Liputan6.com, Jakarta Fungsi testis sebagai salah satu organ reproduksi sangat penting bagi keberlangsungan hidup seorang laki-laki. Organ reproduksi adalah organ yang membedakan antara tubuh laki-laki dan perempuan. Pada tubuh laki-laki normal tidak akan ditemukan organ reproduksi yang menyerupai organ reproduksi perempuan, begitu pun sebaliknya.
Baca Juga
Advertisement
Fungsi testis selain sebagai alat reproduksi juga dapat mempengaruhi kesehatan seorang laki-laki. Testis adalah tempat produksi hormon pada tubuh laki-laki.
Oleh sebab itu, seperti layaknya organ tubuh yang lain testis harus dijaga kesehatannya. Mengenali fungsi testis, anatomi, dan fakta-faktanya dapat membantu seseorang menjaga kesehatan testisnya. Berikut fungsi testis, anatomi, dan fakta-faktanya yang dirangkum Lipuatan6.com dari berbagai sumber, Selasa (20/12/2022).
Fungsi Testis: Anatomi
Sebelum mengetahui fungsi testis, sebaiknya mengenal lebih jauh tentang apa itu testis dan bagaimana anatominya. Testis merupakan organ reproduksi pria berbentuk oval yang berada di dalam kantong di sebelah kanan dan kiri bagian belakang penis. Dalam bahasa awam testis biasanya disebut dengan buah pelir, buah zakar, atau biji kemaluan.
Testis mulai tumbuh pada tubuh laki-laki saat masa awal pubertas, yakni sekitar umur 10-13 tahun. Ketika testis mulai tumbuh, kulit di sekitar skrotum atau kantong tempat testis akan menjadi lebih gelap, menggantung ke bawah, dan ditumbuhi rambut. Ukuran testis pada setiap laki-laki berbeda-beda, namun rata-rata testis memiliki ukuran panjang antara 5-7,5 cm dengan lebar 2,5 cm.
Anatomi Testis Testis memiliki struktur yang terbilang cukup rumit. Anatomi testis dapat dilihat dari beberapa struktur penyusun dan cara kerjanya. Setiap testis ditutupi oleh lapisan jaringan yang keras dan berserat yang disebut tunica. Lapisan terluar disebut tunica vaginalis dan lapisan terdalam disebut tunica albuginea.
Testis dibagi juga dalam beberapa bagian yang disebut lobulus, di mana pada masing-masing lobulus terdapat sekitar 800 tubulus seminiferus yang berupa tabung kecil dan berkelok-kelok. Fungsi tubulus seminiferus dalam testis adalah sebagai penghasil sperma dan hormon.
Tubulus seminiferus kemudian terhubung ke jaringan yang disebut rete testis. Sperma yang sudah siap, selanjutnya akan disalurkan dan disimpan dalam epididimis hingga matang. Terakhir saluran epididimis bermuara ke dalam vas deferens yang akan mengalirkan sperma matang saat melakukan ejakulasi.
Berikut bagian anatomi yang mendukung fungsi testis sebagaimana mestinya:
Tubulus Seminiferus
Tubulus seminiferus adalah bagian terbanyak yang terdapat pada testis. Tubulus seminiferus berbentuk seperti pembuluh-pembuluh kecil yang terkumpul. Letak tubulus seminiferus sejajar dengan bagian testis yang berfungsi memproduksi sperma dan hormon testosteron yang disebut epitelium. Jadi, produksi sperma sebenarnya dijalankan oleh sel dan jaringan yang ada pada tubulus seminiferus ini.
Rete Testis
Setelah tubulus seminiferus memproduksi sperma, sperma akan dipindahkan ke epididimis melewati rete testis. Saat melewati rete testis, sperma akan dicampurkan dengan cairan hasil produksi sel sertoli. Dengan kata lain, rete testis berperan untuk membantu sperma bergerak dengan mikrovili atau jaringan yang berbentuk seperti rambut tipis yang dimilikinya.
