Sukses

Sholat Dhuha Berapa Rakaat? Ini Jumlah Rakaat yang Dikerjakan dan Bacaan Niatnya

Sholat Dhuha merupakan salat sunah yang dilakukan seorang muslim ketika waktu dhuha.

Liputan6.com, Jakarta Sholat Dhuha berapa rakaat merupakan pertanyaan yang kerap kali dipertanyakan kepada sesama umat Muslim. Sholat Dhuha merupakan salat sunah yang dilakukan seorang muslim ketika waktu dhuha. 

Sholat Dhuha berapa rakaat penting untuk diketahui oleh setiap umat Muslim. Sholat ini hanya dikerjakan pada pagi hari atau waktu dhuha. Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul enam atau tujuh pagi) hingga waktu zuhur.

Dengan mengetahui sholat Dhuha berapa rakaat, maka umat Muslim tidak perlu ragu untuk mengerjakannya. Sholat ini termasuk dalam kelompok sholat sunnah muakkad atau sangat dianjurkan bagi yang mampu.

Untuk lebih rinci, berikut ini Liputan6.com ulas mengenai sholat Dhuha berapa rakaat beserta bacaan niat dan tata caranya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (16/12/2022).

2 dari 6 halaman

Sholat Dhuha Berapa Rakaat

Sebelum mengetahui sholat Dhuha berapa rakaat, anda perlu mengenal pengertian sholat Dhuha. Sholat Dhuha adalah shalat sunnah yang dilakukan seorang muslim ketika matahari naik, yaitu sekitar jam 7 pagi hingga menjelang waktu dzuhur. Hal ini sebagaimana yang disampaikan dalam hadis yang berbunyi:

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kerjakanlah sholat subuh kemudian tinggalkanlah sholat hingga matahari terbit, sampai matahari naik. Ketika matahari terbit, ia terbit di antara dua tanduk setan, saat itu orang-orang kafir sedang bersujud (menyembah Matahari).” (HR. Muslim)

Shalat dhuha hukumnya sunah muakkad (sangat dianjurkan). Sebab, Rasulullah senantiasa mengerjakannya dan berpesan kepada para sahabatnya untuk mengerjakan shalat dhuha sekaligus menjadikannya sebagai wasiat.

Sementara itu, sholat Dhuha berapa rakaat adalah 2, 4, 6, 8, dan maksimal 12 rakaat dengan salam tiap dua rakaatnya. Jumlah rakaat tersebut dapat anda kerjakan semampunya, tidak harus semua jumlah rakaat dikerjakan. Namun, akan lebih baik jika dikerjakan sesuai dengan jumlahnya. Hal ini sebagai mana yang dijelaskan dalam hadis, berbunyi:

Dari Ummu Hani’ binti Abi Thalib, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengerjakan sholat dhuha sebanyak 8 rakaat. Pada setiap dua rakaat, beliau mengucap salam." (HR. Abu Dawud).

3 dari 6 halaman

Bacaan Niat Sholat Dhuha

Setelah mengetahui sholat Dhuha berapa rakaat, anda perlu mengetahui bacaan niatnya. Berikut penjelasannya:

اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Bahasa Latinnya: Ushalli Sunntadh-dhuha rak'ataini mustaqbillal kiblati adda’an lillahi ta'ala

Artinya:

"Aku niat sholat dhuha dua rakaat dengan menghadap ke kiblat, karena Allah ta'ala."

4 dari 6 halaman

Tata Cara Sholat Dhuha

Berikut tata cara sholat dhuha:

1. Membaca bacaan niat sholat dhuha

Membaca bacaan niat sholat Dhuha yang telah dijelaskan di paragraf sebelumnya.

2. Takbirotul Ihram

Mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga untuk laki-laki, dan sejajar dengan dada untuk perempuan, sambil membaca:

“Allaahu akbar”

3. Membaca Doa Iftitah (Sunnah)

Bacaan doa iftitah, yaitu:

“Kabiiraa wal hamdu lillaahi katsiiraa wasubhaanallaahi bukrataw waashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahirabbil ‘aalamiin. Laa syariika lahuu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.”

