Sukses

Problem Solving Adalah Penyelesaian Masalah, Lengkap dengan Cara Menggunakannya

Problem solving adalah proses penyelesaian suatu permasalahan melalui berbagai upaya pemilihan dari beberapa alternatif yang mendekati kebenaran.

Liputan6.com, Jakarta Problem solving adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti penyelesaian masalah. Setiap manusia memiliki masalah dalam hidupnya, baik itu ringan maupun berat. Masalah yang dihadapi pun beragam, mulai dari pendidikan, pekerjaan, hingga asmara.

Problem solving adalah usaha mencari penjelasan dan jawaban dari setiap masalah yang sedang dihadapi. Tujuan dari problem solving adalah menemukan solusi yang tepat dari sebuah permasalahan.

Permasalahan dapat terselesaikan dengan adanya kemampuan seperti kemampuan mendengar, menganalisa, meneliti, kreativitas, komunikasi, kerja tim dan pengambilan keputusan. Hal ini bisa menjadi cara paling efektif untuk menyelesaikan masalah satau problem solving.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai definisi problem solving beserta penyebab dan cara mengatasinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (9/1/2023).

2 dari 4 halaman

Definisi dari Problem Solving

Secara bahasa problem solving berasal dari dua kata yaitu problem dan solves. Makna bahasa dari problem yaitu “a thing that is difficult to deal with or understand” (suatu hal yang sulit untuk melakukannya atau memahaminya), dapat jika diartikan “a question to be answered or solved” (pertanyaan yang butuh jawaban atau jalan keluar), sedangkan solve dapat diartikan “to find an answer to problem” (mencari jawaban suatu masalah). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa problem solving adalah proses penyelesaian suatu permasalahan atau kejadian melalui berbagai upaya pemilihan dari beberapa alternatif atau opsi yang mendekati kebenaran atau dianggap benar untuk suatu tujuan tertentu.

Problem solving adalah salah satu bagian dari proses berpikir. Pemecahan masalah telah didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat tinggi yang memerlukan modulasi dan kontrol lebih dari keterampilan-keterampilan dasar. 

Setiap manusia pasti memiliki masalahnya masing-masing. Suatu masalah muncul apabila seseorang tidak siap menghadapinya, sehingga mereka tidak bisa merespons situasi tersebut dengan cepat. Demikian pula, para ahli mendefinisikan masalah sebagai situasi yang tidak biasa ditemui. Masalah juga dapat didefinisikan sebagai situasi di mana terdapat perbedaan antara keadaan awal dan keadaan tujuan sehingga tidak ada solusi instan yang dapat digunakan langsung untuk menyelesaikan hal tersebut.

3 dari 4 halaman

Penyebab Timbulnya Masalah

Suatu masalah tidak muncul dengan sendirinya, namun ada hal yang dapat memicunya. Adapun beberapa penyabab timbulnya masalah adalah sebagai berikut ini:

1. Faktor Ekonomi

Masalah ekonomi yang biasanya dialami oleh masyarakat berupa pengangguran, kemiskinan, dan yang lainnya. Kemiskinan dan pengangguran yang disebabkan kurangnya lapangan pekerjaan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Faktor ekonomi juga dapat dijadikan sebagai acuan maju atau tidaknya suatu negara.

2. Faktor Budaya

Budaya yang semakin berkembang dalam masyarakat memiliki peran penting dalam kehidupan. Hal ini dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya masalah sosial. Salah satu contohnya, seperti pada pernikahan usia dini, kawin cerai, dan masih banyak yang lainnya. Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor budaya dipicu karena adanya ketidaksesuaian pelaksanaan norma, nilai, dan kepentingan sosial akibat adanya proses perubahan sosial dan pola masyarakat yang heterogen atau multikultural.

3. Faktor Biologis

Faktor biologis bisa menyebabkan timbulnya sebuah masalah sosial misalnya seperti kurang gizi, penyakit menular, dan lain sebagainya. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya fasilitas kesehatan yang layak sehingga kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan tidak terpenuhi.

4. Faktor Psikologis

Faktor psikologi sangat berhubungan dengan masalah pola pikir suatu masyarakat atau pribadi tertentu yang bersinggungan dengan tatanan kehidupan sosial yang ada. Masalah seperti ini bisa muncul apabila psikologis sebuah masyarakat sangat lemah. Selain itu, faktor ini bisa muncul akibat beban pikiran yang terlalu berat. Hal ini cenderung dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Banyaknya pekerjaan yang menumpuk dapat menimbulkan stress sehingga dapat menimbulkan luapan emosi hingga mampu memicu sebuah konflik di antara anggota masyarakat.

4 dari 4 halaman

Cara Menggunakan Problem Solving

1. Merumuskan masalah

Tahap pertama yang bisa dilakukan untuk problem solving adalah untuk mengidentifikasi masalah. Tahapan identifikasi masalah ini dapat dilakukan dengan menggunakan kegiatan brain storming. Adapun kemampuan yang diperlukan pada tahap ini adalah mengetahui dan merumuskan masalah secara jelas.

2. Menelaah masalah

Setelah mengetahui dan merumuskan masalah, tahap selanjutnya adalah menelaah atau mendiagnosis masalah. Dalam tahap ini, pengetahuan yang dimiliki sangat diperlukan untuk dapat memerinci dan menganalisa masalah dari berbagai sudut pandang.

3. Merumuskan hipotesis

Tahapan selanjutnya adalah merumuskan hipotesis atau alternatif strategi penyelesaian masalah. Pada tahap ini, seseorang dituntut untuk berpikir secara kreatif, divergen, menghayati setiap ruang lingkup dan sebab akibat untuk menemukan berbagai alternatif penyelesaian.

4. Mengumpulkan data

Dalam mengumpulkan data dibutuhkan kecakapan untuk mencari dan menyusun data, kemudian menyajikan data dalam bentuk diagram, gambar, atau tabel. Hal ini akan lebih memudahkan anda untuk lompokkan dan menggunakan data pada tahap selanjutnya.

5. Membuktikan hipotesis

Tahapan yang selanjutnya adalah membuktikan hipotesis dengan menggunakan data yang sudah dikumpulkan. Kemampuan yang diperlukan pada tahap ini adalah menelaah dan membahas data. Selanjutnya menghubungkan serta mengambil keputusan hingga merumuskan kesimpulan adalah kemampuan yang diperlukan.

6. Menentukan pilihan penyelesaian

Pada tahap akhir dari proses problem solving adalah menentukan pilihan penyelesaian. Pilihan penyelesaian ini berdasarkan alternatif pilihan yang telah dirumuskan dan didukung dengan hasil dari pembuktian hipotesis yang telah dilakukan. Pada tahap ini dibutuhkan kecakapan dalam membuat alternatif penyelesaian dengan memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan.