, termasuk panjang, massa, waktu, kuat arus listrik, suhu, intensitas cahaya dan jumlah zat. Kemudian, terdapat besaran pokok tambahan, yaitu sudut bidang datar dengan satuan radian (Rad) dan sudut ruang dengan satuan steredian (Sr). 

3 dari 5 halaman

Pengukuran dan Besaran-Besaran Fisika

2. Besaran Turunan

Setelah memahami besaran pokok, maka selanjutya kamu perlu memahami besaran turunan dan contoh besaran turunan. Karyono dkk menyebutkan karena besaran turunan merupakan besaran yang diturunkan dari besaran pokok, maka satuan besarannya juga satuan yang dapat diturunkan dari satuan besaran pokok.

Salah satu contoh besaran turunan, seperti satuan luas dari suatu empat persegi panjang. Luas dari persegi panjang tersebut adalah panjang dikali lebar. Hal ini berarti, satuan luas merupakan satuan panjang dikali dengan satuan lebar atau satuan panjang dipangkatkan dua, yaitu meter kuadrat.

Contoh besaran turunan lainnya adalah volume. Misalnya, volume sebuah balok. Untuk mengetahui volume balok ini, kamu perlu mengalikan satuan panjang dengan satuan lebar dan dikalikan dengan satuan tinggi atau satuan panjang dipangkatkan tiga, yaitu meter kubik. Sementara itu, contoh besaran turunan berikutnya, yakni kecepatan. Satuan kecepatan merupakan panjang dibagi satuan waktu, yaitu m/s.

4 dari 5 halaman

Pengukuran dan Besaran-Besaran Fisika

3. Dimensi

Setelah memahami contoh besaran turunan dan besaran pokok, selanjutnya terdapat istilah dimensi. Dimensi suatu besaran merupakan cara bagaimana besaran tersebut tersusun atas besaran-besaran pokoknya. Berdasarkan sistem Satuan Internasional (SI) terdapat tujuh besaran pokok yang berdimensi dan dua tambahan besaran lainnya tidak berdimensi.

Dimensi dari besaran-besaran pokok, seperti panjang [L], massa [M], waktu [T], kuat arus listrik [I], suhu [T], intensitas cahaya [J] dan jumlah zat [N]. Sementara itu, besaran turunan didapatkan dari menjabarkan dimensi besaran pokok. Dimensi ini berguna untuk menentukan satuan dari suatu besaran turunan serta menunjukkan kesetaraan beberapa besaran yang sekilas tampak berbeda.

5 dari 5 halaman

Alat Ukur

4. Pengukuran dan Alat Ukur

Setya lebih lanjut menjelaskan bahwa mengukur merupakan proses membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran tertentu yang sudah ditetapkan sebagai acuan. Pada proses pengukuran yang berbeda, kamu juga membutuhkan alat ukur yang berbeda. Berikut beberapa contoj alat ukur :

a. Alat Ukur Panjang

Contoh alat ukur untuk mengukur panjang adalah sebagai berikut :

- Mistar atau penggaris

Mistar mempunyai skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Sementara itu, ketelitiannya mencapai 0,5 mm. Ketika menggunakan mistar, arah pandangan kamu harus tegak lurus dengan skala mistar dan benda yang di ukur.

- Jangka sorong

Jangka sorong memiliki dua bagian, yakni rahang tetap yang merupakan skala utama dan rahang geser yang mempunyai skala pendek, yaitu skala nonius atau vernier. Jangka sorong cocok dipakai untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung dan panjang benda mencapai nilai 10 cm.

- Mikrometer sekrup

Mikrometer sekrup biasanya digunakan untuk mengukur tebal benda-benda yang tipis serta mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil, termasuk tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup ini memiliki dua bagian, yakni poros tetap dan poros ulir.

b. Alat Ukur Massa

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa dikenal dengan neraca. Beberapa contoh neraca, seperti neraca ohauss, neraca lengan, neraca langkan, neraca pasar, neraca tekan, neraca badan, dan neraca elektronik. Masing-masing neraca ini memiliki kriteria dan manfaat yang berbeda.

c. Alat Ukur Waktu

Alat untuk mengukur waktu yang biasa digunakan untuk mengukur waktu adalah jam atau yang juga dikenal dengan arloji. Kamu juga bisa menggunakan stopwatch jika selang waktunya pendek karena alat yang satu ini mempunyai ketelitian hingga 0,01 detik. Adapun jam atom yang merupakan jam paling sesuai dan hanya digunakan di laboratorium oleh para ilmuwan.

Nah, demikian contoh besaran turunan dan besaran pokok. Ini semua adalah hal-hal yang mungkin kamu temui setiap hari.

 

Reporter magang : Friska Nur Cahyani