Sukses

Kata Kerja Mental adalah Jenis Kalimat yang Menyatakan Tindakan, Ketahui Contohnya

Kata kerja mental adalah jenis kata kerja yang mengekspresikan sikap atau respon seseorang terhadap suatu tindakan.

Liputan6.com, Jakarta Kata kerja mental adalah jenis kata kerja yang mengekspresikan sikap atau respon seseorang terhadap suatu tindakan. Kata kerja sendiri merupakan kata-kata tindakan dalam kalimat yang menggambarkan apa yang subjek lakukan. Bersama dengan kata benda, kata kerja adalah bagian utama dari sebuah kalimat atau frasa yang menceritakan sebuah kisah, tentang apa yang sedang terjadi. 

Kata kerja mental adalah jenis kata yang cukup berbeda dengan kata kerja yang lainnya, karena menggambarkan tingkah laku, perilaku atau tindakan seseorang. Kata kerja mental bisa dengan mudah Anda jumpai dalam percakapan sehari-hari. 

Kata kerja mental adalah jenis kata yang memberikan makna secara terhubung, dengan kemampuan sensorik, memutuskan, memahami dan merencanakan. Perlu dipahami bahwa tanpa kata kerja maka pemikiran tidak dapat disampaikan dengan baik. Ketika belajar bahasa, kata kerja mental adalah elemen yang penting dalam menjabarkan tindakan yang dilakukan oleh subjek.

Berikut ini contoh kata kerja mental yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (30/12/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Definisi Kata Kerja Mental

Kata kerja mental adalah jenis kata kerja di mana subjek sedang melakukan sesuatu. Misalnya, ketika seseorang memberikan respons, terhadap sesuatu yang bisa dilihat dan diamati. Kata kerja mental memiliki makna yang terkait dengan konsep, seperti menemukan, memahami, berpikir, atau merencanakan.

Secara umum, kata kerja mental mengacu pada keadaan kognitif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, Kata kerja mental adalah jenis kata yang memiliki fungsi untuk menggambarkan proses, perbuatan atau bahkan keadaan, sedangkan mental memiliki berarti bersangkutan dengan batin dan watak manusia.

Definisi lain juga ditemukan dalam Buku Ajar Bahasa Indonesia untuk Kelas XI SMK karya Fitri Itut Rahayu, yang merumuskan bahwa kata kerja mental adalah kata kerja yang menggambarkan persepsi, afeksi, serta kognisi seseorang. 

 

3 dari 5 halaman

Ciri-Ciri Kata Kerja Mental

Kata kerja mental tentu memiliki ciri-ciri yang bisa membedakan dengan kata kerja yang lainnya, seperti:

 

- Dipicu oleh subjek dan objek

Kata kerja mental dapat dipicu oleh subjek dan objek, di mana dalam sebuah kaimat atau penggunaan, bisa diiringi oleh suatu subjek serta objek. Hal ini berfungsi untuk memicu lahirnya sebuah tindakan atau respons. Objek bisa berupa orang lain atau bahkan fenomena tertentu yang msedang terjadi, sehingga menjadi pemicu adanya kata kerja mental.

- Menerangkan perilaku 

Kata kerja mental juga bisa menerangkan sebuah perilaku yang biasa dilakukan oleh manusia. Kata kerja mental dapat digunakan untuk menggambarkan perasaan sebagai respons terhadap sesuatu, atau bahkan menggambarkan sikap atau perasaan yang dapat dirasakan oleh seseorang.

- Tidak dapat berdiri sendiri

Kata kerja mental adalah jenis kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri. Keberadaan kata kerja mental tentu sangat bergantung kepada subjek dan kejadian atau fenomena yang dijabarkan.

 

4 dari 5 halaman

Penggunaan Kata Kerja Mental dalam Kalimat

1. Persepsi

Kata kerja persepsi adalah salah satu contoh penggunaan kata kerja mental, yang menerangkan tentang persepsi indera terkai subjek terhadap suatu objek dalam sebuah kalimat. 

Contoh: “Bima melihat Ratih menunggu angkutan umum di belakang sekolah dengan wajah muram.”

“Bima” berperan sebagai subjek dengan kata kerja mental “melihat”. “Melihat” berperan sebagai predikat, dan menunggu angkutan adalah pemicu kata kerja mental yang dilakukan oleh Bima. 

2. Afeksi

Kata kerja afeksi adalah contoh penggunaan kata kerja mental yang menerangkan perasaan subjek sebagai respons, terkait dengankejadian atau fenomena yang dialami.

Contoh: “Gisya takut David tidak bisa menyelesaikan skripsinya.” Predikat “takut” pada kalimat di atas adalah sebuah jenis kata kerja afeksi yang menerangkan perasaan subjek. 

3. Kognisi 

Kata kerja kognisi dalam jenis kata kerja mental adalah verba yang berkaitan dengan kegiatan kognitif seperti berpikir, memahami, dan menganalisis.

Contoh: “Sami berpikir untuk mendaftarkan mobil keluarganya, dalam mengikuti program asuransi kendaraan bermotor.” Predikat “berpikir” merupakan kata kerja mental yang menerangkan kegiatan kognitif subjek “Sami” sebagai respons atas kegiatan dalam frasa. 

Contoh penggunaan kata kerja mental dalam kalimat lainnya yang bisa Anda simak adalah sebagai berikut: 

- Dina mulai memikirkan kembali perkataan yang diucapkan Davian kemarin.

- Gita sekarang menyadari bahwa dirinya telah kehilangan dompet saat berbelanja di kantin. 

- Aku menangis tersedu-sedu melihat adikku dibawa ke rumah sakit, karena kecelakaan.

- BMKG memperkirakan bahwa Akhir Tahun ini, Kota Jakarta Timur akan mengalami banjir setelah turunnya hujan yang sangat deras.

- Penonton sangat menyukai tarian tradisional yang dipentaskan oleh anak-anak remaja Jawa Tengah.

- Anto sangat terkejut mendengar pacarnya kecelakaan. 

 

5 dari 5 halaman

Contoh Kata Kerja Mental

Setelah mengetahui tentang definisi kata kerja mental serta ciri-ciri dan contoh penggunaanya dalam kalimat, maka perlu bagi Anda untuk memahami contoh kata kerja mental adalah sebagai berikut:

- Memahami, adalah bagimana Anda mengerti dengan benar dan mengetahui dengan benar.

- Mengetahui, menyadari atau menginsafi.

- Merasakan, merasai, menikmati.

- Memandang, di mana Anda bisa melihat dan memperhatikan.

- Tertawa, melahirkan rasa gembira, senang, geli, dan sebagainya dengan suara berderai.

- Bersedih, bersusah hati, berdukacita, merasa pilu.

- Memikirkan, mencari upaya untuk menyelesaikan, merenungi, mempertimbangkan.

 

- Menyesali, merasa tidak senang atau bahagia karena suatu hal.

 

- Melihat, di mana Anda bisa menggunakan mata untuk memandang, menonton, mengetahui, membuktikan, menilik, meramalkan, menengok, menjenguk.

- Menikmati keadaan di mana Anda bisa merasai, mengalami atau sesuatu yang menyenangkan atau memuaskan.

- Mendengar, dapat menangkap suara (bunyi) dengan telinga.

 

- Menangis, muncul perasaan sedih (kecewa, menyesal, dan sebagainya) dengan mencucurkan air mata serta mengeluarkan suara.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini