Sukses

Qadha adalah Ketetapan Allah Sejak Zaman Azali, Berikut Dalilnya

Qadha adalah kepastian, dan Qadar adalah ketentuan, keduanya ditetapkan oleh Allah SWT untuk seluruh makhluknya.

Liputan6.com, Jakarta Qadha adalah salah satu bagian  rukun iman yang harus dipercaya oleh penganut agama Islam. Qadha selalu dikaitkan dengan Qadar, termasuk pada rukun iman keenam. Rukun iman terdiri dari 6 poin berikut.

1. Iman Kepada Allah

2. Iman Kepada Malaikat

3. Iman Kepada Kitab Allah SWT

4. Iman Kepada Nabi dan Rasul

5. Iman Kepada Hari Kiamat atau Hari Akhir

6. Iman Kepada Qadha dan Qadar

Secara bahasa Qadha adalah hukum, kepastian, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, dan penciptaan. Sedangkan Qadar menurut bahasa adalah peraturan, dan ukuran. Dengan kata lain Qadha adalah konsep dan Qadar adalah wujud abstraknya, itulah sebabnya kedua hal ini selalu berkaitan. Berikut ulasan Liputan6.com tentang pengertian Qadha dan Qadar yang dirangkum dari berbagai sumber, Senin (9/1/2023).

2 dari 4 halaman

Pengertian Qadha dan Qadar

Qadha adalah kepastian, dan Qadar adalah ketentuan, keduanya ditetapkan oleh Allah SWT untuk seluruh makhluknya. Menurut bahasa Qadha memiliki beberapa arti yaitu hukum, kepastian, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, dan penciptaan. Sedangkan, menurut istilah, Qadha adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT dari sejak zaman azali tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah (kehendak-Nya), meliputi baik dan buruk, hidup dan mati, dan seterusnya.

Menurut bahasa Qadar berarti, peraturan, dan ukuran. Sedangkan menurut istilah Qadar adalah perwujudan ketetapan (Qadha) terhadap segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah (kehendak-Nya). Qadar disebut juga takdir Allah SWT yang berlaku bagi semua makhluk hidup, baik yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi. 

Sejak zaman azali, ketentuan Qadha dan Qadar  telah ditulis pada Lauhul Mahfuzh atau papan tulis yang terpelihara. Dengan begitu, semua yang akan, sedang, maupun sudah terjadi di dunia sudah diketahui oleh Allah SWT, jauh sebelum hal tersebut terjadi.

3 dari 4 halaman

Iman kepada Qadha dan Qadar

Iman kepada Qadha dan Qadar adalah percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menentukan segala sesuatu yang akan terjadi pada makhluknya. Setiap manusia, hewan, tumbuhan dan elemen semesta lainnya telah diciptakan dengan ketentuan-ketentuan dan telah diatur nasibnya sejak zaman azali. 

Meskipun takdir Allah SWT telah ditetapkan, bukan berarti manusia dapat bermalas-malasan menunggu nasib tanpa berusaha atau berikhtiar. Sebab, sebuah keberhasilan tidak akan tercapai tanpa adanya usaha. Untuk itu manusia harus selalu berdoa dan juga harus selalu meminta kepada Allah supaya Allah mengabulkan apa yang sebenarnya kita harapkan dalam hidup.

Percayalah bahwa semua kejadian baik suatu kejadian yang sifatnya baik ataupun buruk memang berasal dari Allah. Hanya Allah yang dapat menghendaki terjadinya sesuatu yang ada di alam semesta. Berprasangka baiklah selalu kepada Allah SWT, pandai bersyukur ketika mendapat kebahagiaan ataupun saat mengalami sebuah musibah, dan percayalah bahwa jika Allah menciptakan mudharat maka disana juga ada maslahat.

4 dari 4 halaman

Dalil tentang Qadha dan Qadar

Al-Qamar ayat 49

اِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنٰهُ بِقَدَرٍ

Artinya: Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.

 

Al-Ahzab ayat 38

مَا كَانَ عَلَى النَّبِيِّ مِنْ حَرَجٍ فِيْمَا فَرَضَ اللّٰهُ لَهٗ ۗسُنَّةَ اللّٰهِ فِى الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلُ ۗوَكَانَ اَمْرُ اللّٰهِ قَدَرًا مَّقْدُوْرًاۙ

Artinya: Tidak ada keberatan apa pun pada Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah Allah pada nabi-nabi yang telah terdahulu. Dan ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku,

 

Ar-Ra’d ayat 11

هٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ

Artinya: Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

 

Al-Ahzab ayat 36

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗٓ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ ۗوَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًاۗ

Artinya: Tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.

 

Al-Hadid ayat 22

مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ

Artinya: Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.