Liputan6.com, Jakarta Relevansi adalah kata yang cukup penting untuk dipahami maknanya. Relevansi adalah kata yang biasanya digunakan untuk merujuk pada hubungan antara satu hal dengan hal lainnya. Selain itu, relevansi adalah kata yang juga merujuk pada kaitan sesuatu dengan sesuatu yang lain.
Baca Juga
Advertisement
Relevansi adalah bentuk kata benda dari relevan yang artinya sesuai. Dengan kata lain, relevansi adalah kesesuaian. Dalam suatu argumen, relevansi adalah kata yang merujuk pada kesesuaian antara premis-premis dengan kesimpulannya.
Tidak hanya dalam pembahasan mengenai argumen, relevansi adalah kata yang cukup luas untuk digunakan dalam berbagai konteks. Misalnya tentang suatu aturan atau kebijakan. Terkait dengan hal tersebut, relevansi adalah kesesuaian dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan dalam masyarakat.
Untuk memahami lebih dalam tentang relevansi, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (9/1/2023).
Pengertian Relevansi
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), relevansi adalah kata benda dari relevan. Relevansi adalah hubungan, kaitan. Sementara itu menurut Merriam-Webster, relevansi adalah kaitannya dengan masalah yang dihadapi. Menurut Cambridge Dictionary, relevansi adalah sejauh mana sesuatu terkait atau berguna untuk apa yang terjadi atau sedang dibicarakan.
Sementara itu, menurut Vocabulary.com, relevansi adalah sesuatu yang dianggap penting. Lebih lanjut sumber tersebut menjelaskan bahwa relevansi hanyalah bentuk kata benda dari kata sifat "relevan", yang berarti "penting untuk masalah yang sedang dihadapi".
Dengan kata lain, untuk memahami relevansi, penting juga untuk memahami arti kata relevan. Dikutip dari KBBI, relevan adalah kata yang menunjukkan sifat kait-mengait; bersangkut-paut; berguna secara langsung. Sementara itu menurut Cambridge, relevan adalah terkait dengan subjek atau sesuatu yang terjadi atau sedang dibahas; benar atau cocok untuk tujuan tertentu.
Menurut Green (1995), relevan adalah suatu sifat yang terdapat pada dokumen yang bisa membantu pengarang dalam memecahkan kebutuhan informasi. Sementara itu menurut Joan M. Reitz, relevan adalah sebuah informasi dalam pencarian pada koleksi perpustakaan seperti data bibliografi, yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Dari sejumlah pendapat ahli tersebut dapat diketahui bahwa salah satu komponen penting dari relevan adalah kecocokan atau kesesuaian. Dengan kata lain, relevan adalah sifat cocok atau sesuai dengan sesuatu, baik itu topik, kebutuhan, tuntutan, perkembangan, dan sebagainya.
Karena relevansi adalah bentuk kata benda dari relevan, makan dapat dipahami bahwa relevansi adalah bentuk kecocokan, kesesuaian, hubungan, kaitan, dan sebagainya. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, relevan adalah sifat cocok atau sesuai. Kata ini umum digunakan dalam berbagai konteks pembicaraan, mulai dari diskusi dan perdebatan, penilaian terhadap suatu karya, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Dengan kata lain, kata relevan adalah kata yang bisa memiliki arti spesifik yang berbeda-beda tergantung konteks. Meski demikian, sifat sesuai dan cocok tidak akan lepas dari makna kata relevan.
Advertisement
Relevansi dalam Diskusi dan Perdebatan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, relevansi adalah bentuk kata benda dari kata relevan. Sementara itu, kata relevan adalah kata yang cukup sering muncul dalam diskusi dan debat. Diskusi atau debat biasanya dibatasi oleh topik dan tema. Suatu pernyataan dianggap memiliki relevansi jika sesuai atau cocok dengan topik tema yang dibicarakan.
Jika topik dalam sebuah percakapan atau diskusi adalah pengaruh perkembangan teknologi pada pola perilaku remaja, namun pernyataan yang dilontarkan malah membahas di luar topik tersebut, maka hal itu akan dianggap tidak memiliki relevansi.
Relevansi adalah kata yang bisa mengacu pada kesesuaian argumen dalam sebuah perdebatan. Argumen dianggap memiliki relevansi jika kesimpulan yang diambil sesuai dengan premis-premis. Kesimpulan yang tidak sesuai dengan premis, maka kesimpulan dianggap tidak memiliki relevansi.
Relevansi dalam Bidang Akademik
Dalam bidak akademik, relevansi adalah kata yang umum digunakan menilai sebuah hasil penelitian. Penelitian yang dianggap memiliki relevansi jika objek penelitian dan teori yang digunakan sesuai.
Meski antara suatu bidang ilmu bisa saling terkait dengan bidang ilmu lain, penelitian tentang masyarakat tentu lebih tepat jika dianalisis dengan teori-teori ilmu sosiologi daripada psikologi.
Relevansi dalam Bidang Keuangan
Dalam bidang keuangan, relevansi adalah kesesuaian antara laporan keuangan dengan transaksi yang terjadi. Jika angka dalam laporan keuangan tidak sesuai dengan transaksi yang telah dilakukan, maka laporan keuangan dianggap tidak memiliki relevansi. Laporan keuangan disebut memiliki relevansi jika laporan keuangan sesuai dengan jumlah transaksi yang telah dilakukan dalam periode tertentu.
Itu adalah sebagian kecil dari perbedaan makna relevansi dalam berbagai konteks. Namun penting untuk dicatat bahwa relevansi memiliki komponen penting dalam maknanya, yakni kecocokan, kesesuaian, kaitan, dan hubungan.
Ciri-Ciri Relevansi
Relevansi adalah kaitan, hubungan, kesesuaian, kecocokan, dan sebagainya. Sesuatu hal dianggap memiliki relevansi jika sesuai atau relevan. Hal tersebut dapat diketahui dari beberapa cirinya. adapun ciri-ciri relevansi adalah sebagai berikut:
a. memiliki hubungan secara nyata;
b. keterikatan topik;
c. sesuai konteks, sesuai tuntutan, sesuai kebutuhan.
Advertisement
Contoh Kalimat dengan Kata Relevansi
Untuk lebih memahami makna kata relevansi, penting untuk mengetahui bagaimana menggunakan kata tersebut dalam kalimat. Adapun contoh-contoh kalimat yang menggunakan kata relevansi adalah sebagai berikut:
(1) Popularitas dan relevansi itu tidak sama.
(2) Tak ada relevansi kedekatan Kepala BIN dan PDIP dalam memengaruhi pemilu.
(3) Hasto Beberkan relevansi pemikiran geopolitik Soekarno di UIN Kalijaga.
(4) Relevansi sangat dibutuhkan untuk menentukan kebijakan agar sesuai dengan tantangan kekinian.
(5) Meski dirumuskan puluhan tahun yang lalu, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila masih memiliki relevansi dengan kehidupan di era digital.