Sukses

Eksim adalah Dermatitis, Ini Jenis-Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Eksim adalah suatu kondisi yang menyebabkan kulit menjadi kering, gatal dan berbintik.

Liputan6.com, Jakarta Eksim adalah penyakit kulit yang juga dikenal dengan sebutan dermatitis. Sebagai salah satu penyakit kulit, eksim adalah respon terhadap pengaruh faktor dari luar seperti paparan terhadap detergen, zat yang bersifat asam atau basa, suhu terlalu dingin, bakteri, jamur, dan lain-lain.

Selain itu, bisa dipahami pula bahwa eksim adalah respons terhadap pengaruh faktor dari dalam tubuh, misalnya alergi terhadap beberapa jenis makanan seperti udang, ikan laut, telur, daging ayam, alkohol, vetsin atau MSG, dan sebagainya. Maka tidak mengherankan jika eksim adalah penyakit kulit yang sering sekali menyerang orang-orang yang memiliki kecenderungan alergi.

Ketika seseorang terkena eksim, biasanya akan menimbulkan sejumlah gejala di antaranya seperti kulit terasa gatal, berwarna merah, berbintik-bintik atau berbentol-bentol, kadang terdapat cairan di dalamnya. Keluhan-keluhan penyakit eksim sering timbul berulang dan berlangsung lama.

Meski dapat menyerang orang-orang dari berbagai jenis usia, eksim adalah penyakit yang sangat umum diderita oleh anak-anak, dan lebih sering terjadi pada bayi, yang masih memiliki sistem kekebalan tubuh lebih sensitif dibandingkan usia lain. Untuk lebih memahami apa itu penyakit eksim, berikut ulasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (27/12/2022).

2 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Eksim

Eksim adalah suatu kondisi yang menyebabkan kulit menjadi kering, gatal dan berbintik. Eksim adalah suatu penyakit yang melemahkan fungsi skin barrier. Skin barrier adalah bagian dari kulit yang bertanggung jawab untuk mempertahankan kelembapan dan melindungi tubuh dari ancaman dari luar.

Eksim adalah salah satu jenis dermatitis. Dermatitis adalah kondisi yang menyebabkan peradangan kulit. Ada beberapa jenis eksim. Setiap jenis memiliki pemicu unik yang dapat memengaruhi fungsi penghalang kulit Anda. Adapun jenis-jenis reaksi adalah sebagai berikut:

1. Dermatitis atopik

Dermatitis atopik adalah kondisi kronis yang menyebabkan kulit gatal yang menjadi kering dan bersisik. Dermatitis atopik biasanya muncul lalu hilang secara berulang di masa kanak-kanak. Namun kondisi ini juga bisa berlangsung lama hingga dewasa. Pada orang dengan kulit berwarna terang, dermatitis atopik terlihat seperti ruam merah. Pada orang dengan kulit lebih gelap dermatitis atopik dapat berupa ruam coklat, ungu atau abu-abu.

2. Dermatitis Kontak

Dermatitis adalah istilah medis untuk peradangan kulit (iritasi). Dermatitis kontak adalah reaksi alergi atau iritan yang menyebabkan ruam kulit yang nyeri atau gatal. Dermatitis kontak dapat terjadi ketika seseorang melakukan kontak dengan bahan yang dapat memicu alergi atau iritasi.

3. Eksim Dyshidrotik (Dyshidrosis)

Eksim dishidrotik adalah kondisi kulit kronis (jangka panjang) yang menyebabkan lepuh kecil, kulit kering, dan gatal. Biasanya berkembang di jari, tangan, dan kaki.

4. Neurodermatitis

Neurodermatitis adalah kondisi kulit yang tidak mengancam jiwa, tapi menimbulkan rasa gatal yang membuat penderitanya ingin menggaruk bagian kulit yang gatal tersebut. Gatal dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, tetapi paling sering ditemukan di lengan, bahu, siku, kaki, pergelangan kaki, pergelangan tangan, tangan, belakang leher, atau kulit kepala.

Area anus dan genital serta wajah mungkin juga terasa gatal. Gatal bisa sangat intens, menyebabkan seringnya menggaruk, atau mungkin datang dan pergi. Ini paling aktif ketika pasien sedang bersantai atau mencoba untuk tidur. Dalam beberapa kasus, pasien bangun dengan menggaruk atau menggosok area yang terkena.

5. Eksim Numular

Eksim numular adalah kondisi kulit yang menyebabkan munculnya bintik-bintik melingkar pada kulit Anda. Nummular berasal dari kata Latin untuk "koin", dan tambalannya berbentuk koin. Lesi sering gatal, terkadang mengeluarkan cairan bening dan bisa menjadi berkerak di atasnya. Kondisinya kronis. Tambalan dapat bertahan selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, dan gejolak atau episode dapat berulang kali terjadi dalam jangka waktu yang lama.

6. Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik adalah kondisi kulit yang tidak menular, dan mudah ditangani. Dermatitis jenis ini menyebabkan bercak merah gatal dan sisik berminyak pada kulit. Kondisi ini juga menyebabkan kerak putih atau kuning atau serpihan tepung di kulit kepala Anda.

