Sukses

Mengapa Manusia Disebut Makhluk Sosial? Ini Penjelasannya

Telah menjadi kodrat manusia untuk menjadi makhluk sosial, yakni yang tidak dapat hidup tanpa kehadiran orang lain sesamanya.

Liputan6.com, Jakarta Mengapa manusia disebut makhluk sosial? Untuk menjawab pertanyaan ini, pertama-tama kamu perlu menanyakan kepada sendiri beberapa hal, seperti : Apakah kamu baik-baik saja jika tidak memiliki teman? Apakah kamu benar-benar bisa melakukan semua hal sendiri? Apakah kamu akan hidup sendirian sampai akhir hidupmu? Apakah kamu pernah merasa kesepian?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut yang kemudian menjadi berbagai alasan mengapa manusia disebut makhluk sosial. Mungkin terdapat sebagian orang yang akan menjawab semua pertanyaan dengan jawaban iya, tetapi tidak bisa dipungkiri jika sebagian orang lainnya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan pernyataan tidak.

Jika kamu pernah meminta tolong, membantu atau sekadar bermain dengan orang lain, hal ini sudah menunjukkan jika kamu seseorang yang sesuai dengan deskripsi manusia sebagai makhluk sosial. Bukankah tidak mungkin seseorang tidak pernah meminta tolong atau membantu orang lain?

Dalam beberapa hal tertentu dalam kehidupan manusia, seseorang pasti membutuhkan keberadaan orang lain. Kerja bakti adalah salah satu contoh sederhana perwujudan manusia sebagai makhluk sosial.

Dilansir dari buku yang berjudul “IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah) unruk Kelas VII Sekolah Menengah Pertama” milik Mamat Ruhimat dkk tahun 2006 menyebutkan bahwa kecenderungan menyukai dan membutuhkan kehadiran orang lain atau sesamanya adalah salah satu kebutuhan dasar manusia.

Kebutuhan dasar ini lah yang disebut dengan kebutuhan sosial atau social needs. Dengan demikian, manusia disebut sebagai mahkluk sosial. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber penjelasan lebih lanjut mengapa manusia disebut makhluk sosial, Kamis (15/12/2022).

2 dari 5 halaman

Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Pada dasarnya Mamat Ruhimat dkk menyebutkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang hidup bermasyarakat atau zoom politicon. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, mengapa manusia  disebut makhluk sosial karena adanya kebutuhan dasar manusia, termasuk kebutuhan sosialnya. Karena manusia menjadi bagian dari masyarakat, maka manusia perlu bersimpati, berempati terhadap orang lain.

Mengapa manusia disebut makhluk sosial juga karena kamu pasti membutuhkan teman berbicara di rumah, seperti orang tua dan saudara. Di luar rumah kamu juga membutuhkan orang lain untuk saling menyapa, bercanda dan bermain. Ini semua berarti kamu menunjukkan fungsi manusia sebagai makhluk sosial. Selain itu, jika kamu merasa mampu benar-benar hidup sendiri, lalu siapa yang membuat baju atau sabun yang kamu pakai? Bukankah orang lain yang melakukannya?

Dilansir dari buku “Pendidikan Lingkungan Sosial, Budaya dan Teknologi” oleh H. Sutirna pada tahun 2021, zoon politicon adalah istilah untuk menyebut manusia sebagai makhluk sosial oleh Aristoteles. “Zoon” berarti “hewan” dan “politicon” memiliki makna “bermasyarakat”. Aristoteles menjelaskan bahwa manusia telah ditakdirkan atau telah menjadi kodrat manusia untuk hidup dalam masyarakat dan berinteraksi satu sama lain. Hal ini yang juga menjadi pembeda manusia dan hewan.

3 dari 5 halaman

Manusia Sebagai Makhluk Sosial Menurut Para Ahli

Selain Aristotels, beberapa ahli lainnya juga menyebutkan arti zoon politicon atau manusia sebagai makhluk sosial, sebagai berikut:

1. Adam Smith

Makhluk sosial menurut Adam Smith juga disebut dengan “homo homini socius”. Ini memiliki makna bahwa manusia menjadi sahabat bagi manusia lainnya. Selain itu, Adam Smith juga menyebut manusia sebagai makhluk ekonomi atau “homo economicus”, yang berarti makhluk yang cenderung tidak pernah merasa puas akan apa yang telah diperolehnya dan akan selalu terus-menerus berusaha memenuhi kebutuhannya.

