Liputan6.com, Jakarta Apa yang dimaksud dengan pidato merupakan istilah yang sering kita perbincangkan dalam lingkungan pendidikan hingga perkantoran. Tak hanya itu, pidato juga merupakan satu di antara materi yang dipelajari pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Apa yang dimaksud dengan pidato adalah kegiatan berbicara di depan umum untuk menyampaikan suatu pendapat dengan berbagai tema khusus. Tema yang biasanya dibicarakan mulai dari pendidikan, budaya, ekonomi, sosial, lingkungan, dan masih banyak yang lainnya.
Apa yang dimaksud dengan pidato merupakan kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan menggunakan penalaran yang tepat dan ekspresi wajah yang dapat mendukung efisiensi dan efektivitas pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatu acara tertentu.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai apa yang dimaksud dengan pidato beserta karakteristik dan macam-macamnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (15/12/2022).
Apa yang Dimaksud dengan Pidato
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, apa yang dimaksud dengan pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
Definisi lain, apa yang dimaksud dengan pidato merupakan keterampilan menyampaikan pesan di depan publik secara verbal dengan tujuan tertentu. Jumlah pendengar tidak dibatasi, bisa banyak bisa juga sedikit.
Pidato merupakan ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Pidato bertujuan untuk mempengaruhi orang lain, memberi suatu pemahaman, membuat orang lain senang dan puas dengan ucapan yang disampaikan secara menghibur.
Dengan kata lain, apa yang dimaksud dengan pidato merupakan proses penyampaian suatu gagasan yang bertujuan untuk memberikan informasi atau merubah dan mempengaruhi pola pikir audiens.
Advertisement
Karakteristik Pidato
Untuk membedakan pidato dengan kegiatan pembicara lain, berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri pidato adalah:
1. Mempunyai tujuan yang jelas.
2. Isinya mengandung kebenaran.
3. Cara penyampaiannya sesuai dengan para pendengar.
4. Menciptakan suasana efektif dengan pendengar.
5. Penyampaiannya jelas dan juga menarik.
6. Menggunakan intonasi, artikulasi, dan volume yang jelas.
7. Artikulasi merupakan bagaimana cara melafalkan bunyi bahasa.
8. Intonasi merupakan naik turunnya lagu kalimat.
9. Volume yaitu kuat lemahnya dalam mengucapkan suatu kata-kata atau kalimat.
Macam-Macam Pidato
1. Pidato informatif
Pidato informatif merupakan pidato yang bertujuan untuk menyampaikan informasi penting atau pengetahuan baru. Informasi atau pengetahuan diberikan kepada komunikan (pendengar). Dengan tujuan agar khalayak mengetahui, mengerti dan menerima informasi itu. Teknik penyampaian yang relevan dengan jenis pidato ini adalah narasi dan eksposisi. Narasi yang dikemas dengan pengalaman tokoh atau pribadi merupakan hal yang menarik.
2. Pidato argumentatif
Pidato argumentatif ialah pidato yang mengandung argumentasi, dalil, alasan atau data untuk mendukung atau menolak suatu pernyataan opini, pendapat atau keyakinan tertentu. Untuk memperkuat daya terima argumentasi yang dikemukakan dibutuhkan data-data faktual, statistik, bukti-bukti maupun kesaksian (kesaksian seorang pakar atau tokoh).
3. Pidato persuasif
Persuasi adalah proses mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis. Sehingga, orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri. Pendapat, sikap dan tindakan adalah fenomena kepribadian, karena itu seorang komunikator perlu mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian manusia. Tujuan pidato ini adalah untuk melakukan atau meninggalkan suatu tindakan, aksi, tingkah laku atau sikap tertentu sesuai dengan harapan pembicara (komunikator).
4. Pidato rekreatif
Pidato rekreatif atau bisa juga disebut dengan pidato kekeluargaan. Pidato jenis ini pada umumnya menyuguhkan suatu kegembiraan yang dapat dinikmati bersama dengan penuh rasa kekeluargaan dan persaudaraan. Oleh karena itu, pembicara hendaknya memiliki kemampuan menampilkan hal-hal yang dapat menciptakan suasana keramahtamahan. Tujuan pidato rekreatif ini adalah untuk membangkitkan suasana kekeluargaan, baik berkaitan dengan kegembiraan maupun kesedihan.
Advertisement
Metode Penyampaian Pidato
1. Metode naskah (Manuskrip)
Dalam metode ini naskah pidato ditulis secara lengkap sesuai dengan apa yang akan disampaikan. Pidato disampaikan persis seperti yang telah disiapkan.
2. Metode hafalan (Memoriter)
Metode ini merupakan metode lanjutan dari metode membaca naskah. Dalam metode ini, naskah yang sudah disiapkan tidak dibaca tetapi dihafalkan terlebih dahulu kemudian diucapkan dalam kesempatan berpidato. Metode ini menuntut ingatan seorang pembicara (komunikator) dalam menguasai bahan (materi) yang akan disampaikan kepada audiens.
3. Metode spontanitas (Improptu)
Metode spontanitas berbeda dengan kedua metode sebelumnya. Pada metode ini, pembicara tidak menyiapkan naskah, atau tidak membaca naksah. Pembicara hanya memikirkan masalah apa yang akan dikemukakan. Pidatonya benar-benar tidak dipersiapkan, karena pembicara ditunjuk secara mendadak untuk menyampaikan pesan (pidato) di depan umum.
4. Metode menjabarkan kerangka (Ektemporer)
Dalam metode ini, pembicara akan lebih luwes dalam menyampaikan gagasannya. Komunikator (pembicara) dapat mempersiapkan bahannya dengan baik dalam bentuk kerangka pidato. Pada metode ini, pembicara menentukan pokok-pokok isi pidato kemudian menyusun dalam bentuk kerangka pidato. Selain itu, pembicara membuat catatan khusus. Pada saat berpidato, kerangka pidato yang telah dipersiapkan sebelumnya dikembangkan secara langsung.