Tangga Nada Diatonis Adalah Tujuh Tangga Berbeda dalam Satu Oktaf, Pahami dari Contohnya

Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang mempunyai dua jarak nada, yaitu satu dan setengah dan memiliki tujuh nada pokok. Definisi lain, tangga nada diatonis adalah komponen dasar teori musik dunia Barat yang memiliki tujuh not yang berbeda dalam satu oktaf dengan urutan yang runtut.

Sementara not adalah not-not putih pada piano. Dalam notasi solmisasi, not-not tersebut adalah "Do-Re-Mi-Fa-Sol-La-Si". Bunyi khas yang dimiliki tangga nada diatonis biasanya diperdengarkan pada musik modern atau model kontemporer. 

Definisi lain, tangga nada diatonis adalah sebuah sistem tangga nada yang masing-masing nada dalam tangga nada tersebut mempunyai jarak 1 tone (whole tone) dan jarak ½ tone (semitone atau half tone) secara bervariasi. Tangga nada diatonis memiliki  tujuh nada pokok dan masing-masing nada pokok tersebut memiliki hubungan kelurga harmoni.

Adapun jenis tangga nada diatonis dibagi menjadi dua, yakni tangga nada diatonis mayor dan tangga nada diatonis minor. Berikut ini penjelasannya:

1. Tangga Nada Diatonis Major (M)

Tangga nada diatonis major adalah tangga nada yang mempunyai susunan nada, dengan rumus pola interval (jarak antar nada) 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½ yang diterapkan pada nada dasar natural major yaitu C = Do.

Ciri khas dari tangga nada diatonis mayor, meliputi:

a. Nadanya riang gembira.

b. Bersemangat.

c. Disusun dengan urutan not C (do) – D (re) – E (mi) – F (fa) – G (sol) – A (la) – B (ti) – C (do). 

Cara untuk mengenali tangga nada mayor adalah dengan melihat piano. Jika kamu melihat semua tuts putih pada piano, kamu sedang melihat tangga nada C mayor. Salah satu contoh tangga nada mayor yang paling sederhana adalah tangga nada C mayor. Tangga nada C mayor dimulai dari tuts putih yang muncul sebelum dua tuts hitam. Ini adalah tangga nada pertama. 

2. Tangga Nada Diatonis Minor (M)

Tangga nada diatonis minor adalah tangga nada yang mempunyai susunan nada, dengan rumus pola interval (jarak antar nada) 1, ½ , 1, 1, ½, 1, 1 yang diterapkan pada nada dasar natural minor yaitu Am = La. Yang mana tangga nada diatonis minor dapat ditentukan dengan cara “menghitung 6 nada (la) dari nada majornya”. Tangga nada diatonis minor memiliki ciri khas yakni nadanya terdengar sedih atau melankolis.

Contohnya adalah C Major = … minor Maka tinggal kita hitung nada ke 6 dari C (nada C masuk hitungan). Maka didapat, bahwa C Major = A minor dst.

Seperti ciri khas dari tangga nada diatonis mayor yang telah dijelaskan di atas, tangga nada ini memiliki alunan musik yang ceria dan semangat. Dengan karakternya yang seperti itu, maka hal tersebut membuat banyak lagu perjuangan ataupun lagu nasional yang menggunakan jenis tangga nada ini. Berikut contoh dari tangga nada diatonis mayor, yakni:

1. Naik delman

2. Balonku

3. Dari Sabang Sampai Merauke

4. Lihat Kebunku

5. Halo-Halo Bandung

6. Garuda Pancasila

7. Manuk Dadali

8. Ampar-Ampar Pisang

9. Bangun Pemudi Pemuda

10. Maju Tak Gentar

11. Indonesia Raya

Seperti ciri khas dari tangga nada diatonis minor yang telah dijelaskan di atas, tangga nada ini memiliki alunan musik yang sedih dan melankolis. Hal itu adalah perbedaan yang sangat mendasar antara lagu atau musik yang menggunakan tangga nada diatonis mayor, dengan lagu yang menggunakan jenis tangga nada diatonis minor. Berikut ini beberapa contoh lagu yang menggunakan tangga nada diatonis minor adalah:

1. Mengheningkan Cipta

2. Syukur

3. Indonesia Pusaka

4. Ambilkan Bulan

5. Bintang Kejora