Sukses

Iseng Jebol Dinding Rumah, Pria Ini Temukan Kota Bawah Tanah Turki di Abad ke-7

Di bawah lantai rumahnya dia menemukan sebuah kota bawah tanah nan luas.

Liputan6.com, Jakarta Di dunia ini terdapat banyak hal yang terkadang sulit untuk dijelaskan. Beberapa orang seperti peneliti maupun arkeolog memiliki keingintahuan tinggi dan berusaha memecahkan berbagai misteri yang ditemukan. Salah satunya adalah penemuan kota bawah tanah.

Selama ini, keberadaan kota bawah tanah sendiri hanya merupakan bagian dari kisah fiksi saja. Namun ternyata di Turki ada sebuah kota bawah tanah yang telah ada ribuan tahun lalu. Pada 1963 seorang pria dari Provinsi Nevsehir Turki menjebol dinding lantai bawah tanah rumahnya.

Tak disangka, ia menemukan pemandangan menakjubkan. Di bawah lantai rumahnya, pria itu menemukan sebuah kota bawah tanah nan luas. Pria yang tidak disebut namanya itu memukul tembok dinding rumahnya dengan palu dan menemukan ada lorong di balik tembok.

Di balik lorong itu pun ia menemukan kota bawah tanah yang ada di abad ke-7 sebelum masehi. Berikut kisah selengkapnya, dilansir Liputan6.com dari Metro.co.uk, Jumat (30/12/2022).

2 dari 3 halaman

Menampung Sekitar 20.000 Penduduk

Lewat proses penggalian lebih besar, tanpa sadar ia menemukan pintu masuk ke kota bawah tanah besar bernama Derinkuyu. Kota bawah tanah itu dilengkapi 18 tingkat lengkap dengan sekolah kapel, dan kandang kuda.

Setelah digali, kota itu ternyata bisa menampung sekitar 20.000 orang. Menurut arkeolog dari Departemen Budaya Turki, kota itu diperkirakan sudah ada sejak abad ke-7 sampai abad ke-8 sebelum Masehi.

Kota itu diketahui dibangun dengan bebatuan yang terbentuk dari abu vulkanik. Sebuah manuskrip dari sekitar tahun 370 sebelum Masehi kemungkinan menyebut Derinkuyu yang memiliki sumur bawah tanah cukup besar hingga muat untuk menampung satu keluarga, hewan peliharaan, dan makanan.

3 dari 3 halaman

Sebagai Tempat Perlindungan Perang

Kota itu mencapai puncak kejayaannya pada masa Bizantium (sekitar 395-1453 Masehi). Di kota itu terdapat labirin lorong, ruang bawah tanah, kamar, seluas sekitar 445 kilometer persegi. Rangkaian terowongan dan lorong di kota itu juga ada pintu masuk dan ventilasi, sumur, serta saluran air.

Orang-orang silih berganti tinggal di kota itu selama berabad-abad. Kaum Nasrani pernah tinggal di kota itu menghindari serangan dari bangsa Roma. Penduduk muslim juga pernah tinggal di kota itu untuk perlindungan di masa perang Arab-Bizantium pada 780-1180 Masehi.