Liputan6.com, Jakarta Dalam sejarah yang dapat terjadi berulang kali adalah pola. Hal ini tentu perlu kamu pahami dalam mengenal lebih baik tentang sejarah. Sejarah adalah peristiwa yang terjadi di masa lalu. Dalam hal ini, istilah sejarah ini sangat berkaitan dengan dua hal, yaitu peristiwa dan waktu.
Para ahli sejarah membuat periodisasi untuk mengatasi masalah pentingnya waktu dalam rekonstruksi sejarah. Selain itu, sejarah juga terdiri dari unsur-unsur dan klasifikasi tertentu yang sangat penting dipahami.
Dalam sejarah yang dapat terjadi berulang kali adalah polanya. Memahami sejarah dapat membantu kamu dalam memahami berbagai peristiwa yang terjadi di masa lampau. Apalagi, sejarah juga memiliki berbagai fungsi.
Advertisement
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (24/12/2022) tentang dalam sejarah yang dapat terjadi berulang kali adalah.
Definisi Sejarah
Sebelum memahami dalam sejarah yang dapat terjadi berulang kali adalah polanya, kamu perlu memahami apa itu sejarah terlebih dahulu. Dalam bahasa Yunani, sejarah disebut juga dengan historia yang berarti mengusut, pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian. Istilah sejarah secara harafiah berasal dari bahasa Arab, yaitu sajaratun yang artinya pohon. Sementara itu, pada bahasa arab sejarah dikenal dengan sebutan tarikh dan dalam bahasa Jerman, sejarah disebut dengan geschichte. Pengertian sejarah dalam kedua bahasa tersebut adalah kajian tentang masa lampau, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sejarah adalah pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau. Jadi, dalam hal ini pengertian sejarah adalah kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
Sejarah juga dapat dimaknai sebagai asal-usul (keturunan) silsilah. Sejarah, babad, hikayat, riwayat, tarikh, tawarik, tambo, atau historia adalah istilah umum yang berhubungan dengan peristiwa masa lalu serta penemuan, koleksi, organisasi, dan penyajian informasi mengenai peristiwa ini. Para sarjana yang menulis tentang sejarah disebut ahli sejarah atau sejarawan. Peristiwa yang terjadi sebelum catatan tertulis disebut Prasejarah.
Dalam sejarah yang dapat terjadi berulang kali adalah pola. Sejarah dapat berulang pada pola yang sama dengan waktu yang berbeda, karena sejarah merupakan runtutan peristiwa dari kurun waktu yang berbeda dan terus berkesinambungan mengikuti pola perubahan zaman dan dengan ritme yang sama.
Dalam sejarah yang dapat terjadi berulang kali adalah pola, dan contoh dari pola sejarah yang berulang adalah pemilihan presiden yang terjadi sejak sebuah negara berdiri dan selama negara tersebut berdiri akan tetap pada ritme yang sama yaitu 5 tahun sekali.
Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli
- J.V. Bryce. Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh manusia.
- Patrick Gardiner. Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.
- Roeslan Abdulgani. Ilmu sejarah adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan pada masa lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah proses masa depan.
- Sartono Kartodirjo. Pengertian sejarah adalah gambaran masa lalu manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Sejarah di dalamnya meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberikan pengertian pemahaman tentang apa yang telah berlalu.
Advertisement
Unsur-Unsur Sejarah
Dalam sejarah yang dapat terjadi berulang kali adalah pola. Selain itu, kamu tentunya juga perlu mengenali unsur-unsurnya. Kajian sejarah menyangkut tiga unsur penting, yaitu:
Manusia
Manusia menjadi sejarah karena keberadaannya memengaruhi kehidupan. Sejarah tidak akan membahas mengenai sejarah binatang atau tumbuhan karena sudah masuk dalam kajian ilmu biologi atau zoologi. Manusia dalam sejarah diposisikan sebagai subjek dan objek dalam sejarah.
Manusia sebagai subjek sejarah berarti tindakan manusia dalam menentukan arus kesejarahan. Peran ini kebanyakan dilakukan sejarawan yang meneliti dan menulis peristiwa masa lalu. Manusia sebagai subjek sejarah cenderung bersifat subjektif.
Waktu
Waktu menjadi salah satu unsur sejarah karena sejarah selalu berkaitan dengan kronologi dan keunikan. Setiap peristiwa sejarah memiliki keunikan yang selalu berbeda dari waktu ke waktu. Sejarah adalah ilmu mengenai aktivitas manusia yang dilihat dari kurun waktunya. Contohnya perlawanan Diponegoro atau Perang Jawa melawan Belanda (1825-1830), berbeda dengan Perang Padri yang terjadi di Sumatera Barat.
Ruang
Tempat atau ruang merupakan unsur penting yang harus ada dalam sejarah. Jika berbicara mengenai penjajahan, harus ditegaskan di mana penjajahan tersebut terjadi.
Dalam sejarah yang dapat terjadi berulang kali adalah pola kejadian suatu peristiwa. Walaupun pola kejadian terjadi secara berulang, namun peristiwanya akan tetap berbeda. Hal ini karena manusia, waktu, dan ruang terjadinya sejarah akan berbeda. Jadi, dalam sejarah yang dapat terjadi berulang kali adalah polanya.
Fungsi Sejarah
Dalam sejarah yang dapat terjadi berulang kali adalah pola, dan sejarah itu sendiri memiliki berbagai fungsi. Fungsi sejarah adalah sebagai berikut:
Fungsi intrinsik
- Sejarah sebagai ilmu, berkembang dengan cara perkembangan dalam filsafat, perkembangan dalam teori sejarah, perkembangan dalam ilmu-ilmu lain, perkembangan dalam metode sejarah.
- Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau, bersama dengan mitos sejarah adalah alat yang tepat untuk mengetahui masa lampau yang setidaknya menghasilkan dua sikap, yaitu menerima atau menolak.
- Sejarah sebagai pernyataan pendapat, banyak penulis sejarah yang menggunakan ilmunya untuk menyatakan pendapat.
- Sejarah sebagai profesi, sebagai penulis atau peneliti sejarah.
Fungsi ekstrinsik
Berdasarkan fungsi ekstrinsiknya, sejarah bermanfaat bagi banyak ilmu lain seperti ilmu pendidikan, filsafat, moral, etika, estetika atau seni, hingga ilmu eksakta sekalipun.
Advertisement