"Seborrheic" mengacu pada kelenjar "sebaceous" sementara "derm" berarti "kulit." Ini disebut "ketombe" (pityriasis capitis) jika ada di kulit kepala remaja atau orang dewasa, dan "cradle cap" jika ada di kulit kepala bayi.

Dermatitis seboroik dapat terjadi di area lain di tubuh Anda. Ini adalah area dengan aktivitas kelenjar sebaceous (minyak) terbanyak: punggung bagian atas dan dada, wajah/dahi, lipatan di pangkal hidung, di belakang telinga, pusar (pusar), alis, di bawah payudara, dan di lipatan lengan, kaki dan selangkangan.

3 dari 5 halaman

Gejala Eksim

Eksim adalah kondisi kulit yang menyebabkan bercak kulit kering dan gatal. Ini adalah kondisi umum yang tidak menular. Gejala eksim dapat kambuh jika ada kontak dengan iritan atau alergen. Ada perawatan yang tersedia untuk membantu Anda mengelola gejala, tetapi tidak ada obatnya.

Tanda pertama eksim adalah gatal, kulit kering, dan ruam. Tanda-tanda ini menunjukkan bahwa Anda bersentuhan dengan alergen dan iritan. Mengidentifikasi pemicu dan menghindarinya dapat mengurangi risiko munculnya eksim di masa mendatang.

Gejala eksim meliputi kulit kering, kulit yang gatal, ruam kulit, benjolan di kulit, bercak kulit yang tebal dan kasar, bersisik atau berkerak, serta pembengkakan.

Eksim dapat terlihat berbeda pada setiap orang yang didiagnosis dengan kondisi tersebut. Pada orang yang berkulit gelap, ruam eksim bisa berwarna ungu, cokelat, atau abu-abu. Pada orang yang memiliki warna kulit cerah, ruam eksim bisa terlihat merah muda, merah, atau ungu.

4 dari 5 halaman

Faktor Penyebab Eksim

Eksim adalah kondisi kulit yang menyebabkan bercak kulit kering dan gatal. Ada sejumlah faktor yang dapat membuat seseorang mengalami eksim, antara lain sebagai berikut:

1. Sistem Kekebalan

Eksim biasanya muncul akibat dari reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap faktor dari luar tubuh. Saat terjadi kontak dengan iritan atau alergen, sistem kekebalan Anda menganggap bahwa iritasi kecil ini adalah penyerbu asing, seperti bakteri atau virus, yang dapat membahayakan tubuh Anda. Akibatnya, pemicu mengaktifkan sistem pertahanan alami tubuh Anda. Pertahanan sistem kekebalan menciptakan peradangan. Peradangan menyebabkan gejala eksim pada kulit Anda.

2. Gen

Risiko terkena eksim lebih besar jika ada riwayat eksim atau dermatitis di keluarga Anda. Anda juga berisiko lebih tinggi jika ada riwayat asma, demam, dan/atau alergi. Alergi yang umum termasuk serbuk sari, bulu hewan peliharaan, atau makanan yang memicu reaksi alergi. Anda juga bisa mengalami mutasi genetik yang menyebabkan fungsi penghalang kulit Anda tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

3. Lingkungan

Lingkungan terdapat banyak zat yang dapat menjadi iritan atau alergen yang dapat memicu timbulnya eksim. Beberapa contohnya meliputi paparan asap, polutan udara, sabun keras, kain seperti wol, dan beberapa produk perawatan kulit. Kelembapan yang rendah (udara kering) dapat menyebabkan kulit Anda menjadi kering dan gatal. Panas dan kelembapan yang tinggi dapat menyebabkan keringat dan itu dapat membuat rasa gatal Anda semakin parah.

4. Mental

Kesehatan mental Anda dapat memengaruhi kesehatan kulit Anda, yang dapat menyebabkan munculnya gejala eksim. Jika Anda memiliki tingkat stres, kecemasan, atau depresi yang tinggi, Anda mungkin lebih sering mengalami gejala eksim.

5 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Eksim

Eksim adalah suatu kondisi yang menyebabkan kulit menjadi kering, gatal dan berbintik. Eksim adalah suatu penyakit yang melemahkan fungsi skin barrier. Setidaknya ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk dapat mengatasi masalah ini, antara lain sebagai berikut:

1. Menggunakan pelembap kulit yang lembut saat kulit kering. Oleskan pelembap setelah mandi atau berendam.

2. Oleskan obat topikal ke kulit seperti yang disarankan oleh dokter, seperti steroid topikal.

3. Minum obat oral seperti obat antiradang, antihistamin, atau kortikosteroid untuk mengurangi rasa gatal dan bengkak.

4. Obat imunosupresan dapat membantu mengatur bagaimana fungsi sistem kekebalan tubuh.

5. Terapi cahaya untuk memperbaiki penampilan kulit Anda dan menghilangkan noda.

6. Hindari pemicu yang menyebabkan gejala eksim kambuh.