Liputan6.com, Jakarta Di era serba digital dengan teknologi yang terus berkembang pesat, muncul inovasi-inovasi baru yang mampu membuat masyarakat tercengang melihatnya. Seperti yang dilakukan oleh sejumlah siswa di China ini.
Advertisement
Sebuah tim mahasiswa pascasarjana di Universitas Wuhan China baru-baru ini meluncurkan 'jubah tembus pandang'. Jubah tersebut mampu menyembunyikan tubuh baik di siang atau malam hari dari pantauan kamera pengawas yang dijalankan oleh kecerdasan buatan (AI).
Disebut 'InvisDefense', jubah kamuflase yang tampak biasa itu diduga memungkinkan siapa pun yang memakainya melewati kamera pengintai bertenaga AI tanpa terlihat. Tentu jubah tembus pandang ini sangat unik dan menarik perhatian banyak orang.
Bak di film Harry Potter, jubah tersebut tak terdeteksi kamera pengawas. Berikut cerita selengkapnya, dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Rabu (14/12/2022).
Jubah Ini Tak Terdeteksi Kamera Pengawas
China adalah salah satu negara dengan pengawasan paling tinggi di dunia. Dengan kamera bertenaga AI digunakan untuk segala hal mulai dari memantau kebiasaan toilet karyawan hingga perhatian siswa di ruang kelas.
Tetapi meskipun sistem pengawasan ini canggih, mereka tidak sempurna. Sekelompok mahasiswa pascasarjana China pun memamerkan penemuan menarik yang mereka klaim jubah tak terdeteksi kamera pengawas. Jubah ini memakai metode unik yang bisa mengacaukan pendeteksian mesin pemantau.
Di saat siang hari, kamera biasanya mendeteksi tubuh manusia melalui pergerakan dan kontur. Dengan jubah yang memiliki pola kamuflase di permukaannya, InvisDefense bisa memanipulasi algoritma dari mesin penglihatan kamera pengawas.
Di malam hari kamera biasanya mendeteksi tubuh manusia melalui panas tubuh lewat infra merah. Modul pada jubah yang bisa mengubah suhu menjadi tidak beraturan membuat infra merah pada kamera menjadi sulit mendeteksi.
“Kami harus menggunakan algoritma untuk mendesain gambar yang paling tidak mencolok yang dapat membuat penglihatan kamera menjadi tidak efektif.” kata Wei Hui salah satu siswa seperti dikutip oleh Liputan6.com dari Oddity Central, Rabu (14/12/2022).
Advertisement
Harganya Relatif Murah
Hasil karya mereka memenangkan hadiah pertama kontes kreativitas pada 27 November lalu yang disokong oleh Huawei Technologies Co sebagai bagian dari ajang kompetisi Inovasi dan Praktik bagi lulusan China. Melalui simulasi komputer, tim mengalami hampir 700 kali kegagalan dalam tiga bulan sebelum akhirnya mencapai hasil ideal.
Keuntungan lain dari mantel InvisDefense ini adalah harganya yang relatif murah, yakni 500 yuan atau sekitar Rp 1.123 juta. Mencetak pola di atas permukaan jubah cukup murah dan hanya ada 4 modul pengatur suhu yang diperlukan untuk mengacaukan kamera infra merah.