Liputan6.com, Jakarta Segala sesuatu dalam hidup memang tidak selalu berjalan sesuai rencana. Terkadang apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Meski begitu, manusia harus bisa bercermin dan belajar dari kesalahan yang membuat rencana hidup tersebut berantakan. Namun, tidak semua orang mempunyai solusi yang efektif.
Baca Juga
Advertisement
Seperti seorang pria di provinsi Isaan, Udon Thani di Thailand. Ia rela tinggal di pohon selama tiga tahun terakhir karena masalah keuangan yang menimpanya, dilansir Liputan6.com dari Siakap Keli, Kamis (12/1/2023).
Melansir Thaiger, pria berusia 38 tahun itu membangun 'rumah' sederhana di atas pohon dengan mengikat beberapa potong kayu sebagai lantai dan plastik sebagai atapnya. Diketahui posisinya berada hampir 10 meter dari permukaan tanah.
'Kehidupannya' menjadi viral setelah beberapa penduduk setempat membagikan fotonya melalui Facebook. Hal ini menyebabkan media Thailand mengunjunginya di distrik Nampong Khon Kaen untuk mengetahui kisah kehidupan masa lalunya.
Memilih hidup di atas pohon
Dalam kesempatan tersebut, pria itu menceritakan bahwa dia pernah bekerja di Bangkok dan mampu menghidupi dirinya dan anggota keluarganya. Namun, perekonomiannya terpengaruh setelah wabah Covid-19 melanda negara tersebut sehingga ia harus pindah ke tempat asalnya di Khon Kaen.
Nasib yang sama menimpanya ketika dia berada di Khon Kaen sehingga dia pindah ke Udon Thani untuk mencari lebih banyak kesempatan kerja.
Menurut Thaiger, dia telah melamar banyak pekerjaan di Udon Thani namun gajinya tidak sepadan dengan tagihan yang harus dia bayar. Karena itu, dia memutuskan untuk membayar semua utangnya dan memilih untuk hidup di atas pohon.
Advertisement
Satu-satunya yang dia inginkan adalah pekerjaan
Membuka ceritanya lebih dalam, pria itu mengatakan bahwa standar hidupnya sederhana. Dia menambahkan, jika seseorang mempekerjakannya untuk bekerja, maka dia akan pergi bekerja. Kalau tidak, dia akan pergi ke kuil untuk mendapatkan makanan, dan terkadang ada orang di sana (kuil) yang akan berbagi makanan dengannya.
Sementara itu, pejabat dari Pusat Perlindungan dari Kemiskinan dan Pembangunan Sosial dan Kementerian Keamanan Manusia mengunjunginya pada Sabtu (7/1/2023).
Pada kesempatan itu, petugas jaga telah memerintahkannya untuk tinggal di rumah khusus tuna wisma yang menyediakan makanan dan tempat tinggal gratis di provinsi tersebut. Rumah tersebut telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan lebih aman dibandingkan dengan 'rumah pohon' miliknya.
Rumah pohon lebih nyaman
Namun, tawaran dari pemerintah tersebut ia tolak sekuat tenaga. Pria itu tetap ingin tinggal di pohon karena menurutnya rumah pohon lebih nyaman. Dia juga mengatakan akan pindah jika pemilik tanah area pohon yang ia tinggali menyuruhnya pindah.
Hal itu dikarenakan dia ingin hidup sendiri tanpa harus membebani pemerintah atau orang lain, dan juga yang dia inginkan hanyalah pekerjaan.
Advertisement