Sukses

Wanita Ini Tolak Tradisi Mahar Harus dari Pria, Aksinya Tuai Kontroversi

Wanita ini menolah mahar dari sang kekasih.

Liputan6.com, Jakarta Meski terkesan mudah, pernikahan membutuhkan banyak persiapan. Tak heran setiap persyaratan pernikahan bakal dilakukan demi mencapai momen menggembirakan. Salah satu di antaranya ialah mahar yang akan disediakan oleh mempelai pria. Syarat ini memang sudah turun temurun diwariskan baik segi tradisi maupun keagamaan.

Berbeda dengan seorang wanita asal China yang justru tak sepakat dengan tradisi mahar tersebut. Melansir dari SCMP, wanita asal Tiongkok bermarga Zhou, dia mengatakan tidak menerima hadiah pertunangan atau cincin pertunangan dari Hu, kekasihnya. Namun sebaliknya, ia memberinya dukungan keuangan untuk menutupi hutang sebagai akibat dari investasi yang buruk.

Wanita dari kota Nanchang di provinsi Jiangxi, Tiongkok timur itu punya alasan tersendiri tak menerima uang sekaligus mahar dari kekasihnya. Kisahnya tersebut ia bagikan lewat media sosial yang seketika menuai beragam kontroversi. Selain menolak mahar, Zhou justru memberikan uang ratusan juta kepada kekasihnya. 

“Saya memberinya semua tabungan saya sebesar 180.000 Yuan (Rp 402 juta) untuk membayar kembali pinjaman yang dia miliki,” kata wanita itu dalam sebuah wawancara dengan Star Video.

Terlepas menolak stigma mahar harus diberikan oleh mempelai pria, apakah sah pernikahan mereka? Berikut Liputan6.com merangkum kisahnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (23/12/2022).

2 dari 3 halaman

Tolak Mahar Rp 700 Juta

Sebelum memutuskan memberi sang kekasih uang, Zhou sempat dilamar dengan mahar sejumlah 10.000 Yuan atau setara Rp 223 juta. Bahkan si pria juga memberikan mahar lain berupa uang 300.000 Yuan yang nilainya setara Rp 700 juta. Namun Zhou mengembalikan semua pemberian itu.

“Uang bukanlah dasar cinta dan itu bukan faktor penentu. Dia bisa memberi saya cinta yang tak terbatas. Saya percaya pada kita bekerja sama untuk masa depan yang lebih baik,” katanya.

Dalam video yang diunggah di media sosial, Hu ternyata punya pinjaman kepada Zhou. Hu dilaporkan telah berjanji untuk mengembalikan uang yang dipinjamkan Zhou kepadanya sesegera mungkin dan mengatakan dia akan bekerja keras untuk menjaganya.

Pada bulan Februari, Biro Statistik Nasional China merilis data sensus untuk tahun 2021, yang menunjukkan rasio gender dari populasi negara itu adalah 723,11 juta pria menjadi 689,49 juta wanita yang mengakibatkan keluarga yang mencari pernikahan untuk putra mereka menggunakan pembayaran harga pengantin yang semakin besar.

Data lain mengungkapkan bahwa maskawin yang biasa diberikan laki-laki di Tiongkok kepada perempuan berkisar antara 10.000 Yuan hingga 1 juta Yuan (Rp 2,2 miliar).

3 dari 3 halaman

Tolak Cincin Tetap Terima Lamaran, Komentar Netizen

Jimu News melaporkan, Zhou bertemu dengan tunangannya, bermarga Hu, pada kencan buta dan terus bertemu selama sebulan sebelum memutuskan untuk menikah akhir tahun ini. Zhou mengatakan dia tidak menerima hadiah pertunangan atau cincin pertunangan dari Hu.

Dalam sebuah video yang diposting online setelah ceritanya menjadi tren, Zhou menolak komentar negatif yang menuduhnya naif dan tidak rasional, menjelaskan bahwa dia memercayai calon suaminya untuk melakukan hal yang benar untuk keluarganya.

Berita tentang pasangan itu telah menjadi viral. Pendapat di antara pembaca terbagi, dengan banyak yang memuji "cinta sejati" pasangan itu, tetapi beberapa mengatakan mereka tidak memiliki empati terhadap Zhou.

Seorang komentator berkata: "Itu adalah kekuatan cinta."

"Selama dia merasa bahagia, itu akan baik-baik saja," kata yang lain.

Satu orang mempertanyakan mengapa keluarga Hu tidak membayar hutang untuknya, mengingat jumlah yang jauh lebih besar yang mereka tawarkan sebagai mahar.

"Selama dia merasa bahagia, itu akan baik-baik saja," kata yang lain.

Satu orang mempertanyakan mengapa keluarga Hu tidak membayar hutang untuknya, mengingat jumlah yang jauh lebih besar yang mereka tawarkan sebagai mahar.