Liputan6.com, Jakarta - Menstruasi adalah siklus unik dan teratur yang hanya bisa dialami oleh wanita. Menstruasi menjadi simbol masa kesuburannya. Jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan!
Baca Juga
Advertisement
Melansir dari DKT Indonesia, diungkap ada empat tahap proses terjadinya menstruasi. Jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan adalah berupa fase menstruasi, fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal.
Proses terjadinya menstruasi, berlangsung atau membutuhkan waktu 28 hari. Mulai dari meluruhnya lapisan rahim, membentuk sel telur matang, ovulasi, hingga kembali ke penebalan lapisan rahim.
Hormon yang berperan pada proses terjadinya menstruasi adalah estrogen dan progesteron. Di mana keduanya, menyebabkan lapisan rahim luruh dan lapisan inilah yang dikeluarkan saat seorang perempuan mengalami menstruasi.
Selain esterogen dan progesteron, hormon yang berperan dalam proses terjadinya menstruasi adalah prostaglandin. Ini sejenis senyawa dalam tubuh yang terbuat dari lemak dan memiliki efek seperti hormon. Hormon ini akan diproduksi di area tubuh di mana mereka dibutuhkan.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan, Rabu (21/12/2022).
Jelaskan Proses Terjadinya Menstruasi dan Hormon yang Berperan
1. Fase Menstruasi
Pada fase pertama, jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan adalah disebut siklus menstruasi. Silkus ini berlangsung sekitar tujuh hari, di mana vagina sedang mengeluarkan darah.
Jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan adalah ada perubahan pada hormon estrogen dan progesteron. Kadar keduanya akan turun dan tubuh melepaskan hormon prostaglandin.
Hormon yang berperan pada proses terjadinya menstruasi adalah estrogen dan progesteron. Di mana keduanya, menyebabkan lapisan rahim luruh dan lapisan inilah yang dikeluarkan saat seorang perempuan mengalami menstruasi.
Rahim pasti melepaskan lapisannya karena tidak diperlukan, artinya tidak ada embrio yang akan tertanam. Selain perdarahan, perempuan di proses terjadinya menstruasi dapat mengalami gejala kram atau nyeri perut, kembung, payudara menjadi lembut, munculnya jerawat, dan perubahan suasana hati.
2. Fase Folikuler
Pada fase kedua, jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan adalah memasuki fase folikuler. Ini fase yang sering tumpang tindih dengan menstruasi, karena dimulai pada hari pertama menstruasi.
Umumnya akan berlangsung antara 10 hingga 16 hari. Jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan pada fase kedua. Tubuh melepaskan Follicle-Stimulating Hormone (FSH) yang akan memicu ovarium membuat folikel, ini kantung berisi telur yang belum matang.
Selama satu fase ini jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan. Ada sekitar 10 folikel akan tumbuh dan bersaing untuk menang. Folikel yang paling kuat akan tumbuh dan akhirnya terbentuk sel telur matang yang siap dibuahi.
Folikel lain yang tidak berkembang akan diserap kembali oleh tubuh. Pada fase ini, wanita akan mengalami kram dan kembung karena menstruasi, bukan karena pertumbuhan folikel.
Advertisement
Jelaskan Proses Terjadinya Menstruasi dan Hormon yang Berperan
3. Fase Ovulasi
Pada fase ketiga, jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan adalah memasuki ovulasi. Ovulasi terjadi sekitar hari ke-14 dari siklus menstruasi, atau sekitar seminggu setelah hari terakhir menstruasi.
Folikel yang tumbuh menjadi telur matang di fase kedua, akan dilepaskan selama ovulasi. Telur akan melakukan perjalanan dari ovarium ke tuba falopi. Jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan saat memasuki ovulasi.
Pada fase ini ada potensi sel telur yang matang dibuahi oleh sperma. Ovulasi akan berlangsung selama sel telur yang dilepaskan masih hidup biasanya 12-24 jam. Ada waktu 3 hingga 5 hari di sekitar waktu ovulasi yang meningkatkan kemungkinan hamil bagi wanita.
Ini karena sperma dapat hidup di dalam perempuan hingga lima hari, mereka bisa menunggu sel telur matang yang lewat. Selama ovulasi, wanita umumnya akan melihat cairan vagina menjadi bening dan licin mirip putih telur mentah.
Kemudian, sebagian wanita di fase ovulasi ini akan merasakan nyeri di satu sisi tergantung ovarium mana yang melepaskan sel telur. Libido pun akan meningkat di fase ovulasi ini.
4. Fase Luteal
Pada fase keempat, jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan adalah memasuki fase luteal. Ini fase terakhir dari siklus menstruasi yang akan berlangsung selama 14 hari.
Selama fase ini jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan. Di fase ini ada sisa folikel berubah menjadi korpus luteum, yang pada dasarnya adalah kumpulan sel yang membuat hormon progesteron.
Kemudian, lapisan rahim akan menebal untuk mempersiapkan kehamilan jika sel telur dibuahi. Fase luteal sama dengan fase pra menstruasi sehingga kerap muncul gejala sindrom pramenstruasi (PMS).
Jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan, umumnya PMS akan terjadi pada hari ke-12 fase luteal. Gejala PMS adalah kram, kelelahan, perubahan suasana hati, sakit kepala, kembung, perubahan gerakan usus, hingga susah tidur.
Â