Sukses

PDB Adalah Kepanjangan dari Produk Domestik Bruto, Pahami Indikator Ekonominnya

PDB adalah kepanjangan dari Produk Domestik Bruto.

Liputan6.com, Jakarta Indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara, dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik Bruto (PDB). PDB adalah jumlah nilai tambah, yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDB atas dasar harga berlaku, menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun.

PDB atas dasar harga konstan, umumnya menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar. PDB adalah jumlah nilai tambah, yang digunakan secara luas sebagai titik referensi untuk kesehatan ekonomi nasional dan global. Saat PDB tumbuh, terutama jika inflasi tidak menjadi masalah, pekerja dan bisnis umumnya lebih baik daripada saat tidak ada. 

PDB adalah salah satu produk yang terdiri dari barang dan jasa, di mana akan diproduksi untuk dijual di pasar dan juga mencakup beberapa produksi non pasar, seperti jasa pertahanan atau pendidikan yang disediakan oleh pemerintah. Konsep alternatif, produk nasional bruto, atau GNP, menghitung semua output penduduk suatu negara. Distribusi PDB menurut penggunaan, menunjukkan peranan kelembagaan dalam menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor ekonomi.

Berikut ini definisi PDB atau Produk Domestik Bruto yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (6/1/2022).

2 dari 5 halaman

Definisi Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk domestik bruto atau PDB adalah ukuran standar dari nilai tambah, yang diciptakan melalui produksi barang dan jasa di suatu negara selama periode tertentu. Melansir dari laman OECD data, PDB juga mengukur pendapatan yang diperoleh dari produksi itu, atau jumlah total yang dihabiskan untuk barang dan jasa akhir (dikurangi impor). Sementara PDB adalah satu-satunya indikator yang paling penting untuk menangkap kegiatan ekonomi, dan hal ini tidak cukup untuk memberikan ukuran kesejahteraan material masyarakat yang bisa menjadi alternatif tepat. 

Indonesia menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia, di mana Produk domestik bruto (PDB) Indonesia tercatat sebesar US$1,19 triliun pada 2021. Hal ini menempatkan Indonesia di posisi ke-16 di antara negara-negara G20. Posisi Indonesia berada di bawah Meksiko dengan PDB sebesar US$1,29 triliun. Sementara itu, Amerika Serikat punya ekonomi paling besar di antara negara G20, yakni US$23 triliun pada 2021. Posisinya diikuti China dengan PDB sebesar US$17,21 triliun. 

3 dari 5 halaman

Indikator Ekonomi

a. Produk Nasional Bruto

PDB atau Produk Nasional Bruto adalah indikator ekonomi yang ditambah dengan pendapatan neto dari luar negeri. Pendapatan neto merupakan pendapatan atas faktor produksi (tenaga kerja dan modal), milik penduduk Indonesia yang diterima dari luar negeri, serta dikurangi dengan pendapatan yang sama milik penduduk asing yang diperoleh di Indonesia.

b. Produk Nasional Neto atas dasar harga pasar

Produk Nasional Neto adalah PDB yang dikurangi dengan seluruh penyusutan atas barang-barang modal tetap, serta digunakan dalam proses produksi selama setahun.

c. Produk Nasional Neto atas dasar biaya faktor produksi

Adapun produk nasional neto atas dasar harga pasar, dikurangi dengan pajak tidak langsung neto. Pajak tidak langsung neto merupakan pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah, kemudian dikurangi dengan subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Baik pajak tidak langsung maupun subsidi, kedua-duanya dikenakan terhadap barang dan jasa yang diproduksi atau dijual. 

d. Angka-angka per kapita

Umumnya angka-angka per kapita adalah ukuran-ukuran indikator ekonomi, sebagaimana diuraikan di atas dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.

4 dari 5 halaman

Konsep dan Definisi PDB Pengeluaran

- Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

Pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) adalah jenis pengeluaran atas barang dan jasa oleh rumah tangga untuk tujuan konsumsi. PKRT berfungsi sebagai pengguna akhir (final demand), dari berbagai jenis barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian. 

- Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah adalah nilai seluruh jenis output pemerintah, yang kemudian akan dikurangi nilai output untuk pembentukan modal sendiri. Pengeluaran ini juga bisa dikurangi nilai penjualan barang/jasa, serta ditambah nilai barang/jasa yang dibeli dari produsen pasar, untuk diberikan pada RT secara gratis. 

Pembentukan Modal Tetap Bruto

PMTB merupakan salah satu bentuk pengeluaran unit produksi, untuk menambah aset tetap dikurangi dengan pengurangan aset tetap bekas. Penambahan barang modal meliputi pengadaan, pembuatan, pembelian barang modal baru dari dalam negeri dan barang modal  baru maupun bekas dari luar negeri (termasuk perbaikan besar, transfer atau barter barang modal). Pengurangan barang modal meliputi penjualan barang modal (termasuk barang modal yang ditransfer atau barter kepada pihak lain). 

- Inventori

Inventori adalah jenis persediaan yang dikuasai oleh unit yang menghasilkan, dan bisa digunakan dalam proses lebih lanjut, dijual, atau diberikan pada pihak lain. Inventori adalah salah satu persediaan yang berasal dari pihak lain, yang akan digunakan sebagai input antara atau dijual kembali tanpa mengalami proses lebih lanjut.

- Ekspor - Impor

Melansir dari Badan Pusat Statistik, terkait konsep ekspor-impor luar negeri yang digunakan dalam penyusunan PDB/PDRB Penggunaan mengacu pada System of National Accounts (SNA) 1993. Dalam SNA 1993, transaksi ekspor-impor barang luar negeri dalam komponen PDRB Penggunaan Provinsi merupakan salah satu bentuk transaksi internasional antara pelaku ekonomi yang merupakan residen suatu wilayah Provinsi terhadap pelaku ekonomi luar negeri (non-resident). 

5 dari 5 halaman

Kegunaan Statistik Pendapatan Nasional

Melansir dari sumber yang sama, adapun data pendapatan nasional terkait salah satu indikator makro yang dapat memaparkan kondisi perekonomian nasional setiap tahun, memperoleh manfaat sebagai berikut: 

- PDB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu negara.

- Nilai PDB yang besar, akan menunjukkan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya.

- PNB harga berlaku serta dapat menunjukkan pendapatan yang memungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk suatu negara.

- Untuk PDB harga konstan (riil) dapat digunakan, dalam menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setipa sektor dari tahun ke tahun.

- Terkait dengan distribusi PDB harga, akan berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu negara.

- PDB harga berlaku menurut penggunaan menunjukkan produk barang dan jasa digunakan untuk tujuan konsumsi, investasi dan diperdagangkan dengan pihak luar negeri.