Sukses

Hujan adalah Fenomena Alam, Ketahui Proses Terjadi Beserta Jenisnya

Hujan adalah fenomena alam yang kerap kali terjadi, terutama di negara tropis seperti Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Hujan adalah fenomena alam yang kerap kali terjadi, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Fenomena ini dapat menjadi berkah sekaligus menjadi bencana. Air hujan menjadi saalah satu sumber mata air yang penting bagi kehidupan seluruh makhluk yang tinggal di Bumi. Hujan juga dapat mendatangkan bencana seperti banjir dan longsor.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengartikan hujan adalah bentuk presipitasi atau endapan dari cairan atau zat padat. Hal tersebut berasal dari kondensasi yang jatuh dari awan menuju ke permukaan bumi. Peristiwa ini terjadi melalui lima tahapan yang membentuk siklus air atau siklus hidrologi.

Siklus hidrologi merupakan serangkaian tahapan yang dilalui oleh air dari atmosfer ke bumi kembali lagi ke atmosfer secara terus menerus. Berikut ulasan Liputan6.com tentang hujan adalah fenomena alam beserta proses terjadinya dan jenisnya yang dilansir dari berbagai sumber, Kamis (29/12/2022).

2 dari 4 halaman

Hujan adalah Fenomena Alam: Proses Terjadinya

Hujan adalah fenomena alam yang terjadi pada saat awan menjatuhkan titik-titik air ke bumi dalam rentang waktu tertentu yang biasanya disertai dengan angin dan petir. Air yang terkumpul menjadi awan tersebut akan jatuh ke permukaan bumi saat awan tersebut sudah tidak sanggup menampung jumlah massa air, terjadilah hujan.

Proses terjadinya hujan menjadi bagian penting dalam siklus hidrologi. Pasalnya, dibutuhkan perputaran air yang berulang secara terus menerus mulai dari air menjadi uap kemudian menjadi air lagi.

Hujan yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama dapat menyebabkan bencana alam pada permukaan bumi yang memiliki daya serap air tidak sempurna. Bencana alam yang ditimbulkan oleh hujan diantaranya adalah banjir dan longsor.

Indonesia merupakan negara dengan curah hujan yang cukup tinggi, Indonesia memiliki, yakni 2000 millimeter per tahun. Sayangnya, persebaran curah hujan di Indonesia tidak merata, sehingga ada daerah yang mendapat curah hujan berlebih dan ada pula yang kekurangan curah hujan. Berdasarkan data BMKG, daerah dengan curah hujan tertinggi yakni Baturaden di lereng Gunung Slamet dengan rata-rata curah hujan sekitar 589 milimeter per tahun.

3 dari 4 halaman

Prosess Terjadinya Hujan

Secara ilmiah hujan adalah bentuk presipitasi berbentuk cairan yang turun sampai ke Bumi. Adapun, presipitasi adalah proses pengembunan di atmosfer. Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah dari awan jatuh ke bumi. Sebelum terjadi hujan, pasti ada awan sebagai tempat penampungan uap air dari permukaan Bumi. Siklus terjadinya hujan melalui lima tahapan, yakni evaporasi, transpirasi, kondensasi, adveksi, dan presipitasi. 

1. Evaporasi

Tahap pertama dalam proses terjadinya hujan adalah tahap evaporasi. Evaporasi merupakan proses penguapan air yang ada di bumi oleh sinar matahari. Penguapan tersebut mengubah wujud air menjadi gas. Panas yang diterima menyebabkan molekul dalam air bergerak lebih cepat dan saling berbenturan. Beberapa molekul akhirnya melepaskan diri dari molekul lain dan menjadi uap air.

2. Transpirasi

Transpirasi adalah proses penguapan air dari tumbuh-tumbuhan melalui stomata atau mulut daun.

3. Kondensasi

Uap air yang naik akan mengalami proses kondensasi (perubahan uap air menjadi air akibat pendinginan) di dalam awan. Perubahan wujud terjadi karena pengaruh suhu udara yang rendah pada ketinggian tersebut.

4. Adveksi

Adveksi adalah proses pergerakan air secara horizontal, baik dalam bentuk padat, cair, atau uap melalui atmosfer karena perbedaan tekanan udara. Proses adveksi membantu pergerakan air dari satu tempat ke tempat lainnya. Tanpa adveksi, air yang menguap di atas lautan tidak dapat jatuh sebagai hujan di atas tanah.

5. Presipitasi

Tahap inilah yang merupakan tahap terjadinya hujan. Presipitasi adalah proses ketika uap air yang terkondensasi jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan. Hujan dapat turun dengan berbagai bentuk, seperti hujan air, hujan es, atau hujan salju. Sekitar 300 kilometer kubik hujan jatuh setiap harinya.

4 dari 4 halaman

Prosess Terjadinya Hujan: Jenis

1. Hujan Orografis

Hujan orografis atau hujan pegunungan terjadi apabila angin yang membawa uap hair harus naik ke atas pegunungan (oro). Awan akan  bertambah berat dan turunlah hujan.

2. Hujan Zenithal

Hujan zenithal atau hujan konveksi terjadi karena kuatnya pemanasan matahari di khatulistiwa, sehingga menyebabkan penguapan yang naik secara vertikal (konveksi). Massa udara yang naik terus mengalami penurunan suhu sehingga terjadi pengembunan dan awan konveksi. Awan tersebut jatuh dan terjadilahi hujan.

3. Hujan Frontal

Hujan frontal terjadi apabila ada pertemuan massa udara panas yang mengandung air dengan massa udara dingin di sepanjang daerah miring (front). Kemudian, di daerah tersebut terjadi pengembunan yang luar biasa sehingga menghasilkan hujan.