Liputan6.com, Jakarta Budaya pop Jepang seperti anime dan manga sudah menjadi tren yang telah menyebar hampir di seluruh dunia. Di Indonesia saja, banyak sekali orang-orang mulai dari yang masih anak-anak sampai dengan orang yang sudah dewasa menyukai tontonan anime dan bacaan berupa manga.
Namun tahukah kamu bahwa ada hari yang sangat istimewa bagi penggemar anime dan manga? Hari itu disebut sebagai World Otaku Day atau Hari Otaku Sedunia. Hari istimewa bagi penggemar anime dan manga ini juga memiliki sebutan lain, khususnya bagi penggemar anime dan manga di Indonesia. Hari itu disebut sebagai Hari Wibu Sedunia.
Perlu dicatat bahwa Hari Wibu Sedunia bukanlah suatu tanggal yang ditetapkan secara resmi. Akan tetapi, karena begitu populer di media sosial, akhirnya tanggal 15 Desember diperingati sebagai World Otaku Day atau di Indonesia lebih akrab disebut Hari Wibu Sedunia.
Advertisement
Adanya hari istimewa bagi para penggemar anime dan manga ini cukup membuktikan bahwa budaya pop asal Jepang ini sudah semakin diterima oleh khalayak di seluruh dunia. Bahkan, untuk memperingati Hari Wibu Sedunia, berbagai macam acara telah dihelat.
Dilansir dari American Post, di tahun 2021 selebritas seperti Billie Eilish telah bergabung untuk merayakan hari istimewa ini. Lalu bagaimana Hari Wibu Sedunia ini bermula? Berikut penjelasan lengkapnya, berdasarkan hasil penelusuran Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (15/12/2022).
Asal Usul Hari Wibu Sedunia
Sampai saat ini belum jelas apa sebenarnya yang melatarbelakangi peringatan bagi pecinta anime, manga, dan cosplay pada 15 Desember. Namun seperti dilansir dari American Post, World Otaku Day atau Hari Wibu Sedunia terkait dengan sebuah artikel mengenai Nakamori yang diterbitkan pada tanggal 15 Desember.
Tapi siapa Nakamori? Akio Nakamori adalah seorang penulis Jepang yang fokus membahas manga dan anime, yang pada tahun 1983, menggunakan istilah "Otaku" untuk Majalah Manga Burikko untuk pertama kalinya. Otaku merupakan istilah yang biasanya digunakan secara merendahkan untuk merujuk seseorang yang menekuni hobi secara obsesif.
Menurut sebuah artikel yang dipublikasikan allanimemags.com, perayaan World Otaku Day atau Hari Wibu Sedunia, telah dihelat sejak tahun 2015. Namun ternyata, sumber tersebut menyebutkan bahwa World Otaku Day atau Hari Wibu Sedunia telah ada jauh sebelumnya. Hal itu ditandai dengan banyaknya postingan di berbagai platform media sosial yang mengatakan "happy world otaku day," yang diyakini muncul pertama kali pada 2012.
Setiap tanggal 15 Desember, para penggemar anime, manga, dan cosplay, merayakan World Otaku Day atau Hari Wibu Sedunia dengan cara mereka masing-masing. Ada yang merayakannya dengan menonton sejumlah episode anime dan membaca begitu banyak volume manga.
Pada akhirnya, World Otaku Day atau Hari Wibu Sedunia merupakan hari yang dibuat oleh dan untuk para penggemar anime dan manga sendiri. Lalu apa itu otaku dan wibu?
Advertisement
Otaku
Seperti yang dibahas sebelumnya, otaku adalah seseorang yang menekuni suatu hobi secara obsesif. Bisa dibilang, otaku adalah istilah yang merujuk pada seseorang yang memiliki kegemaran terhadap sesuatu dan menekuninya dengan sangat serius. Adapun hobi yang ditekuni bisa apa saja, akan tetapi umumnya terkait anime, manga, video game, dan sebagainya.
Menurut Merriam-Webster, otaku seseorang yang memiliki minat yang intens atau obsesif terutama di bidang anime dan manga. Karena istilah otaku biasanya terkait dengan budaya pop Jepang seperti anime dan manga, maka tentu saja jika istilah ini berasal dari Jepang. Dilansir dari JW Web Magazine, istilah otaku sebenarnya sudah ada sekitar lima puluh tahun yang lalu.
