Liputan6.com, Jakarta Masjid merupakan tempat beribadah umat muslim yang dapat ditemukan dengan mudah di Indonesia. Sebagai negara dengan mayoritas muslim, masjid menjadi fasilitas peribadatan yang banyak didanai pembangunannya baik oleh pemerintah maupun pihak swasta.
Baca Juga
Kaligrafi asmaul husna merupakan ornamen yang sering digunakan untuk menghias masjid. Ada sebuah masjid di daerah Serpong, yang bagian interiornya dihiasi dengan ornamen kaligrafi asmaul husna yang futuristik. Masjid yang pembangunannya diinisiasi oleh Bupati Tangerang ini diberi nama Masjid Raya Asmaul Husna Gading Serpong.
Advertisement
Penggunaan kaligrafi asmaul husna sebagai hiasan di tempat beribadah umat muslim menjadi bentuk pengingat 99 nama Allah yang mewakili sifat-sifat Allah yang agung. Berikut makna kaligrafi Asmaul Husna yang kerap menjadi penghias masjid dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (12/1/2023).
99 Asmaul Husna dan Artinya
Asmaul Husna adalah nama-nama baik yang dimiliki oleh Allah SWT. Kata Asma merupakan bentuk jamak dari kata ism yang berakar dari kata assumu. Kata tersebut mengandung arti ketinggian. Sementara, ‘husna’ adalah bentuk muannats dari kata ahsan yang artinya terbaik. Dengan begitu Asmaul Husna adalah nama-nama terbaik yang disandarkan pada sifat-sifat Allah SWT. Berikut 99 Asmaul Husna beserta artinya.
1. الرحمن
Ar-Rahman: Maha Pengasih
2. الرحيم
Ar-Rahim: Maha Penyayang
3. الملك
Al-Malik: Maha Merajai (bisa diartikan Raja dari semua Raja)
4. القدوس
Al-Quddus: Maha Suci
5. السلام
As Salaam: Maha Memberi Kesejahteraan
6. المؤمن
Al-Mu'min: Maha Memberi Keamanan
7. المهيمن
Al-Muhaimin: Maha Mengatur
8. العزيز
Al- 'Aziz: Maha Perkasa
9. الجبار
Al-Jabbar: Memiliki (Mutlak) Kegagahan
10. المتكبر
Al-Mutakabbir: Maha Megah, yang memiliki kebesaran
11. الخالق
Al-Khaliq: Maha Pencipta
12. البارئ
Al-Baari: Maha Melepaskan (membuat, membentuk, menyeimbangkan)
13. المصور
Al-Mushawwir: Maha Membentuk Rupa (makhluk-Nya)
14. الغفار
Al-Ghaffaar: Maha Pengampun
15. القهار
Al-Qahhaar: Maha Menundukkan Segala Sesuatu
16. الوهاب
Al-Wahhaab: Maha Pemberi Karunia
17. الرزاق
Ar-Razzaq: Maha Pemberi Rezeki
18. الفتاح
Al-Fattaah: Maha Pembuka Rahmat
19. العليم
Al-Aliim: Maha Mengetahui
20. القابض
Al-Qabidh: Maha Menyempitkan
21. الباسط
Al-Baasith: Maha Melapangkan
22. الخافض
Al-Khaafidh: Maha Merendahkan
23. الرافع
Ar-Raafi': Maha Meninggikan
24. المعز
Al-Mu'izz: Maha Memuliakan
25. المذل
Al-Mudzil: Maha Menghinakan
26. السميع
Al-Samii': Maha Mendengar
27. البصير
Al-Bashiir: Maha Melihat
28. الحكم
Al-Hakam: Maha Menetapkan
29. العدل
Al-'Adl: Maha Adil
30. اللطيف
Al-Lathiif: Maha Lembut
31. الخبير
Al-Khabiir: Maha Mengenal
32. الحليم
Al-Haliim: Maha Penyantun
33. العظيم
Al-'Azhiim: Maha Agung
34. الغفور
Al-Ghafur: Maha Memberi Pengampunan
35. الشكور
As-Syakur: Maha Pembalas Budi (menghargai)
36. العلى
Al-'Aliy: Maha Tinggi
37. الكبير
Al-Kabiir: Maha Besar
38. الحفيظ
Al-Hafizh: Maha Memelihara