Duktus Eferen
Rete testis dan epididimis dihubungkan oleh saluran serupa pipa yang disebut dengan duktus eferen. Ketika sperma melewati duktus eferen menuju epididimis, sebagian cairan sperma akan diserap dan membantu menggerakkan sperma sehingga lebih kental dan terkonsentrasi saat sampai di epididimis.
Tunica
Lapisan jaringan yang mengelilingi buah zakar disebut tunica. Tunica terdiri dari tiga lapis, yaitu tunica vasculosa, tunica albuginea, dan tunica vaginalis.
- Tunica Vasculosa
Tunica vasculosa merupakan pembuluh darah tipis yang melindungi bagian dalam testikel merupakan tunica vasculosa.
- Tunica Albuginea
Tunica albuginea adalah lapisan pelindung yang tebal. Ketebalan tersebut berasal dari serat-serat padat untuk melindungi testikel.
- Tunica Vaginalis
Tunica vaginalis adalah lapisan jaringan terluar dari testis adalah tunica vaginalis. Lapisan ini terdiri dari tiga bagian, yakni lapisan visceral, cavum vaginal, dan lapisan parietal.
Advertisement
Fungsi Testis
Secara umum, terdapat dua fungsi utama dari testis, yakni untuk memproduksi dan menyimpan sperma serta memproduksi hormon pria.
1. Memproduksi dan Menyimpan Sperma
Fungsi testis yang pertama adalah sebagai tempat produksi dan penyimpanan sperma. Sperma memiliki peranan penting dalam proses reproduksi pada manusia, cairan ini bertugas membuahi sel telur hingga terjadi kehamilan. Setiap ejakulasi pria, terdapat sekitar 200 juta sel sperma yang keluar dan akan membuah sel telur.
2. Memproduksi Hormon Pria
Selain memproduksi dan menyimpan sperma, fungsi testis lainnya adalah menghasilkan hormon pria atau dikenal sebagai androgen. Androgen berfungsi sebagai pengatur pertumbuhan sistem reproduksi pada pria, perkembangan fitur tubuh pria, seperti jenggot dan suara dalam, serta memengaruhi fungsi seksual.
Bentuk paling umum dari hormon androgen salah satunya testosteron. Testosteron adalah hormon pria yang bertanggung jawab untuk seluruh perubahan pada tubuh selama masa pubertas. Hormon ini juga berperan penting terhadap produksi sperma.
Fakta Tentang Testis
- Perbedaan ukuran antara testis sebelah kanan dan testis sebelah kiri adalah hal yang normal. Salah satu testis dapat berukuran lebih besar atau menggantung lebih rendah.
- Testis akan meningkat ukurannya hingga 50 persen lebih besar sebelum ejakulasi, hal ini dikarenakan adanya peningkatan aliran darah.
- Testis memiliki protein paling beragam dari setiap organ, diantaranya 77% dari seluruh jenis protein dalam tubuh laki-laki disimpan oleh testis. Ada sekitar 999 jenis protein pada testis. Jumlah in lebih banyak dibanding jumlah protein yang ada pada otak yang hanya 318 jenis protein.
- Testis mampu menghasilkan sekitar 200 juta sperma setiap hari.
- Testis dilindungi oleh otot kremaster, yakni otot yang dapat melindungi testis dari bahaya dengan memindahkan testis dekat dari tubuh manusia.
- Saat kedinginan, tubuh akan memberi pesan pada skrotum untuk menjaga panas sehingga menyebabkan testis mengerut dan tampak lebih kecil. Hal ini karena testis memerlukan suhu yang tepat agar bisa memproduksi sperma.
- Sebaliknya saat suhu tubuh terlalu hangat, testis akan tampak lebih turun ke bawah untuk melepaskan suhu panas berlebih.
- Pria dengan satu testis karena kelainan seperti undesensus testis atau pengangkatan akibat kanker, masih bisa membuahi sel telur, dan memiliki keturunan.
Advertisement