Liputan6.com, Jakarta Antibiotik adalah jenis obat yang sering digunakan untuk menghentikan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotik bisa mengobati infeksi tertentu, dan dapat menyelamatkan nyawa jika digunakan dengan benar. Sebelum bakteri dapat berkembang biak dan menimbulkan gejala, sistem kekebalan biasanya dapat membunuhnya. Sebelum para ilmuwan pertama kali menemukan antibiotik pada tahun 1920-an, banyak orang meninggal karena infeksi bakteri ringan, seperti radang tenggorokan.
Baca Juga
Advertisement
Antibiotik adalah obat yang membantu menghentikan infeksi, yang disebabkan oleh bakteri. Obat ini akan dengan mudah membunuh bakteri atau mencegah mereka menggandakan diri bahkan bereproduksi. Kata antibiotik berarti “melawan kehidupan” di mana obat apa pun yang membunuh kuman di tubuh. Namun kebanyakan orang, akan menggunakan istilah ini ketika berbicara tentang obat yang dimaksudkan untuk membunuh bakteri.
Antibiotik adalah obat yang bisa digunakan untuk melawan infeksi, yang disebabkan oleh bakteri pada manusia dan hewan dengan cara membunuh bakteri atau mempersulit bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak. Bakteri adalah kuman yang hidup di lingkungan dan di seluruh bagian dalam dan luar tubuh kita. Sebagian besar bakteri tidak berbahaya dan bahkan bermanfaat bagi manusia, tetapi beberapa dapat menyebabkan infeksi.
Berikut ini jenis dan efek samping dari antibiotik yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (22/12/2022).
Jenis-Jenis Antibiotik
Jenis antibiotik diklasifikasikan menjadi 6 kelompok.
- Penisilin adalah jenis antibiotik yang banyak digunakan untuk mengobati berbagai infeksi, termasuk infeksi kulit, infeksi dada, dan infeksi saluran kemih
- Cephalosporins adalah jenis antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi, tetapi beberapa juga efektif untuk mengobati infeksi yang lebih serius, seperti sepsis dan meningitis
- Aminoglikosida (seperti gentamisin dan tobramisin), sangat cenderung digunakan di rumah sakit untuk mengobati penyakit yang sangat serius seperti sepsis, karena dapat menyebabkan efek samping yang serius, termasuk gangguan pendengaran dan kerusakan ginjal
- Tetrasiklin (seperti tetrasiklin, doksisiklin, dan lymesiklin), dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi, tetapi umumnya digunakan untuk mengobati jerawat dan kondisi kulit yang disebut rosacea
- Macrolides (seperti azithromycin, erythromycin dan clarithromycin), sangat berguna untuk mengobati infeksi paru-paru dan dada, atau sebagai alternatif untuk orang dengan alergi penisilin, atau untuk mengobati strain bakteri yang resistan terhadap penisilin.
- Fluoroquinolones (seperti ciprofloxacin dan levofloxacin) adalah antibiotik spektrum luas, yang pernah digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi, terutama infeksi saluran pernapasan dan saluran kemih.
Advertisement
Fungsi Antibiotik
Fungsi antibiotik bisa berbeda dalam hal jenis bakteri yang akan dimusnakannya. Antibiotik adalah obat yang bisa digunakan melawan berbagai jenis bakteri sendiri disebut dengan antibiotik spectrum luas. Obat antibiotik yang sering dikonsumsi adalah amoksisilin dan gentamisin. Berbagai jenis antibiotik juga memiliki cara kerjanya sendiri, yang tentunya berbeda-beda.
Antibiotik adalah obat yang berfungsi untuk mencegah bakteri, untuk mensintesis molekul dinding sel yang disebut dengan peptidoglikan. Dinding sel inilah yang menyediakan kekuatan, yang dibutuhkan bakteri untuk bertahan hidup dalam tubuh manusia. Salah satu golongan antibiotik yang disebut dengan kuinolon, memiliki mekanisme kerja untuk menghambat girase DNA, enzim penting yang membantu DNA bakteri untuk memperbanyak diri.
Beberapa antibiotik termasuk tetrasiklin, yang biasanya digunakan untuk mengobati jerawat, infeksi saluran pernapasan, dan kondisi lainnya. Maka fungsi antibiotik ini adalah untuk menghambat sintesis protein. Antibiotik ini bantu untuk mencegah molekul ribosom untuk mensintesis protein. Kalau tanpa protein, bakteri tidak dapat melaksanakan fungsi-fungsi vital, termasuk reproduksi aseksual.
Cara Minum Antibiotik
Saat Anda sakit dan ingin minum antibiotik, dianjurkan minum sesuai dengan petunjuk pada kemasan atau brosur informasi pasien yang disertakan dengan obat, atau seperti yang diinstruksikan oleh dokter umum atau apoteker.
Antibiotik bisa diberikan berupa
- Tablet
- Kapsul atau
- Cairan yang akan Anda minum
Jika dokter meresepkan obat, maka selaku pasien Anda bisa tanyakan apakah pemberian antibiotik memang diperlukan untuk mengobati penyakit. Mengkonsumsi antibiotik bisa dalam dosis parsial, atau hanya mengonsumsi antibiotik untuk sebagian dari aturan yang diberikan. Jangan mengonsumsi antibiotik yang sudah lama, atau antibiotik yang diresepkan untuk orang lain.
Selalu pertimbangkan jenis infeksi, dan jangan minum antibiotik untuk penyakit yang bukan bakteri. Antibiotik memang berfungsi untuk membunuh bakteri, namun tidak melakukan apa pun terhadap virus. Jangan meminta dokter untuk meresepkan antibiotik yang tidak perlu. Saat dalam proses penggunaan obat Antibiotik, pastikan penyimpan obat Antibiotik di tempat sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung untuk mencegah kerusakan obat.
Advertisement
Efek Samping Minum Antibiotik
Efek samping secara umum yang dialami ketika Anda minum antibiotik adalah:
- Mengalami diare
- Mual dan muntah
- Mengalami ruam
- Sakit perut
- Kepekaan terhadap sinar matahari
- Infeksi jamur pada mulut
- Saluran pencernaan menjadi terganggu
Beberapa efek samping antibiotik yang tidak biasa meliputi:
- Jumlah trombosit yang rendah, saat mengonsumsi sefalosporin dan penisilin.
- Sakit dan nyeri yang parah, saat mengonsumsi fluoroquinolones.
- Gangguan pendengaran, saat mengonsumsi makrolida atau aminoglikosida granulosit rendah.
- Pembentukan batu ginjal, saat mengonsumsi sulfonamida
- Beberapa orang terutama orang dewasa yang lebih tua, antibiotik dapat mengembangkan infeksi C.difficile. M
- Radang usus, yang dapat menyebabkan diare berdarah yang parah.