Liputan6.com, Jakarta Contoh mad jaiz munfasil penting untuk diketahui supaya bisa membaca Al-Quran dengan baik dan tartil. Mad jaiz munfasil adalah salah satu hukum bacaan mad dalam ilmu tajwid. Secara etimologi, mad berarti panjang, jaiz artinya boleh, dan munfasil adalah terpisah atau di luar kata.
Contoh mad jaiz munfasil penting untuk dipahami oleh setiap umat Muslim supaya tidak merubah makna Al-Quran. Bacaan contoh mad jaiz munfasil akan sering ditemui dalam banyak surah di Al-Quran.
Dengan mengetahui contoh mad jaiz munfasil, maka umat Muslim ketika membaca Al-Quran tidak salah maupun keliru. Hukum mempelajari ilmu tajwid, termasuk bahasan mad jaiz munfasil adalah fardu kifayah.
Advertisement
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai contoh mad jaiz munfasil beserta definisi dan hukum bacaannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (9/12/2022).
Mengenal Mad Jaiz Munfasil
Secara etimologi, mad berarti panjang, jaiz artinya boleh, dan Munfasil adalah terpisah atau di luar kata. Dengan begitu, pengertian mad jaiz munfasil hukum bacaan dalam ilmu tajwid apabila ada mad thabi'i yang berada di akhir kata, kemudian terdapat hamzah pada kata setelahnya dan tidak ada pemisah di antara mad dan hamzah tersebut.
Mad jaiz munfasil merupakan salah satu dari 13 cabang mad far'i. Mad asli atau mad thabi'i adalah kata-kata dalam Al-Quran yang memiliki harakat fathah diikuti dengan alif (ا), atau harakat kasrah diiringi dengan huruf ya sukun (يْ), dan harakat dammah yang diikuti dengan huruf waw sukun (وْ). Cara membaca mad asli atau mad thabi'i adalah dengan panjang 2 harakat.
Dikutip dari buku Dasar-Dasar Ilmu Tajwid (2020) karya Marzuki dan Sun Choirul Ummah, hukum bacaan mad jaiz munfasil terjadi ketika mad thabi'i atau mad asli bertemu dengan hamzah dalam dua kata.
Advertisement
Hukum Bacaan Mad Jaiz Munfasil
Hukum bacaan mad jaiz munfasil terjadi ketika mad thabi'i atau mad asli bertemu dengan hamzah dalam dua kata. Artinya hukum bacaannya wajib dilafadzkan sepanjang 4-5 harakat. Sebagai catatan, hukum bacaan mad jaiz munfasil harus dengan syarat mad asli bertemu dengan hamzah dalam dua kata. Apabila mad thabi'i bertemu hamzah dalam satu kata, hukum tajwidnya adalah mad wajib muttasil, bukan mad jaiz munfasil lagi.
Sedangkan untuk hukum mempelajari ilmu tajwid, termasuk bahasan mad jaiz munfasil adalah fardu kifayah. Untuk hukum bacaan mad jaiz munfasil terdapat beberapa pendapat dari ulama. Meski begitu, kamu bisa mengikuti pendapat yang paling umum yaitu dibaca sepanjang 4-5 harakat atau ketukan.
Contoh Mad Jaiz Munfasil
Berikut ini terdapat beberapa contoh mad jaiz munfasil dalam surat Al-Quran, yakni:
1. QS. Az-Zumar Ayat 71
Latin: "Wa sīqallażīna kafarū ilā jahannama zumarā, ḥattā iżā jā`ụhā futiḥat abwābuhā wa qāla lahum khazanatuhā a lam ya`tikum rusulum mingkum yatlụna 'alaikum āyāti rabbikum wa yunżirụnakum liqā`a yaumikum hāżā, qālụ balā wa lākin ḥaqqat kalimatul-'ażābi 'alal-kāfirīn"
Artinya: "Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?" Mereka menjawab: "Benar (telah datang)". Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir," (QS. Az-Zumar [39]: 71).
2. QS. Al-Qadr Ayat 1
Latin: "Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr"
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan," (QS. Al-Qadr [97]: 1).
3. QS. Ghafir Ayat 47
Latin: "Wa iż yataḥājjụna fin-nāri fa yaqụlud-du'afā`u lillażīnastakbarū innā kunnā lakum taba'an fa hal antum mugnụna 'annā naṣībam minan-nār"
Artinya: "Dan (ingatlah), ketika mereka berbantah-bantah dalam neraka, maka orang-orang yang lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: "Sesungguhnya kami adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan dari kami sebahagian azab api neraka?" (QS. Ghafir [40]: 47).
Advertisement
Contoh Mad Jaiz Munfasil
Berikut ini terdapat beberapa contoh mad jaiz munfasil dalam surat Al-Quran, yakni:
4. QS. Al-Mursalat Ayat 30
Latin: "Inṭaliqū ilā ẓillin żī ṡalāṡi syu'ab"
Artinya: "Pergilah kamu mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang," (QS. Al-Mursalat [77]: 30).
5. QS. As-Syura Ayat 13
Latin: "Syara'a lakum minad-dīni mā waṣṣā bihī nụḥaw wallażī auḥainā ilaika wa mā waṣṣainā bihī ibrāhīma wa mụsā wa 'īsā an aqīmud-dīna wa lā tatafarraqụ fīh, kabura 'alal-musyrikīna mā tad'ụhum ilaīh, allāhu yajtabī ilaihi may yasyā`u wa yahdī ilaihi may yunīb"
Artinya: "Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)," (QS. As-Syura [62]: 13).