Liputan6.com, Jakarta Budi Utomo merupakan organisasi pemuda yang mengawali pergerakan nasional di Indonesia pada era kolonial. Tujuan dari Organisasi Budi Utomo adalah menghimpun para pemuda Indonesia yang menempuh pendidikan di STOVIA untuk dapat berkontribusi pada kemajuan bangsa Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Tujuan dari Organisasi Budi Utomo adalah membentuk organisasi yang berpengaruh positif pada kemajuan bangsa.Pada masa kolonial STOVIA atau School tot Opleiding van Inlandsche Artsen merupakan sekolah pendidikan untuk dokter pribumi di Batavia. Murid yang dapat menempuh pendidikan di sekolah ini adalah orang-orang dari kalangan bangsawan. Dengan akses pendidikan dan keuntungan sosial yang dimiliki para murid Stovia, didirikannya Organisasi Budi Utomo berhasil memicu pergerakan di Indonesia.
Tujuan dari Organisasi Budi Utomo adalah kemerdekaan Bangsa Indonesia. Berikut ulasan Liputan6.com tentang tujuan dari Organisasi Budi Utomo beserta latar belakang didirikannya yang dilansir dari berbagai sumber, Senin (16/1/2023).
Tujuan dari Organisasi Budi Utomo adalah Menjadikan Indonesia Bangsa Terhormat
Kongres pertamanya yang diselenggarakan pada Oktober 1908 di Yogyakarta, para anggota Organisasi Budi Utomo merumuskan tujuan pendirian organisasi ini. Tujuan dari Organisasi Budi Utomo adalah “menjamin kehidupan bangsa yang terhormat”.
Organisasi yang mulanya hanya beranggotakan Siswa Stovia perlahan meluas ke berbagai kalangan. Organisasi ini bergerak di bidang sosial yang menitikberatkan pada masalah-masalah pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan. Semakin lama keanggotaannya yang mula-mula terbatas pada orang-orang Jawa dan Madura, kemudian meluas hingga mencapai Bali. Semakin lama keanggotaan Budi Utomo terbuka luas untuk seluruh bangsa Indonesia, tanpa memandang suku, agama, maupun
Organisasi melakukan berbagai upaya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah dirumuskan pada kongres pertamanya. Berikut upaya yang dilakukan Budi utomo untuk menjamin kehidupan bangsa yang terhormat.
- Memajukan pengajaran sesuai dengan apa yang dicita citakan dr. Wahidin. Budi Utomo mengerti pendidikan merupakan usaha pertama untuk mencapai kemajuan bangsa.
- Memajukan pertanian, peternakan, perdagangan. Kemajuan suatu bangsa juga harus didukung bidang ekonomi yang kuat.
- Memajukan teknik dan industri, sebagai penyokong ekonomi di masa depan.
- Menghidupkan kembali kebudayaan.
Organisasi Budi Utomo kembali menggelar kongres pada pada 1932 yang merubah tujuan Budi Utomo secara radikal. Perubahan tujuan dari Organisasi Budi Utomo adalah mencapai Indonesia merdeka. Organisasi yang mulanya tidak ingin terlibat dengan dunia politik akhirnya bergabung dengan organisasi lain dan membentuk Partai Indonesia Raya.
Advertisement
Latar Belakang Organisasi Budi Utomo
Budi Utomo organisasi modern pertama yang didirikan di Indonesia. Pembentukan organisasi ini berawal dari Wahidin Sudirohusodo, seorang dokter Jawa dari Surakarta. Wahidin Sudirohusodo adalah orang yang sangat giat menyebarkan cita-cita pendirian organisasi di kalangan priyayi Jawa.
Wahidin Sudirohusodo ingin agar di daerah Jawa memiliki sebuah perkumpulan yang bertujuan untuk memajukan pendidikan, Mulanya tujuan dari Organisasi Budi Utomo adalah membiayai anak-anak yang tidak bisa bersekolah tetapi memiliki potensi dan kemauan. Gagasan tersebut disambut oleh para pelajar STOVIA, Batavia, terutama oleh Soeradji, Gondwana, dan Soetomo.
Nama Budi Utomo terdiri dari kata ‘budi’ yang berarti perangai atau tabiat dan ‘utomo’ yang berarti baik atau luhur. Nama ini dipilih untuk mewakili tujuan organisasi Budi Utomo berdiri, yakni bentuk perkumpulan yang akan mencapai sesuatu berdasarkan keluhuran budi, kebaikan perangai atau tabiat.
Setelah melalui serangkaian diskusi, pada tanggal 20 Mei 1908, didirikanlah sebuah perhimpunan yang diberi nama Budi Utomo. Ada Sembilan orang yang masuk ke dalam pendiri tokoh Organisasi Budi Utomo. Diantaranya, Soetomo, Mochammad Saleh, Mohammad Soelaima, Goenawan Mangoenkoesoemo, Gondo Soewarno, R. Angka Prodjosoedirdjo, Mas Goembrek, M. Soewarno, dan Soeradji Tirtonegoro.
Dalam perjalanannya banyak tokoh yang bergabung dengan Organisasi Budi Utomo. Seperti, Soewardi Soerjaningrat atau lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangoenkoesoemo, Tirto Adhi Soerjo, Raden Adipati Tirtokoesoemo, Pangeran Noto Dirodjo, dan berbagai tokoh dari kalangan priyayi lainnya.
Organisasi Budi Utomo memiliki peran penting dalam mengawali era pergerakan nasional pada saat itu. Ini sebelum munculnya beberapa organisasi lainnya. Organisasi Budi Utomo berakhir pada tahun 1935, setelah perhimpunan ini melebur ke dalam Partai Indonesia Raya atau Parindra dibawa pimpinan Soetomo.