Sukses

Atrofi adalah Penyusutan Bagian Tubuh, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Atrofi adalah suatu kondisi di mana bagian tubuh seperti sel, organ, atau jaringan lain mengalami penyusutan ukuran.

Liputan6.com, Jakarta Atrofi adalah suatu kondisi di mana bagian tubuh seperti sel, organ, atau jaringan lain mengalami penyusutan ukuran. Atrofi adalah istilah yang mengacu pada perubahan ukuran bagian tubuh dilihat dari usia dan keadaan sebelum mengalami penyusutan. Atrofi adalah kondisi penyusutan bagian tubuh yang terjadi karena penyusutan ukuran sel, atau berkurangnya jumlah sel.

Sel dan organ tertentu biasanya mengalami atrofi pada usia tertentu atau dalam keadaan fisiologis tertentu. Dengan kata lain, atrofi adalah kondisi yang normal dalam keadaan tertentu.

Pada embrio manusia, misalnya, sejumlah struktur bersifat sementara dan saat lahir sudah mengalami atrofi. Kelenjar adrenal menjadi lebih kecil segera setelah lahir karena lapisan dalam korteks telah menyusut. Timus dan jaringan limfoid lainnya mengalami atrofi pada masa remaja.

Dari penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa atrofi adalah penyusutan yang bisa terjadi pada semua bagian tubuh. Bahkan atrofi adalah sesuatu yang dianggap lumrah terjadi pada seseorang, terutama jika ada perubahan nutrisi. Lalu bagaimana atrofi bisa terjadi? Berikut penjelasannya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (22/12/2022).

2 dari 4 halaman

Apa itu atrofi?

Secara umum, atrofi adalah sesuatu yang terkait dengan perubahan nutrisi dan aktivitas metabolisme sel dan jaringan. Atrofi bisa terjadi pada manusia yang kelaparan, baik karena kurangnya asupan nutrisi atau karena penyakit yang membuat penyerapan nutrisi terhambat.

Misalnya ketika tubuh kekurangan asupan protein, maka protein yang ada dalam tubuh akan dipecah menjadi asam amino yang berfungsi untuk menyediakan energi dan membantu mempertahankan struktur dan sel-sel organ yang paling penting. Dalam kondisi seperti ini cadangan lemak tubuh, hati, limpa, dan jaringan limfoid mengalami atrofi lebih banyak daripada organ lain.

Tidak hanya karena kekurangan protein saja, atrofi adalah penyusutan yang juga bisa disebabkan oleh kekurangan vitamin tertentu. Atrofi kulit terjadi karena kekurangan vitamin A, dan atrofi otot meningkat karena tidak tersedianya vitamin E.

Atrofi akan tampak semakin nyata ketika di usia lanjut, terutama ketika terjadi perubahan struktural yang lambat selain yang disebabkan oleh penyakit atau kecelakaan yang dapat dicegah. Penuaan pada akhirnya ditandai dengan atrofi yang nyata pada banyak jaringan dan organ, dengan penurunan jumlah sel dan perubahan susunannya.

Hal ini pada akhirnya tercermin dalam karakteristik fungsi yang berubah, berkurang, atau hilang dari usia tua dan berakhir dengan kematian. Perubahan penuaan dipengaruhi oleh konstitusi yang diwariskan dan pengaruh lingkungan, termasuk penyakit dan kecelakaan. Yang jelas, atrofi adalah kondisi di mana bagian tubuh atau organ mengalami penyusutan. Atrofi dapat terjadi di hampir semua bagian tubuh.

3 dari 4 halaman

Atrofi Otot

Atrofi otot adalah pengecilan atau penipisan massa otot. Atrofi otot disebabkan oleh kurangnya latihan otot. Atrofi otot juga dapat disebabkan oleh kondisi neurogenik. Atrofi otot dapat terjadi karena kekurangan gizi, bertambahnya usia, genetika, kurangnya aktivitas fisik, atau kondisi medis

Gejala atrofi otot bisa bermacam-macam tergantung penyebabnya. Tanda yang paling jelas dari atrofi otot adalah berkurangnya massa otot. Tanda-tanda lain dari atrofi otot mungkin termasuk:

a. Satu bagian tubuh memiliki ukuran yang lebih kecil daripada yang lain.

b. Satu bagian tubuh lebih lemah daripada yang lain. Misalnya ketika tangan kiri lebih lemah dari tangan kanan.

c. Mati rasa atau kesemutan di lengan dan kaki.

d. Kesulitan berjalan atau menyeimbangkan.

e. Kesulitan menelan atau berbicara.

f. Kehilangan memori secara bertahap.

Jika Anda mengalami atrofi otot di tungkai, Anda mungkin sering merasa kesemutan, mati rasa, atau kelemahan di lengan dan tungkai. Jika Anda mengalami atrofi otot di wajah atau tenggorokan, otot wajah Anda mungkin mulai terasa lemah dan Anda mungkin kesulitan berbicara atau menelan.

4 dari 4 halaman

Tipe Atrofi Otot

Ada dua tipe atrofi otot berdasarkan penyebabnya. Dua tipe atrofi otot itu adalah atrofi fisiologis dan atrofi neurogenik.

Atrofi Fisiologi

Atrofi fisiologis adalah atrofi yang terjadi karena seseorang kekurangan aktivitas fisik sehingga ia jarang menggunakan ototnya. Jika otot jarang digunakan atau digerakkan, makan tubuh tidak akan membakar kalori yang dibutuhkan untuk merawat otot.

Sebaliknya, tubuh akan memecah otot, yang menyebabkannya berkurang ukuran dan kekuatannya. Kita bisa mengalami atrofi otot jika kurang aktivitas fisik, kurang gizi, jarang berolahraga, dan kurang istirahat.

Atrofi fisiologis dapat diatasi dengan rutin berolahraga dan memperbaiki asupan nutrisi. Bahkan jika Anda tidak dapat secara aktif menggerakkan sendi tertentu di tubuh Anda, Anda tetap dapat melakukan latihan dengan menggunakan bidai atau penyangga.

Atrofi Neurogenik

Atrofi neurogenik disebabkan oleh cedera atau penyakit yang memengaruhi saraf yang terhubung ke otot. Ketika saraf ini rusak, saraf tidak dapat memicu kontraksi otot yang diperlukan untuk merangsang aktivitas otot. Saat otot tidak berkontraksi, tubuh mengira Anda tidak membutuhkannya lagi.

Jadi tubuh Anda mulai memecahnya, yang menyebabkan ukuran dan kekuatannya berkurang. Penyakit dan kondisi lain yang dapat memengaruhi saraf ini meliputi:

a. Sklerosis lateral amiotrofik (ALS).

b. Sindrom Guillain-Barre.

c. Sindrom terowongan karpal.

d. Polio.

e. Cedera saraf tulang belakang.

f. Sklerosis ganda.

Atrofi neurogenik terkadang dapat diobati dengan jenis terapi fisik khusus yang disebut stimulasi listrik. Terapis fisik Anda akan menempatkan elektroda pada kulit Anda di atas otot Anda. Elektroda mengirimkan impuls listrik kecil ke saraf dan otot Anda. Impuls listrik mencoba melatih atau mengontraksikan otot Anda secara artifisial. Ini dapat membantu Anda mempertahankan massa dan kekuatan otot.

Â