Liputan6.com, Jakarta Birrul walidain artinya bagian dalam etika Islam yang menunjukan kepada tindakan berbakti (berbuat baik) kepada kedua orang tua. Istilah ini terdengar asing bagi sebagian umat Islam, meski begitu birrul walidain artinya sangatlah dalam.
Baca Juga
Advertisement
Birrul walidain artinya berbakti kepada orang tua ini hukumnya fardhu (wajib) ain bagi setiap Muslim, meskipun seandainya kedua orang tuanya adalah non muslim. Untuk itulah, sebagai umat Muslim wajib mentaati dan malaksanakan perintah keduanya selama hal tersebut tidak bertentangan dengan perintah Allah SWT.
Birrul walidain artinya tindakan baik yang diwajibkan bagi setiap anak untuk berbakti kepada kedua orang tua selama masih hidup. Bahkan Birrul walidain artinya bentuk silaturahmi yang paling utama ditekankan oleh Allah SWT.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai birrul walidain artinya dan dasar hukumnya dalam islam yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (16/1/2023).
Mengenal Arti Birrul Walidain
Birrul walidain artinya perbuatan baik anak terhadap kedua orang tuanya sebagai bentuk kebaktian sehingga kedua orang tua mendapatkan kebahagiaan. Sedangkan definisi lain, birrul walidain artinya bagian dalam etika Islam yang menunjukan kepada tindakan berbakti (berbuat baik) kepada kedua orang tua.
Menurut Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) UII, birrul walidain artinya berbuat baik pada orang tua yang sudah selayaknya dilakukan. Ini karena orang tua telah banyak berkorban demi kehidupan anak-anaknya yang lebih baik.
Dalam Islam tidak saja ditekankan harus menghormati kedua orang tua saja, akan tetapi ada akhlak yang mengharuskan orang yang lebih muda untuk menghargai orang yang lebih tua usianya dan yang tua harus menyayangi yang muda. Karena dengan menghormati dan menghargai orang yang lebih tua, artinya juga mengagungkan Allah SWT.
Advertisement
Dasar Hukum Birrul Walidain dalam Al-Qur’an
Dasar hukum dari birrul walidain tertera secara jelas dalam Al-Qur’an, antaranya:
1. Hukum birrul walidain terkandung dalam Al-Quran surat An Nisa’ ayat 36, berbunyi,
“Sembahlah Allah dan jangan kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua Ibu Bapak”. (Q.S. An-Nisa’:36)
2. Hukum birrul walidain terkandung dalam Al-Quran surat Al Isra’ ayat 23-24, berbunyi,
“...dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. “...dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik saya waktu kecil".” (Q.S. Al Isra’:23-24)
3. Hukum birrul walidain terkandung dalam Al-Quran surat Luqman ayat 14, berbunyi,
“...dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang Ibu Bapanya, Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Maka bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang Ibu Bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu.” (Q.S. Luqman: 14)
4. Hukum birrul walidain terkandung dalam Al-Quran surat Al An’am ayat 151, berbunyi,
“Katakan: Marilah kubacakan apa yang telah diharamkan kepada kalian oleh Rabb kalian yaitu janganlah kalian mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah kepada kedua orang tua.” (Q.S.Al-An’am: 151)
Bentuk-Bentuk Birrul Walidain
Adapun bentuk-bentuk birrul walidain yang bisa diterapkan oleh seorang anak, antara lain:
1. Bakti kepada kedua ibu dan bapak ketika masih hidup
Bentuk bakti kepada kedua orang tua adalah menaati segala perintah mereka kecuali dalam urusan kemasiatan, berbuat baik kepada mereka, menghormati mereka, mengasihi mereka, mencintai mereka, sampai menggunakan sopan santun yang baik ketika berbicara kepada mereka. Bentuk sopan santun yang bisa diterapkan oleh seorang anak kepada kedua orang tuanya yakni tidak boleh menghardik keduanya, tidak boleh berbicara keras dari suaranya, dan dilarang berjalan didepan keduanya.
Selain itu, bentuk berbakti kepada kedua orang tua lainnya adalah memberi makan, pakaian, pengobatan, menjaganya dari penyakit, dan berkorban dalam rangka membela kedua-duanya. Tak hanya itu, mendoakan dan memohon ampunan bagi keduanya termasuk bentuk-bentuk berbakti kepada kedua orang tua yang masih hidup.
2. Bakti kepada kedua ibu dan bapak ketika telah meninggal
Bentuk-bentuk berbakti kepada kedua orang tua yang telah meninggal adalah dengan memohonkan doa dan istighfar sebanyak-banyaknya bagi keduanya, bersedekah, menshalatkan ketika keduanya meninggal, selalu memintakan ampun untuk keduanya, membayar utang-utang mereka, melaksanakan segala wasiat mereka, menghubungkan silaturrahmi dengan sekalian keluarga, berbuat baik kepada rekan, kawan dan orang-orang kesayangan mereka.
3. Bakti anak kepada orang tua non muslim
Seorang anak Muslim yang memiliki kedua orang tua berbeda keyakinan, juga perlu berbuat baik atau berbakti kepadanya dengan cara memberikan kemanfaatan dari harta, kedudukan, dan kekuatan badan yang dimiliki, serta perbuatan baik yang lainnya sebagai bentuk hubungan baik terhadap sesama manusia. Walaupun terdapat perbedaan keyakinan antara orang tua dengan anak tidak menjadi penghalang anak untuk terus berbakti kepada kedua orang tuanya, hal ini telah disampaikan oleh agama Islam.
Advertisement