Sukses

Bunyi yang Dapat Didengar oleh Manusia adalah Audiosonik, Simak Penjelasannya

Bunyi yang dapat didengar oleh manusia adalah frekuensi 20 Hz - 20.000 Hz.

Liputan6.com, Jakarta Melalui indra pendengaran, Manusia dapat merasakan getaran yang disebut sebagai suara. Ini disebut proses mendengar yang melibatkan bagian-bagian telinga dan otak. Bunyi yang dapat didengar oleh manusia adalah frekuensi 20 Hz - 20.000 Hz. Pendengaran menjadi salah satu indra yang penting bagi manusia untuk berkomunikasi dan memberi peringatan kepada tubuh.

Telinga sebagai bagian dari indera pendengaran manusia ternyata memiliki kemampuan yang terbatas. Bunyi yang dapat didengar oleh manusia adalah frekuensi tertentu saja. Mengapa demikian? 

Keterbatasan kemampuan pendengaran manusia ini juga membuat manusia lebih nyaman. Bayangkan apabila manusia bisa mendengar semua frekuensi suara, hidup manusia pasti tidak tenang. Berikut ulasan Liputan6.com tentang bunyi yang dapat didengar oleh manusia adalah frekuensi tertentu saja yang dilansir dari berbagai sumber, Jumat (23/12/2022).

2 dari 3 halaman

Bunyi yang Dapat Didengar oleh Manusia adalah Audiosonik

Bunyi adalah gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan serta perenggangan yang terbentuk oleh partikel zat perantara (molekul udara) dan juga ditimbulkan dari sumber bunyi yang mengalami getaran. Dari bunyi yang merambat tersebut nantinya akan sampai ke telinga dan pada akhirnya bisa didengar serta dipahami oleh otak.

Bunyi yang dapat didengar oleh manusia adalah jenis bunyi audiosonik. Manusia hanya bisa mendengar bunyi pada frekuensi tertentu. Pada frekuensi lain, bunyi hanya bisa didengar oleh hewan tertentu. Mengapa tidak semua gelombang suara mampu didengar manusia.

Bentuk bagian luar telinga manusia yang disebut daun telinga berbentuk seperti corong yang mengantarkan suara masuk dan menyusuri lorong telinga hingga mencapai gendang telinga. Getaran suara membuat gendang telinga bergetar. Getaran yang diterima gendang telinga dikirim dalam bentuk sinyal ke otak sehingga manusia bisa mendengar.

Berdasarkan frekuensinya bunyi dapat dibedakan menjadi 3, yaitu audiosonik, ultrasonik, dan infrasonik. Namun dari ketiga jenis bunyi tersebut, daun telinga manusia tidak dapat menerima gelombang suara dengan frekuensi di luar audiosonik. Sedangkan, jenis bunyi ultrasonik dan infrasonik hanya dapat didengar oleh hewan dengan pendengaran yang lebih kuat.

3 dari 3 halaman

Jenis Bunyi

Pada umumnya, berdasarkan frekuensinya bunyi diukur dalam satuan Hertz (Hz) sedangkan kenyaringan bunyi bisa diukur dengan satuan desibel (dB). Frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz merupakan getaran per detik, sedangkan intensitas bunyi yang diukur dalam satuan desibel adalah besarnya tekanan atau energi yang dipancarkan oleh suatu sumber bunyi.

Satuan desibel paling rendah adalah 0 desibel, sedangkan paling tinggi atau paling keras adalah 140 desibel. Sebagai gambaran, berikut gambaran tekanan suara yang dihasilkan dari lingkungan sekitar.

- Situasi sangat sepi memiliki intensitas 0-20 desibel

- Suasana rumah atau kantor sepi 20-40 desibel

- Orang bercakap-cakap sekitar 40-60 desibel

- Suasana jalanan umum 60-80 desibel

- Suasana jalanan macet atau peluit polisi 80-100 desibel

- Petir dan meriam mampu menghasilkan suara di atas 100 desibel. Intensitas bunyi di atas 100 desibel, dapat merusak indera pendengaran dan menyebabkan ketulian.

Berdasarkan kuat lemahnya bunyi atau frekuensinya, bunyi itu dapat dibedakan menjadi 3 jenis.

Infrasonik

Infrasonik adalah bunyi yang sangat lemah yang memiliki jumlah getaran bunyi berkisar kurang dari 20 Hz per detik. Telinga manusia pada umumnya tak mampu mendengarkan bunyi tersebut, hanya beberapa hewan tertentu saja yang bisa mendengarnya, seperti anjing, kucing, jangkring, paus, gajah, badak, kuda nil, alligator, dan lain-lain.

Audiosonik

Audiosonik merupakan jenis bunyi yang memiliki getaran berkisar 20 – 20.000 Hz per detik. Dengan jumlah ukuran getaran tersebut, tentu saja telinga manusia mampu menangkap dan mendengarnya.

Ultrasonik

Ultrasonik adalah jenis bunyi yang memiliki frekuensi sangat kuat, bahkan berada pada tingkat di atas audiosonik. Jumlah getaran bunyinya lebih dari berkisar 20.000 Hz per detik. Walau demikian, getaran bunyi yang kuat ini tidak mampu ditangkap oleh daun telinga manusia tak. Hanya hewan-hewan tertentu saja yang dapat mendengarnya, seperti kelelawar, lumba-lumba, anjing, kucing, burung walet, ngengat, tikus, katak, burung minyak, dan lain-lain.

Gelombang suara terkadang juga tidak dapat ditangkap oleh pendengaran manusia karena jaraknya terlalu jauh. Gelombang suara kehilangan energi saat bergerak, itulah sebabnya manusia hanya dapat mendengar suara dari jarak dekat.