39. المقيت
Al-Muqit: Maha Pemberi Kecukupan
40. الحسيب
Al-Hasiib: Maha Membuat Perhitungan
41. الجليل
Al-Jaliil: Maha Luhur
42. الكريم
Al-Kariim: Maha Pemurah
43. الرقيب
Ar-Raqiib: Maha Mengawasi
44. المجيب
Al-Mujiib: Maha Mengabulkan
45. الواسع
Al-Waasi': Maha Luas
Advertisement
99 Asmaul Husna dan Artinya
46. الحكيم
Al-Hakim: Maha Bijaksana
47. الودود
Al-Waduud: Maha Mengasihi
48. المجيد
Al Majiid: Maha Mulia
49. الباعث
Al-Baa'its: Maha Membangkitkan
50. الشهيد
As-Syahiid: Maha Menyaksikan
51. الحق
Al-Haqq: Maha Benar
52. الوكيل
Al-Wakiil: Maha Memelihara
53. القوى
Al-Qawiyyu: Maha Kuat
54. المتين
Al-Matiin: Maha Kokoh
55. الولى
Al-Waliyy: Maha Melindungi
56. الحميد
Al-Hamiid: Maha Terpuji
57. المحصى
Al-Muhsi: Maha Mengkalkulasi (menghitung segala sesuatu)
58. المبدئ
Al-Mubdi': Maha Memulai
59. المعيد
Al-Mu'iid: Maha Mengembalikan Kehidupan
60. المحيى
Al-Muhyi: Maha Menghidupkan
61. المميت
Al Mumiitu: Maha Mematikan
62. الحي
Al-Hayyu: Maha Hidup
63. القيوم
Al-Qayyuum: Maha Mandiri
64. الواجد
Al-Waajid: Maha Penemu
65. الماجد
Al-Maajid: Maha Mulia
66. الواحد
Al Wahid: Maha Tunggal
67. الاحد
Al-Ahad: Maha Esa
68. الصمد
As-Shamad: Maha Dibutuhkan (tempat meminta)
69. القادر
Al-Qaadir: Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
70. المقتدر
Al Muqtadir: Maha Berkuasa
71. المقدم
Al-Muqaddim: Maha Mendahulukan
72. المؤخر
Al-Muakhir: Maha Mengakhirkan
73. الأول
Al-Awwal: Maha Awal
74. الأخر
Al-Aakhir: Maha Akhir
75. الظاهر
Az-Zahir: Maha Nyata
76. الباطن
Al-Baathin: Maha Ghaib
77. الوالي
Al-Waali: Maha Memerintah
78. المتعالي
Al-Muta'aalii: Maha Tinggi
79. البر
Al-Barru: Maha Penderma (maha pemberi kebajikan)
80. التواب
At-Tawwab: Maha Penerima Taubat
81. المنتقم
Al-Muntaqim: Maha Pemberi Balasan
82. العفو
Al-Afuww: Maha Pemaaf
83. الرؤوف
Ar-Ra'uuf: Maha Pengasuh
84. مالك الملك
Malikul Mulk: Maha Penguasa Kerajaan (semesta)
85. ذو الجلال و الإكرام
Dzul Jalali WalIkraam: Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
86. المقسط
Al-Muqsith: Maha Pemberi Keadilan
87. الجامع
Al-Jamii': Maha Mengumpulkan
88. الغنى
Al-Ghaniyy: Maha Kaya
89. المغنى
Al-Mughnii: Maha Pemberi Kekayaan
90. المانع
Al-Maani: Maha Mencegah91. الضار
Ad-Dhaar: Maha Penimpa Kemudharatan
92. النافع
An-Nafii': Maha Memberi Manfaat
93. النور
An-Nuur: Maha Bercahaya (menerangi, memberi cahaya)
94. الهادئ
Al-Haadii: Maha Pemberi Petunjuk
95. البديع
Al-Badii': Maha Pencipta Tiada Bandingannya
96. الباقي
Al-Baaqi: Maha Kekal
97. الوارث
Al-Waarits: Maha Pewaris
98. الرشيد
Ar-Rasyid: Maha Pandai
99. الصبور
As-Shabuur: Maha Sabar
Pengertian Kaligrafi dan Jenisnya
Kaligrafi adalah seni menulis indah dengan pena. Seni kaligrafi adalah yang paling terkenal di Indonesia, tapi sebenarnya seni tulis ini tidak hanya dapat dilakukan pada huruf hijaiah saja. Kaligrafi juga dapat ditemukan dalam huruf latin dan oriental Kepopuleran seni kaligrafi Arab juga dipengaruhi oleh persebaran agama Islam yang menjadi agama mayoritas penduduk Indonesia.
