Liputan6.com, Jakarta Pengolahan bahan pangan adalah proses yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, berhubungan dengan salah satu kebutuhan utama manusia yaitu makanan, pengolahan bahan pangan adalah hal yang penting untuk dipahami tujuan dan prosesnya.Â
Baca Juga
Advertisement
Pengolahan bahan pangan adalah proses yang dilakukan untuk mengubah bahan makanan atau pangan menjadi bentuk lain yang dapat dikonsumsi atau digunakan dengan lebih mudah. Dimana proses pengolahan bahan pangan dapat mencangkup proses fisik dan kimia yang berbeda.
Contoh paling umum dari pengolahan bahan pangan adalah saat kita didapur dan melakukan berbagai kegiatan mulai dari memotong, mencampur, memanaskan atau merebus dan lain sebagainya. Terdapat banyak contoh dari pengolahan bahan pangan yang bisa kita temui dan lakukan.
Lantas apa saja tujuan dan tata cara dalam melakukan pengolahan bahan pangan? Lebih lengkapnya, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Jumat (6/1/2023). Pengertian pengolahan bahan pangan, beserta dengan tujuan dan tata caranya.
Pengolahan Bahan Pangan Adalah
Pengolahan Bahan Pangan Adalah
Pengolahan bahan pangan adalah proses mengubah bahan makanan menjadi bentuk yang dapat digunakan. pengolahan bahan pangan dapat mencakup pengolahan bahan mentah menjadi makanan melalui proses fisik dan kimia yang berbeda. Berbagai kegiatan yang tercakup dalam proses ini adalah pencacahan, pemasakan, pengalengan, pencairan, pengawetan, maserasi dan emulsifikasi.
Istilah, pengolahan bahan pangan mengacu pada setiap operasi (mekanik, fisik atau kimia) yang dilakukan pada makanan untuk mengubah sifat-sifatnya. Ini bisa berupa operasi tunggal atau kombinasi dari operasi yang berbeda. Pengolahan pangan dilakukan agar pangan layak dikonsumsi atau disimpan.
Segala sesuatu yang kita lakukan di rumah di dapur kita sendiri adalah sejenis pengolahan. Misalnya memotong, mencampur, memanaskan atau mengisi. Sayuran segar pun, seperti wortel atau mentimun dari kebun kita, akan diolah karena kita perlu membersihkan, memangkas, mengupas dan memotongnya sebelum kita bisa menikmatinya.Â
Sebelum makanan dapat diproses, bahan mentah harus diproduksi. Tanaman harus dipanen, ternak disembelih, dan susu atau telur dikumpulkan.Begitu kita memiliki bahan mentah, pengolahan makanan dapat dimulai, baik di dapur anda sendiri atau di pabrik industri.Â
Proses pengolahan bahan pangan industri mencakup operasi sederhana seperti pemotongan, pembersihan, dan pengemasan, tetapi juga pencampuran, pemanasan, pendinginan, pengeringan, pengasapan, fermentasi, dan beberapa proses teknis tinggi yang tidak dapat dilakukan di rumah.Â
Advertisement
Tujuan Pengolahan Pangan
Tujuan Pengolahan Pangan
Teknologi pangan adalah domain yang sangat luas yang berkaitan dengan produksi dan pengolahan makanan. Pengolahan bahan pangan memiliki tujuan tertentu, seperti:
- Pengolahan bahan pangan meningkatkan umur simpan produk makanan.
- Pengolahan bahan pangan mencegah kontaminasi makanan.
- Memudahkan penyimpanan makanan dan Transportasi.
- Mengubah bahan makanan mentah menjadi produk yang menarik dan dapat dipasarkan.
- Menyediakan lapangan kerja untuk populasi yang besar.
Â
Manfaat Pengolahan Bahan PanganÂ
Manfaat penting dari pengolahan bahan pangan meliputi:
- Pengolahan makanan mengurangi jumlah bakteri berbahaya dalam makanan yang dapat menyebabkan penyakit. Misalnya, pengeringan, pengawetan mendehidrasi produk makanan dan mengubah pH yang mencegah pertumbuhan mikroorganisme berbahaya.
- Pengolahan bahan pangan juga meningkatkan umur simpan produk makanan.
- Pengolahan bahan pangan mengurangi ketidaksetaraan kesehatan dan masalah kesehatan utama.
Metode Utama Pengolahan Bahan Pangan
Metode Utama Pengolahan Bahan PanganÂ
Ada kriteria tertentu yang harus disusun untuk pengolahan bahan pangan yang tepat, mulai dari kemungkinan hama atau bakteri untuk menyerang dan berkembang biak pada makanan hingga aktivitas biologis makanan. Metode berikut diterapkan untuk pengolahan bahan pangan yang tepat:
- Mengupas lapisan luar bahan mentah.
- Memotong atau mengiris
- Mencincang
- Pencairan
- Fermentasi
- Emulsifikasi
- Memasak
- Percampuran
- Gasifikasi seperti penambahan gas pada roti atau minuman ringan.
- Pemeriksaan
- Pengeringan semprot
- Pasteurisasi
- Kemasan
Â
Advertisement
Metode Pengolahan Bahan Pangan Lainnya
Metode Pengolahan Bahan Pangan Lainnya
Pengawetan makanan adalah proses yang terlibat dalam pengolahan makanan yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan jamur, bakteri, dan banyak mikroorganisme lainnya. Ini melibatkan proses memperlambat oksidasi lemak yang akan menyebabkan ketengikan.Â
Ada beberapa metode pengawetan makanan yang dirancang khusus untuk mengawetkan makanan. Beberapa dari beberapa metode pengawetan yang dipilih dinyatakan di bawah ini:
1. Pengeringan
Ini adalah salah satu teknik tradisional yang digunakan untuk menguraikan produk makanan. Mengeringkan partikel makanan dengan sinar matahari untuk mengeringkannya adalah salah satu cara yang dilakukan secara alami. Proses ini akan menghasilkan penguapan kadar air dari makanan, sehingga mencegah mikroorganisme menyerang makanan. Kelembaban dari makanan juga bisa dihilangkan dengan menggunakan udara panas
2. Pendinginan
Ini adalah teknik pengawetan makanan dengan memperlambat pertumbuhan mikroorganisme dan aksi enzim yang bertanggung jawab atas pembusukan makanan. Beberapa produk makanan seperti daging, produk susu, dan ikan dapat disimpan dalam lemari es sehingga meningkatkan daya simpan produk tersebut.
3. Pembekuan
Ini adalah salah satu proses reguler yang telah digunakan secara domestik dan komersial untuk mengawetkan berbagai macam makanan. Pembekuan yang cepat mungkin memiliki efek buruk pada tekstur makanan.
4. Pemanasan
Sebagian besar mikroorganisme dan spora dapat dihancurkan dengan memberikan panas yang cukup pada bahan makanan. Salah satu contoh yang diketahui termasuk merebus susu.
5. Pengawetan
Ini adalah proses pengawetan makanan dalam cairan yang dapat dimakan dan antimikroba. Pengawetan dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu fermentasi dan pengawetan termal.
Dalam pengawetan fermentasi, bakteri yang ada dalam cairan menghasilkan agen organik yang akan bertindak sebagai agen pengawet. Sedangkan dalam pengawetan kimia, makanan diawetkan dalam cairan yang dapat dimakan yang menghancurkan mikroorganisme dan bakteri.