Liputan6.com, Jakarta - Gips adalah alat bantu kesehatan yang terbuat dari kapur batu. Ini semacam kalsium sulfat dengan dua molekul air kristal. Gips adalah alat bantu kesehatan untuk memulihkan patah tulang atau fraktur tanpa pembedahan.
Baca Juga
Advertisement
Kementerian Kesehatan atau Kemenkes RI menjelaskan penanganan fraktur tanpa pembedahan bisa dilakukan dengan pemasangan gips. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan gips biasa dipakai untuk membalut bagian tubuh yang mengalami fraktur agar tidak berubah posisi.
Gips berguna untuk mengatasi patah tulang karena beberapa hal. Pemasangan gips membantu membatasi gerak tulang dan otot. Gips membantu meredakan nyeri, membantu menjaga posisi tulang, dan mencegah terjadinya kerusakan jaringan di sekitar patah tulang.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang gips, manfaat gips, dan cara memasang gips, Rabu (28/12/2022).
Gips adalah Alat Bantu Kesehatan
Gips adalah benda berwarna putih yang terbuat dari kapur batu. Gips semacam kalsium sulfat dengan dua molekul air kristal. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan gips adalah biasa dipakai untuk membalut bagian tubuh yang tulangnya retak atau patah agar tidah berubah posisi.
Gips masuk kategori bahan lunak dan mudah dibentuk. Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, gips adalah dibuat dengan bubuk yang dicampur dengan air dan menjadi adonan kental. Gips yang sudah kering, sangat mudah pecah. Dalam bidang seni, gips biasa dipakai untuk membuat patung hias.
Gips lebih populer dikenal sebagai alat bantu kesehatan untuk menyembuhkan patah tulang atau fraktur. Berbagai literatur kesehatan menyebut gips adalah memiliki bagian dalam yang lembut menempel pada kulit dan bagian luar yang keras (terbuat dari plester atau fiberglass). Pada proses pemasangan gips harus dengan bantuan ahli ortopedi.
Gips berguna untuk mengatasi patah tulang karena beberapa hal. Pemasangan gips membantu membatasi gerak tulang dan otot. Gips membantu meredakan nyeri, membantu menjaga posisi tulang, dan mencegah terjadinya kerusakan jaringan di sekitar patah tulang.
RS Carolus menjelaskan pemasangan gips adalah tidak perlu dengan tindakan operasi. Prosedur pemasangan gips sangat berbeda dengan pen, karena saat memasang pen harus dilakukan dengan tindakan operasi. Stabilitasi pemasangan gips dan pen dapat dipakai sesuai dengan indikasi.
Advertisement
Cara Memasang Gips dan Penjelasannya
Begini prosedur pemasangan gips yang umumnya akan dilakukan oleh ahli ortopedi yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:
1. Pemeriksaan dilakukan dengan sinar-x untuk mendiagnosis fraktur dan melakukan metode pelurusan posisi tulang yang patah.
2. Cedera dibungkus dengan lapisan luar dari plester atau fiberglass, ini akan mengeras dalam 1-2 hari kemudian.
3. Saat sudah mengeras, gips akan diberi sayatan kecil di bagian lapisan luar perban oleh ahli untuk menyediakan ruang pembengkakan.
Ketika pemasangan gips adalah sudah dilakukan, pastikan untuk memperbanyak waktu istirahat bagi kaki. Jaga agar gips tidak basah, tidak menempel pada benda, tidak mengutak-atik gips, dan tidak memaksa berjalan dengan gips bahkan mengangkat benda sebelum patah tulang benar-benar pulih.
Ini hal-hal yang perlu diperhatikan setelah pemasangan gips dan disarankan untuk mengomunikasikannya dengan ahli ortopedi atau perawat:
1. Mengalami gatal terus menerus dan ada sensasi terbakar di bawah gips.
2. Ada bagian tubuh yang bengkak, nyeri, geli, dan mati rasa, termasuk setelah minum obat pereda nyeri.
3. Gips masih kencang setelah 24 jam atau terasa longgar.
4. Ada bagian tubuh yang membiru atau berwarna putih.
5. Ada bau yang tidak sedap dan menyengat dari gips.
Cara Mengatasi Fraktur Selain dengan Gips
Gips adalah alat bantu kesehatan untuk mengatasi masalah patah tulang atau fraktur. Kementerian Kesehatan atau Kemenkes RI menjelaskan penanganan fraktur tanpa pembedahan bisa dilakukan dengan pemasangan gips atau dilakukan traksi (menempatkan beban dengan tali pada ekstreminasi klien).
Tempat tarikan disesuaikan dengan arah tarikan yang segaris dengan sumbu tarikan tulang yang patah. Kegunaan traksi untuk mengurangi patah tulang, mempertahankan fragmen tulang pada posisi yang sebenarnya selama penyembuhan, memobilisasikan tubuh bagian jaringan lunak, memperbaiki deformitas.
Selain GIPS dan traksi juga digunakan reduksi. Reduksi adalah proses manipulasi pada tulang yang terjadi fraktur untuk memperbaiki kesejajaran, mengurangi penekanan dan merenggangkan saraf dan pembuluh darah.
Jenis reduksi sendiri ada dua macam, yaitu: reduksi tertutup dan reduksi terbuka (pembedahan), reduksi tertutup merupakan metode untuk mensejajarkan fraktur atau meluruskan fraktur. Sementara reduksi terbuka, insisi dilakukan dan fraktur diluruskan selama pembedahan di bawah pengawasan langsung, pada saat pembedahan, dan berbagai alat fiksasi internal digunakan pada tulang yang fraktur.
Fisioterapi diperlukan setelah pembedahan (pasca pembedahan) atau tanpa pembedahan (setelah dilakukan tindakan) untuk memuluhkan fungsi ekstermitas/tulang yang mengalami fraktur sehingga tidak ada komplikasi. Diperlukan juga latihan ROM (Range of Motion), ROM sendiri ada dua, yakni ROM aktif dan ROM pasif.
Â
Advertisement