Sukses

Integrasi Sosial dalam Kehidupan dapat Terwujud dengan Adanya Kesepakatan Bersama

Integrasi sosial adalah meminimalisir perbedaan dan mendorong hidup berdampingan.

Liputan6.com, Jakarta - Integrasi sosial adalah pembauran atau penyesuaian pola hubungan sosial atas perbedaan yang ada. Baik itu perbedaan dalam bentuk perbedaan fisik, budaya, suku, dan lain sebagainya. Integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya kesepakatan bersama.

Kesepakatan ini dilakukan sebagai proses penyesuaian unsur-unsur berbeda di masyarakat. Integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya apa lagi?

Dalam buku berjudul Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XI yang disusun oleh Puline Pudjiastiti mengutip dari William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff, integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya perasaan saling melengkapi, bersepakat, dan konsisten.

Agar lebih memahami, simak penjelasan lengkapnya. Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya kesepakatan bersama, Kamis (29/12/2022).

2 dari 3 halaman

Integrasi Sosial dalam Kehidupan dapat Terwujud dengan Adanya Kesepakatan Bersama

Integrasi sosial adalah proses penyesuaian atau pembauran dari unsur-unsur yang berbeda di masyarakat. Istilah integrasi sosial berasal dari kata dasar “integrasi” yang artinya pembauran.

Integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya kesepakatan bersama. Kesepakatan ini dilakukan sebagai proses penyesuaian unsur-unsur berbeda sebagaimana dijelaskan sebelumnya.

Dalam modul berjudul modul Sosiologi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jika dirunut dari akar katanya, integrasi dalam bahasa Inggris (integration) memiliki arti pembaruan sehingga menjadi kesatuan yang bulat dan utuh.

Contoh integrasi sosial adalah melansir dari Study, berupa kesepakatan bersama di masyarakat terkait sistem makna, bahasa, budaya, dan lainnya. Integrasi sosial adalah meminimalisir perbedaan dan mendorong semua kelompok untuk hidup berdampingan.

Integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya kesepakatan bersama. Di mana perbedaan-perbedaan yang ada, dilebur dengan nilai dan norma yang sudah disepakati, kemudian dilaksanakan secara konsisten.

Dalam buku berjudul Sosiologi Hukum oleh Baso Madiong, integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya keteraturan sosial, seperti pengendalian sosial dan wewenang, adat istiadat, norma hukum, prestise, dan kepemimpinan.

Integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya apa lagi?

Dalam buku berjudul Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XI yang disusun oleh Puline Pudjiastiti mengutip dari William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff, integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya tiga syarat integrasi sosial yang mendasari, seperti sebagai berikut:

1. Saling Melengkapi

Integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya anggota masyarakat yang saling mengisi satu sama lain.

2. Kesepakatan Bersama

Integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya adanya kesepakatan atau konsensus bersama yang berkaitan dengan norma dan nilai.

3. Konsistensi Pelaksanaan

Integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya pelaksanaan nilai dan norma secara konsisten dalam sebuah masyarakat.

3 dari 3 halaman

Faktor Pendorong Integrasi Sosial dan Penjelasan Lengkapnya

Integrasi sosial adalah pembauran atau penyesuaian pola hubungan sosial atas perbedaan yang ada. Perbedaan ini bisa dalam bentuk perbedaan fisik, budaya, suku, dan lain sebagainya.

Dalam buku berjudul The Division of Labour in Society (1892) oleh Emile Durkheim tentang pengertian integrasi adalah setiap orang memiliki kesadaran kolektif yang dipusatkan kepada masyarakat. Itu cara setiap individu dalam berpikir, merasakan sesuatu, dan bertingkah laku sangat dipengaruhi oleh masyarakat.

Integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya faktor pendorong integrasi sosial itu sendiri. Apa saja faktor pendorong integrasi sosial itu? Dalam buku berjudul Sosiologi: Jilid 2 oleh Kun Maryati, faktor pendorong integrasi sosial ada tujuh yang perlu diketahui:

1. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa di kelompok masyarakat. Sikap ini yang menjadi faktor pendorong integrasi sosial dan dapat diterapkan jika penguasa memberi kesempatan yang sama bagi golongan minoritas dalam hak maupun aspek lainnya.

2. Persamaan dalam unsur kebudayaan menjadi faktor pendorong integrasi sosial. Hal itu akan mendekatkan tiap anggota masyarakat, sehingga menghilangkan berbagai prasangka yang mungkin muncul di antara pendukung suatu kebudayaan.

3. Munculnya toleransi antar-kelompok masyarakat yang berbeda. Toleransi yang terjadi secara tak langsung dapat mendorong komunikasi efektif antar-kebudayaan yang berbeda. Sehingga integrasi sosial dapat terwujud di antara mereka.

4. Adanya kesempatan yang seimbang dalam perekonomian bagi berbagai golongan berlatar belakang berbeda. Kondisi itu dapat mempercepat terjadinya proses integrasi sosial atau pendorong integrasi sosial. Mengingat dalam suatu sistem ekonomi, tiap individu akan mendapat kesempatan yang sama atas kedudukan tertentu melalui kemampuan masing-masing.

5. Sikap saling menghargai kebudayaan orang lain menjadi faktor pendorong integrasi sosial. Jika begitu, setiap anggota masyarakat menjadi pendukung antar-kebudayaan satu sama lain, sehingga integrasi sosial mudah diwujudkan.

6. Terjadinya perkawinan campuran (amalgamasi) yang merupakan dua pendukung kebudayaan berbeda. Dalam sistem sosial masyarakat Indonesia, perkawinan merupakan proses menyatukan dua keluarga. Jika begitu, integrasi sosial dapat terjadi melalui perkawinan campuran.

7. Adanya musuh bersama dari luar dapat memperkuat kesatuan masyarakat. Ini karena adanya ancaman dari musuh, masyarakat dengan berbagai jenis atribut kebudayaan akan bersatu melawannya.