Kaligrafi Arab dapat dibagi kembali menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk khat atau bentuk guratan yang dipakai. Berikut jenis Kaligrafi Arab.
1. Kaligrafi Khat Naskhi
Jenis kaligrafi Arab yang pertama adalah khat naskhi yang menggunakan anatomi huruf sama dengan penulisan huruf Al-Qur’an. Khat naskhi artinya menghapus, sebagaimana jenis penulisan ini diperuntukkan sebagai pengganti khat kufi ‒ kaligrafi tertua pada peradaban Arab.
Sejarah khat naskhi ini berawal dari seorang bernama Ibnu Muqlah. Ia disebut-sebut sebagai orang pertama yang menyempurnakan tulisan ini, tepatnya pada 4 Hijriah. Kebanyakan Al-Qur’an dan hadis menggunakan khat ini. Khat ini juga kerap dijumpai pada media-media umum seperti majalah, buku, dan media lainnya yang dibaca orang awam. Ciri khas kaligrafi khat naskhi adalah bentuk hurufnya yang luwes, tidak bertumpuk, tidak terlalu rapat, dan memiliki harakat yang mudah dibaca.
2. Kaligrafi Khat Riq’ah
Dalam bahasa Arab, riq’ah artinya tambalan. Pada masanya, seniman kaligrafi yang menggunakan khat riq’ah menggunakan potongan kulit atau kayu sebagai media tulisnya. Sejarah khat ini berasal dari bangsa Turki Usmani, tepatnya pada masa dinasti Sultan Abdul Majid Khan (1280 H).
Khat ini sangat umum digunakan oleh masyarakat Turki Usmani karena dinilai paling mudah dan paling cepat ditulis. Dilihat dari tampilan tulisannya, khat ini dinilai paling mirip dengan khat kufi. Ciri khas kaligrafi khat naskhi adalah penggunaan harakat pada bagian yang penting saja, arah tulisan miring, dan bentuk hurufnya pendek-pendek.
Advertisement
Jenis Kaligrafi
3. Kaligrafi Khat Diwani
Dalam bahasa Arab, istilah diwani artinya dewan-dewan perkantoran sebagaimana khat ini diperuntukkan sebagai tulisan kerajaan Turki Usmani. Khat ini mulai muncul dan digunakan semenjak Sultan Muhammad Al-Fatih menaklukkan Konstantinopel pada tahun 857 H, umumnya untuk dokumen-dokumen kerajaan.
Seiring perkembangan zaman, khat ini terus disempurnakan dan jenisnya berkembang hingga muncul khat diwani jaly. Khat tersebutlah yang digunakan sebagai tulisan kaligrafi khat diwani. Ciri khas kaligrafi khat diwani adalah bentuknya yang rumit, banyak hiasan, dan bervariasi.
4. Kaligrafi Khat Kufi
MurabbaJenis khat ini termasuk dalam salah satu kaligrafi kuno dan memang merupakan jenis khat tertua dalam peradaban Arab. Tak heran jika khat ini banyak dijumpai di masjid, bangunan-bangunan kuno, prasasti, hingga dokumen-dokumen kuno. Ciri khas kaligrafi khat kufi murabba adalah bentuk tulisannya yang geometris dan tanpa harakat.
5. Kaligrafi Khat Tsuluts
Tsuluts dalam bahasa Arab berarti sepertiga, maka dari itu khat tsuluts memiliki ukuran sepertiga dibanding jenis khat lainnya. Jenis khat ini populer di kalangan seniman kaligrafi dan juga digunakan untuk penulisan Al-Qur’an serta hadis. Ciri khas kaligrafi khat tsuluts adalah kelenturan tulisan yang luar biasa, tampilan yang rumit, dan bentuk kepala huruf yang melengkung serta berduri.
6. Kaligrafi Khat Farisi
Jenis khat ini pertama kali berkembang pada peradaban Persia (sekarang Iran) lalu meluas hingga India, Pakistan, dan Turki. Khat ini umum dijumpai dalam media seperti majalah, buku, surat kabar, atau judul-judul bab. Ciri khas kaligrafi khat farisi adalah bentuk tulisannya yang miring ke bawah dari kanan ke kiri.