Liputan6.com, Jakarta Yaumul Mizan adalah istilah yang kerap didengar dalam pembelajaran agama Islam di sekolah. Istilah Yaumul Mizan merupakan salah satu peristiwa yang akan terjadi pada hari kiamat atau hari akhir.
Baca Juga
Advertisement
Secara bahasa arti Yaumul Mizan adalah penimbangan amal ibadah umat Islam selama masa hidupnya. Yaumul Mizan ini sebagai peristiwa seorang umat Islam untuk menuju ke surga dan neraka.
Yaumul Mizan merupakan proses yang hakiki dan benar-benar ada. Proses ini dilakukan dengan mengumpulkan semua manusia ke Padang Mahsyar dan satu persatu akan menimbang di daun timbangan Nya.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai arti Yaumul Mizan beserta dalil-dalil dan perbedaannya dengan Yaumul Hisab yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (16/1/2023).
Arti Yaumul Mizan
Arti Yaumul Mizan adalah setiap amal manusia akan ditimbang agar diketahui secara yakin dan pasti tentang amal baik dan amal buruknya. Perhitungan itu dilakukan dengan seadil-adilnya tanpa ditambah atau dikurangi sedikit pun.
Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Kementerian Agama RI (Kemenag), kata Mizan berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti timbangan amal. Dengan begitu, arti Yaumul Mizan adalah hari penimbangan amal manusia antara perbuatan baik dan buruk semasa hidup di dunia yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Dalam hal ini yang ditimbang adalah berat dari amal keimanannya selama hidup, bukan berdasarkan ukuran tubuh, berat badan, atau banyaknya daging pada tubuh seorang mukmin.
Sekecil apapun kebaikan dan sekecil apapun kesalahan, semua akan ditimbang dan dihitung secara adil dengan keadilan dan timbangan milik Allah SWT. Hasil timbangan dari amal semasa hidup nantinya akan menentukan akan masuk ke surga ataupun kekal abadi di neraka.
Advertisement
Dalil-Dalil tentang Yaumul Mizan
Berikut dalil tentang Yaumul Mizan yang disebutkan di dalam Al-Qur’an, antara lain:
1. Surat Al Anbiya ayat 47
“Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan.” (Q.S. al-Anbiya : 47)
2. Surat Al Zalzalah ayat 7 dan 8
“Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (Q.S. Al-Zalzalah :7-8)
3. Surat Al A'raf ayat 8-9
"Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran, barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung, Dan barangsiapa yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami." (Q.S. Al-A’raf :8-9)
4. Surat Al Qariah ayat 101
“Dan ada pun orang-orang yang berat timbangan (kebaikannya), maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan ada pun orang yang ringan timbangan (kebaikannya), maka tempat kembalinya adalah Neraka Hawiyah. “ (QS al-Qariah/ 101: 6-9)
Perbedaan Yaumul Mizan dan Yaumul Hisab
Kedua istilah tersebut sama-sama peristiwa yang terjadi di hari akhir atau hari kiamat. Meski begitu, masih banyak umat Islam yang salah dalam mengartikan dan mengucapkannya. Supaya tidak salah mengartikan, anda perlu mengatahui perbedaan antara Yaumul Mizan dengan Yaumul Hisab. Berikut penjelasannya:
1. Yaumul Mizan
Arti Yaumul Mizan adalah timbangan amal. Maksudnya adalah setiap amal manusia akan ditimbang agar diketahui secara yakin dan pasti tentang amal baik dan amal buruknya. Perhitungan itu dilakukan dengan seadil-adilnya tanpa ditambah atau dikurangi sedikit pun. Pada perhitungan ini, akan menentukan jumlah kebaikan yang pernah kita lakukan semasa hidup, dan jumlah amal buruk semasa hidup. Secara sederhana, Yaumul Mizan artinya penimbangan amal manusia yang pertama kali.
2. Yaumul Hisab
Yaumul Hisab adalah hari perhitungan semua amal perbuatan baik maupun buruk manusia selama hidup di dunia. Sekalipun sebesar zarrah amalan manusia tidak akan lepas dari perhitungan Allah SWT. Pada hari itu, manusia tidak akan bisa mengelak dan berbohong dari segala amal perbuatannya karena semua anggota badan akan menjadi saksi atas segala perbuatannya. Sekalipun manusia telah lupa, tetapi Allah SWT Maha Mengetahui atas segala amal perbuatan manusia.
Kondisi manusia pada hari itu tergantung pada amal perbuatannya selama di dunia. Bagi mereka yang selama di dunia terbiasa melakukan amal baik dan ibadah, mereka akan merasakan bahwa perhitungan itu amat mudah dan cepat. Sebaliknya, bagi mereka yang terbiasa berbuat maksiat, menipu, korupsi, memakan harta anak yatim, tidak mendirikan salat, tidak berpuasa, tidak mengeluarkan zakat, dan amal-amal lainnya, mereka akan diliputi kekecewaan dan penyesalan yang tiada tara. Secara sederhana, Yaumul Hisab adalah perhitungan amal manusia. Setelah melalui proses penimbangan, manusia akan dipanggil dan diberi tahu jumlah amal perbuatan selama di dunia. Semua amal baik dan buruk diperlihatkan dan diakui.
Advertisement