Otaku pun semula memiliki stereotipe negatif, di mana mereka biasanya dianggap sebagai orang-orang yang culun. Mereka sangat akrab atau tergila-gila dengan sesuatu yang berhubungan dengan komputer, video game, perangkat listrik lainnya, rel, dll. Mereka juga diidentikkan dengan pakaian khas mereka: berkacamata, sepatu norak, kemeja kotak-kotak, ransel dan pernak-pernik idol.
Namun stereotipe itu perlahan bergeser, apalagi setelah budaya pop Jepang seperti anime, manga, video games, dan idol group, mulai tersebar luas di seluruh dunia. Artinya, orang mengatakan Otaku hanya karena mereka sedikit lebih kecanduan budaya itu daripada orang lain.
Dengan meluasnya budaya pop Jepang hingga ke seluruh dunia, citra dan makna otaku pun kini juga bergeser. Citra otaku yang tadinya culun kini telah berubah. Bahkan otaku yang tadinya merujuk pada orang yang menekuni hobi apa saja secara obsesif, istilah otaku kini hanya terbatas pada hal-hal yang terkait dengan anime, manga, dan video games.
Wibu
Daripada otaku, penggemar anime dan manga di Indonesia lebih sering dipanggil dengan sebutan wibu. Istilah otaku dan wibu sendiri berasal dari kebudayaan yang berbeda. Jika istilah otaku berasal dari Jepang, maka wibu sendiri merupakan istilah yang berasal dari luar Jepang.
Sebelum istilah wibu populer seperti sekarang, kata tersebut sebelumnya ditulis dengan ejaan "weeaboo" dan dilafalkan dengan cara "wibu." Karena itulah, ketika istilah tersebut masuk dan kemudian menjadi cukup sering digunakan, penulisan yang tadinya dengan bentuk ejaan "weeaboo" perlahan berubah menjadi "wibu."
Seperti dilansir dari dictionary.com, wibu adalah suatu istilah yang digunakan untuk merendahkan orang barat yang terobsesi dengan budaya Jepang, terutama anime, sering menganggapnya lebih unggul dari semua budaya lain. Sementara itu, menurut Urban Dictionary, wibu adalah seseorang yang memiliki obsesi pada Jepang dan budaya Jepang, biasanya mengabaikan atau bahkan menghindari identitas ras dan budayanya sendiri.
Menurut dictionary.com, Kata weeaboo muncul sebagai alternatif dari istilah Wapanese, yang merupakan perpaduan kata white or wannabe with Japanese. Istilah Wapanese semula digunakan dalam situs web 4chan pada awal tahun 2000-an untuk menghina orang kulit putih yang dianggap terlalu menyukai budaya Jepang, seperti anime, manga, dan hentai. Hingga istilah tersebut kemudian masuk dalam daftar istilah kasara yang ditambahkan ke the online Racial Slur Database in 2004.
Menurut Know Your Meme, istilah wapanese mencapai puncaknya pada tahun 2005. Hal itu kemudian mendorong moderator 4chan untuk menerapkan filter khusus menggantikan istilah tersebut dengan istilah weeaboo. Istilah tersebut kemudian semakin banyak digunakan, bahkan hingga masuk ke Indonesia dengan bentuk ejaak wibu.
Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa wibu awalnya merupakan kata ejekan untuk para orang non-Jepang yang sangat terobsesi dengan budaya Jepang, seperti anime dan manga. Bahkan banyak obsesi tersebut mereka tunjukkan dengan berbicara dengan bahasa Jepang meski hanya sepotong-sepotong.
Sekarang, wibu tidak terdengar memiliki stereotipe negatif sebagai kata ejekan. Banyak orang, terutama di Indonesia kini telah berani secara terang-terangan mengakui bahwa mereka wibu karena menggemari anime dan manga.
Advertisement
Perbedaan Otaku dan Wibu
Baik otaku maupun wibu, awalnya merupakan istilah yang digunakan untuk mengecek seseorang dengan ciri tertentu. Otaku lebih mengacu pada orang yang menekuni hobinya secara obsesif. Sedangkan wibu lebih mengacu pada orang yang sangat menyukai budaya Jepang. Namun sekarang, kedua istilah tersebut sering digunakan secara bergantian dan dianggap sebagai sinonim.