Liputan6.com, Jakarta - Definisi senja adalah gambaran waktu sore setengah gelap menuju masa benar-benar gelap. Dalam bahasa Indonesia, senja adalah fenomena ketika matahari terbenam. Sementara itu, dalam bahasa Inggris, senja populer disebut twilight.
Merriam Webster menjelaskan twilight atau senja adalah fenomena langit yang dihasilkan oleh difusi sinar matahari melalui atmosfer dan debunya. Dalam ilmu astronomi, senja adalah bagian dari fenomena aram atau lembayung.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, senja dalam bahasa Sunda dikenal sebagai layung (dari kata inilah, "lembayung" diturunkan). Pustaka Digital Indonesia atau Tesaurus Bahasa Indonesia, menjelaskan sinonim kata senja adalah sore, burit, magrib, petang, tunggang gunung, malam, dan sambekala.
Agar lebih memahami, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang definisi senja secara bahasa, sinonim senja, dan gambaran fenomena yang terjadi, Rabu (11/1/2023).
Definisi Senja adalah Gambaran Waktu Sore Setengah Gelap
Senja adalah fenomena yang terjadi di sore hari menjelang malam hari. Secara bahasa, senja adalah istilah yang menggambarkan waktu. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan senja adalah waktu (hari) setengah gelap sesudah matahari terbenam.
Pusat Penelitian Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan hal yang sama. Senja adalah terjadi ketika langit benar-benar menjadi gelap. Dalam ilmu astronomi, fenomena senja adalah bagian dari aram atau lembayung, atau twilight (istilah dalam bahasa Inggris).
Aram adalah nama lain dari waktu senja. Ada dua macam aram, yakni senja dan fajar. Senja adalah fenomena yang terjadi setelah terbenamnya matahari hingga langit benar-benar tampak gelap. Sementara fajar adalah fenomena ketika muncul cahaya kemerahan di langi sebelah timur hingga langit sudah terang.
Sementara itu, senja dalam bahasa Sunda dikenal sebagai layung (dari kata inilah, “lembayung” diturunkan). Pustaka Digital Indonesia atau Tesaurus Bahasa Indonesia, menjelaskan sinonim kata senja adalah sore, burit, magrib, petang, tunggang gunung, malam, dan sambekala.
Fenomena senja di masyarakat selama ini, didefinisikan gambaran langit saat matahari baru akan tenggelam dan saat warnanya jingga kemerah-merahan. Definisi senja demikian kurang tidak tepat. Dalam keterangan tertulisnya, LAPAN meluruskan bahwa definisi senja adalah waktu terbenamnya matahari hingga benar-benar gelap.
Advertisement
3 Fenomena Senja dan Penjelasannya
Ada tiga fenomena pembagian senja yang perlu diketahui. Mulai dari senja ugahari (sipil), senja bahari (nautika), dan senja astronomis. Ini penjelasan dari LAPAN tentang ketiga fenomena senja yang dimaksudkan:
1. Senja Ugahari (Sipil)
Ugahari adalah fenomena senja. Gambaran ugahari yang menjadi salah satu bagian dari fenomena senja adalah waktu di mana Matahari berada pada 6 derajat di bawah cakrawala ketika malam hari. Pada waktu ini, objek-objek yang berada di cakrawala masih dapat dibedakan serta beberapa planet dan bintang terlihat dengan mata telanjang.
2. Senja Bahari (Nautika)
Bahari adalah fenomena senja. Gambaran bahari yang menjadi salah satu bagian dari fenomena senja adalah waktu di mana Matahari setinggi 12 derajat di bawah cakrawala ketika malam hari. Pada waktu ini, benda tidak bisa lagi dibedakan dan cakrawala tak dapat dilihat dengan mata telanjang.
3. Senja Astronomis
Astronomis adalah fenomena senja. Gambaran astronomis yang menjadi salah satu bagian dari fenomena senja adalah waktu di mana Matahari setinggi 18 derajat di bawah cakrawala ketika malam hari. Pada waktu ini, Matahari tak lagi menerangi langit dan dapat melakukan pengamatan astronomis.
Kata-Kata Tentang Senja
1. “Senja tak terbenam dengan sempurna, ada hujan yang ikut menghantar bertemu dengan malam.”
2. “Walaupun aku bukanlah senja yang kau tunggu, tetapi aku merupakan langit yang siap menemani hari-harimu.”
3. “Senja tenggelam, rindu ini kusimpan untuk nanti kusampaikan pada Tuhan saat malam memelukkan gulita di tiap doa yang kupinta.” (Syair teduh).
4. “Aku suka waktu bersamamu, menunda-nunda senja, menikmati luruh yang melanda. Lalu saling berdoa: Tuhan, jika pun senja sudah tidak ada, tetapkanlah kami dalam perasaan yang sama.” (Boy Chandra).
5. “Ku nanti dirimu di bawah ungunya langit senja”
6. “Di bawah alismu hujan berteduh. Dalam merah matamu ada senja yang berlabuh.”
7. “Senja, terkadang ungu cantik, terkadang jingga keren, terkadang hitam kelabu, tetapi langit selalu menerima senja apa adanya.” (Vatoben).
8. “Melukiskanmu ketika senja. Memanggil namamu ke ujung dunia. Tiada yang lebih pilu. Tiada yang menjawabku selain hatiku dan ombak berderu.” (Dewi Lestari).
9. “Semerbak rindu kuasai udara panas ini. Senja pun ikut berdebar menanti beritamu tentang perang dan cinta.” (Jerinx).
10. “Akhir datang saat senja tiba di hari musim dingin yang suram dengan hujan dingin.” (Soheir Khasoggi).
11. “Aku hanya menunggu untuk pergi ke tempat lain, tetapi aku sampai di sana dan itu masih senja yang sama.” (Rodney Ross).
12. “Senja akan tiba dalam satu jam lagi. Dia.” (R.K.Murthy).
13. “Tangannya adalah pengganti tanganku untuk membimbingmu. Bahunya adalah pengganti bahuku untuk tempat bersandarmu. Biarkan gerimis, percikan senja, secangkir the dan syair lagi menjadi penggantimu.” (Fiersa Besari).
14. “Ada sesuatu yang tidak tenggelam saat senja tiba: Rasa.” (Rohmatikal Maskur).
15. “Sama seperti matahari yang tidak pernah membenci senja. Ucapkan selamat tinggal ketika waktunya habis” (Tere Liye).
16. “ Bisikan senja adalah malam yang menumpahkan kulitnya.” (Dekan Koonstz).
17. “Senja adalah waktu ketika manusia membisikkan hal-hal yang tentangnya mereka tetap diam dalam cahaya matahari penuh.” (Simon Raven”.
18. “Masa lalu telah hilang. Itu berlalu seperti senja hingga fajar.” (Steven Tyler).
19. “Pagi yang berkabut merangkak abu-abu dari senja ke hari yang enggan.” (J.R.R Tolkien).
20. “Senja selalu seperti ini. Perlahan datang, lalu tiba-tiba hilang. Tergantikan keremangan malam, menyisakan kehampaan.” (Suryawan W.P).
Advertisement