2. Thomas Hobbes

Mengapa manusia disebut makhluk sosial dalam istilah yang digunakan oleh Thomas Hobbes adalah “homini lupus”. Hal ini memiliki arti bahwa manusia yang satu menjadi serigala bagi manusia yang lain. Ini juga berarti bahwa dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak mungkin akan mampu hidup sendiri untuk memenuhi segala kebutuhan. Manusia memerlukan bantuan orang lain dan karena pada dasarnya Tuhan menciptakan manusia untuk saling berinteraksi, bermasyarakat dan bersilaturahmi dan saling menolong sesama.

3. Sebutan Lainnya

Kebutuhan bermasyarakat atau berkumpul dengan yang lain adalah kebutuhan dasar yang menjadi “naluri” manusia yang disebut dengan “gragariousness”. Inilah mengapa manusia disebut makhluk sosial juga dikenal dengan sebutan “homo socius”, yakni makhluk yang selalu ingin melakukan interaksi dengan sesamanya.

4 dari 5 halaman

Interaksi Sosial

Dilansir dari buku “Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VII” edisi Revisi 2017 oleh Iwan Setiawan dkk, menyebutkan bahwa dengan manusia memiliki gregaeiousness atau naluri untuk hidup dengan orang lain, maka manusia harus berinteraksi dengan sesama anggota masyarakat itu.  

Seseorang bertemu dengan orang lain, lalu mereka saling mengobrol, bekerja sama dsb untuk mencapai tujuan bersama. Ini adalah apa yang disebut dengan interaksi sosial. Mengapa manusia disebut makhluk sosial seperti yang dijelaskan sebelumnya karena manusia memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhan. Nah, dalam proses pemenuhan kebutuhan inilah orang akan melakukan interaksi, yang disebut dengan interaksi sosial.

Interaksi sosial merupakan hubungan antara satu orang dengan orang lainnya, satu orang dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok lainnya. Iwan Setiawan dkk menyebutkans secara lebih lanjut bahwa kebutuhan yang perlu dipenuhi dengan melakukan interaksi sosial, termasuk kebutuhan pokok (sandang, pangan dan papan), kebutuhan dan ketertiban, kebutuhan akan pendidikan dan kesehatan, kebutuhan akan kasih sayang, pengakuan dsb.

Suatu interaksi sosial sendiri akan terjadi jika di antara pihak-pihak yang berinteraksi melakukan sebuah kontak sosial serta komunikasi. Kedua hal tersebut, yakni kontak sosial dan komunikasi adalah syarat terjadinya sebuah interaksi sosial.

5 dari 5 halaman

Faktor-Faktor Penyebab Interaksi Sosial

Terjadinya interaksi sosial juga disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Faktor imitasi yang merupakan proses seseorang meniru atau mencontoh orang lain atau kelompok.

2. Faktor sugesti adalah pengaruh yang mampu menggerakkan hati seseorang.

3. Faktor identifikasi merupakan kecenderungan-kecenderungan atau berbagai keinginan yang ada di dalam diri seseorang agar menjadi sama dengan orang lain dan ini lebih dalam dari sekadar imitasi.

4. Faktor simpati adalah kemampuan seseorang untuk merasakan seolah-olah dirinya berada di dalam keadaan atau situasi orang lain serta turut serta merasakan apa yang mereka alami atau rasakan. Secara sederhana simpati berarti perasaan peduli dan perhatian terhadap orang lain.

Nah, demikian penjelasan mengapa manusia disebut makhluk sosial serta bagaimana interaksi sosial diperlukan dalam perwujudan manusia sebagai makhluk sosial. Kesimpulan dalam hal ini adalah manusia yang memang telah ditakdirkan tidak akan bisa hidup tanpa orang lain.

 

Reporter magang: Friska Nur Cahyani

 

Video Terkini