4. Membaca Surah Al-Fatihah

Dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah:

“Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin. Arrahmaanir rahiim. Maalikiyaumiddiin. Iyyaaka na’budu waiyyaaka nasta’iinu. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladhdhaalliin. Aamiin.”

5. Membaca Surah Ad-Dhuha

Aaḍ-ḍuḥā. Waḍ-ḍuḥā. Wā wadda'aka rabbuka wa mā qalā. Wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā. Wa lasaufa yu'ṭīka rabbuka fa tarḍā. A lam yajidka yatīman fa āwā. Wa wajadaka ḍāllan fa hadā. Wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā. Fa ammal-yatīma fa lā taq-har. Wa ammas-sā`ila fa lā tan-har. Wa ammā bini'mati rabbika fa ḥaddiṡ.

5 dari 6 halaman

Tata Cara Sholat Dhuha

6. Ruku’ dengan tuma’ninah

Setelah selesai membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, tata cara sholat dhuha selanjutnya adalah ruku’. Kedua tangan diangkat setinggi telinga dan membaca Allaahu akbar, kemudian badan dibungkukkan, kedua tangan memegang lutut dan ditekankan. Usahakan antara punggung dan kepala sejajar atau rata. Setelah sempurna, kemudian membaca do’a berikut sebanyak tiga kali:

“Subhaana rabbiyal ‘adziimi wa bihamdih”. (3x)

7. I’tidal

Setelah ruku’, kemudian bangkit tegak dengan mengangkat kedua tangan setinggi pundak sambil membaca:

“Sami’allaahu liman hamidah.”

“Rabbanaa lakal hamdu mil’us samaawati wa mil ‘ulardhi wa mil ‘umaasyi’ta min syai’in ba’du.”

8. Sujud

Selesai I’tidal lalu sujud dengan meletakkan dahi di alas sholat. Ketika turun, yaitu dari berdiri i’tidal ke sujud sambil membaca “Allahuu akbar”. Dan saat sujud membaca tasbih sebanyak tiga kali:

“Subhaana rabbiyal a‘laa wa bihamdih.” (3x)

9. Duduk di antara dua sujud

Setelah sujud, lakukan duduk di antara dua sujud dan membaca:

“Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.”

6 dari 6 halaman

Tata Cara Sholat Dhuha

10. Sujud kedua

Sujud kedua dikerjakan seperti sujud pertama baik cara maupun bacaannya. Setelah sujud kedua, berdiri dan melakukan raka’at kedua dengan tata cara sholat sama seperti raka’at pertama namun tanpa membaca do’a Iftitah. Sesudahnya, membaca surat Al-Fatihah, surat pendek, melakukan ruku’, I’tidal dan kemudian sujud untuk raka’at kedua.

11. Tasyahud Akhir dengan tuma’ninah

Kemudian setelah sujud terakhir, dilakukan tahiyatul akhir dengan duduk kaki bersilang (tawarruk) serta membaca:

“Attahiyaatul mubaarakaatush shalawaa-tuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh. Assalaamualainaa wa’alaa 'ibaadillaahish shaalihhin. Asy-hadu al laa ilaaha illallaah, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullaah.

Allaahumma shalli alaa sayyidinaa muhammad. Wa alaa aali sayyidinaa muhammad. Kama shallaita ‘alaa sayyidinaaibraahiim. Wa’alaa aali sayyidinaa ibraahiim wabaarik-‘alaa sayyidinaa muhammad wa-‘alaa aali sayyidinaa muhammad. Kamaa baarakta alaa sayyidinaa ibraahiim. Wa ‘alaa aali sayyidinaa ibraahiim, fil’aala miina innaka hamiidum majiid.”

12. Salam

Selesai membaca bacaan tahiyatul akhir, lakukan salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri bergantian sambil membaca:

“Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.”

13. Membaca doa sholat dhuha

“Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal 'ismata 'ismatuka.

Allahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahrirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita 'ibaadakash-shalihiin.”