Liputan6.com, Jakarta PT Samsung adalah salah satu perusahaan global, yang menekankan pada desain dan memiliki audiens yang beragam. Berdirinya Samsung tentu menerapkan kode etik global yang ketat kepada semua karyawan, serta menyediakan alat untuk menanggapi perubahan cepat dalam lingkungan bisnis global. Pada tahun 2005, diluncurkan “Lima Prinsip Bisnis Samsung” yang mengekspresikan kontribusi Samsung Electronics sebagai pemimpin global terhadap tanggung jawab sosial perusahaan.
PT Samsung Electronics Indonesia adalah perusahaan manufaktur elektronik asal Korea Selatan yang telah berdiri selama 25 tahun di Indonesia. Perseroan ini terus mengembangkan dan memperluas produk strategis di divisi Elektronik Konsumen. Sejak pertama kali meraih pangsa pasar global pada tahun 2006, teknologi dan desain inovatif Samsung telah memperkuat kepemimpinan tanpa tanding di bidang TV dan monitor panel datar.
Di bidang bisnis Perangkat Digital, PT Samsung Electronics Indonesia mulai mencapai pertumbuhan luar biasa dengan meluncurkan produk baru yang inovatif dan desain unik di pasar premium. Pada tahun 2016, PT Samsung mulai memperkenalkan kartu memori Universal Flash Storage pertama di dunia yang dapat dilepas, dengan kapasitas hingga 256 Gigabyte (GB).
Advertisement
Berikut ini profil PT Samsung Electronics Indonesia yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (4/1/2022).
Sejarah PT Samsung Electronics Indonesia
Berawal dari tahun 2008 perusahaan ini telah mendirikan fasilitas TV di Rusia. Berlanjut pada tahun 2009, mulai mengembangkan DRAM 40 nanometer pertama di dunia. Untuk nilai merek Samsung meraih peringkat 19 di dunia dalam merek global Terbaik 2010 versi Interbrand. Berlanjut pada tahun 2010, Perseroan ini kemudian mengakuisisi alat kesehatan Medison, dan menjadi perusahaan elektronik global pertama dalam penjualan. Marger dengan Samsung Digital Imaging kemudian meluncurkan seri ponsel pintar Galaxy dengan OS Android. Berjalannya waktu, Perseroan ini kemudian membangun fasilitas produksi LCD 7,5G di Suzhou, Tingkok dan kemudian menandatangani perjanjian lisensi pertama, bersama dengan IBM.
Pada tahun 2012, perusahaan kembali meraih tempat ke-9 dari 100 merek top global, dengan nilai merek sebesar 32,9 miliar USD. Hingga kini bisnis LCD telah menjadi Samsung Mobile Display. Pada tahun 2013 PT Samsung meluncurkan Galaxy S4 di pasar global, dan kemudian memulai produksi massal DRAM seluler dengan kecepatan ultra tinggi 4Gb 20 nannometer pertama di dunia. Berlanjut pada tahun 2014, perusahaan mulai melakukan akuisisi terhadap SmartThings dengan pengembang platform IoT dan berbasis di Amerika Serikat.
Bertahun-tahun setelah meluncurkan berbagai produk terbaru, tepatnya tahun 2020 PT Samsung meraih peringkat lima besar Merek Global Terbaik Interbrand 2020. Perseroan ini juga meluncurkan program Generation17, dengan menggandeng UNDP. Tak hanya itu saja, PT Samsung memperkenalkan jajaran mesin cuci bertenaga AI dengan efisiensi energi yang mumpuni.
Advertisement
Produk & Layanan PT Samsung Electronics Indonesia
Sejumlah produk dan layanan yang dimiliki oleh PT Samsung Electronics Indonesia adalah sebagai berikut:
- Smartphones
- Tablets
- Audio Sound
- Watches
- Smart Switch
- Aksesoris
- TVs
- Lifestyle TV
- Sound Devices
- Kulkas
- Laundry
- Air Solutions
- Cooking Appliances
- Monitors
- Memory Storage
Berikut ini sejumlah shop PT Samsung Electronics Indonesia, diantaranya:
1. Promo
2. Samsung Trade-In
3. Samsung Experience Store
4. Business Shop
5. Samsung Care+
6. Samsung Visual Consultant
7. FAQ Toko Online
8. Store Pickup
9. Student Offers
10. Corporate Employee Offers
11. Samsung Financing
12. Explore
Kisah Sukses Desainer PT Samsung Electronics Indonesia
1. Jaeyun Jung, Desainer Interaksi Visual, Bisnis Peralatan Digital
Berawal dari menikmati tipografi dan bahkan berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pertunjukan sampingan, Jaeyun Jung mulai mengeksplorasi font, ukuran, dan jarak yang sempurna untuk mengekspresikan kekuatan setiap huruf. Jaeyun Jung mulai bergabung dengan Keanggotaan Desain Samsung pada tahun 2020, ketika layanan aplikasi smartphone berkembang pesat sebagai respons terhadap pandemi.
2. Dong Wook Yang, Desainer Produk, Pusat Desain Perusahaan
Dong Wook Yan bergabung di Samsung dan mulai merancang produk baru berdasarkan teknologi inovatif Samsung, dan memanfaatkan kekuatan bercerita ke skenario pengguna untuk produk masa depan. Dong Wook Yang menjadi bagian dari proyek desain canggih, yang mengerjakan hal-hal yang dibutuhkan orang di masa mendatang, dan menyusun cerita terbaik untuk mendekati pelanggan.
3. Hahyeon Park, Desainer Virtual, Bisnis Pengalaman Seluler
Setelah bergabung dengan perusahaan PT Samsung, Hahyeon Park menyadari bahwa ada banyak desainer virtual yang mengerjakan berbagai bidang termasuk grafik 3D, panduan UX, pengembangan konsep lanjutan, dan banyak lagi. Hahyeon Park setelah bergabung dengan Samsung, menjadi desainer yang merintis jalan baru bagi pengguna. Sebagai desainer virtual yang menjelajahi wilayah yang belum dipetakan, Hanyeon mulai menetapkan standar baru untuk bidang ini sebagai pionir.
4. Rachel Cho, Desainer Interaksi Visual, Bisnis Peralatan Digital
Identitas Rachel Cho ditentukan oleh Biomimikri. Desain Rachel Chosangat dipengaruhi oleh bentuk dan garis organik alam, serta kenyamanan yang diberikannya. Rachel Cho percaya hidup selalu bergantung pada kesejahteraan alam, oleh karena itu Rachel Cho sangat mementingkan sirkulasi sumber daya yang sehat. Rachel Cho menjadi seorang desainer yang secara simbiosis berinteraksi dengan alam dan menjunjung tinggi nilai-nilai dalam keberlanjutan.
5. Seung Bin Oh, Desainer Interaksi, Bisnis Tampilan Visual
Seung Bin Oh memiliki misi sebagai desainer untuk terus mencoba hal baru, dan menginspirasi orang lain dalam setiap prosesnya. Identitas sebagai Petualang desain adalah melangkah maju tanpa henti untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dan tidak pernah berhenti menantang dan berinovasi. Ketika Seung Bin Oh masih mahasiswa, proyek yang dirancangkan hanya sebatas membuat konsep ide. Namun ketika bergabung di PT Samsung, Seung Bin Oh belajar bahwa ada proses pengembangan, persiapan, dan keahlian yang sangat luas dan rumit yang masuk ke setiap produk dan layanan sebelum dirilis ke publik.
Advertisement