Sukses

Arti MasyaAllah Tabarakallah, Ketahui Perbedaan, Dalil dan Akidah Menurut Islam

Arti Masya Allah Tabarakallah adalah kalimat untuk mengungkapkan kekaguman.

Liputan6.com, Jakarta Arti MasyaAllah Tabarakallah perlu Anda pahami maknanya secara terpisah, karena kalimat MasyaAllah Tabarakallah jika dikaji lebih dalam, memiliki artian yang berbeda. Kaum Muslimin kerap mengucapkan istilah yang berasal dari bahasa Arab ini, namun sebenarnya banyak yang tak benar memahami seperti apa artinya dan dalilnya.

Arti MasyaAllah Tabarakallah hampir sama, yaitu untuk mengungkapkan kekaguman, namun pada konteks penggunaannya terlihat jauh berbeda. Arti Tabarakallah merujuk pada kekaguman yang ditujukan untuk segala makhluk ciptaan Allah SWT. Mulai dari manusia, hewan, tumbuhan, dan lain sebagainya. Di dalam Al-Qur’an, arti Tabarakallah berarti Maha Berkah, Maha Suci, dan Maha Tinggi.

Ketika kedua kata ini disandingkan, artinya akan saling berkesinambungan. Arti MasyaAllah adalah apa yang dikehendaki oleh Allah SWT, maka itulah yang terjadi. Lalu ketika dilanjutkan dengan Tabarakallah, akan menjadi ungkapan kekaguman untuk memuji Allah SWT secara lengkap. Arti masyaAllah tabarakallah sudah menjadi hal yang patut dipahami serta dimengerti, bukan dari segi arti saja, namun juga waktu pengucapan. 

Berikut ini arti MasyaAllah Tabarakallah yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (16/1/2023).

2 dari 4 halaman

Mengenal Perbedaan dan Arti MasyaAllah Tabarakallah

Arti Masyaallah di dalam Al-Qur’an terdapat dalam surat Al-Kahfi ayat 39.

Arti MasyaAllah adalah “Inilah yang dikehendaki Allah.” Sementara ketika berperan sebagai kata benda, arti Masyaallah adalah “Apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang terjadi.” Tujuan pengucapan Masyaallah adalah untuk memuji-Nya. Memuji karena begitu takjub dengan segala yang diciptakan dan ditetapkan oleh Allah SWT. Di dalam kitab Tafsir Al Quranul Karim Surat Al Kahfi, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin menjelaskan bahwa kalimat “Masya Allah” (ما شاء الله) bisa diartikan dengan dua makna. Hal tersebut dikarenakan kalimat “maa syaa Allah” (ما شاء الله) bisa di-i’rab.

Secara harafiah, arti masyaAllah adalah ‘apa yang dikehendaki oleh Allah, maka hal itulah yang terjadi’. Istilah ini biasanya diucapkan ketika seorang muslim mengetahui sesuatu hal yang menakjubkan. Hal ini dapat berarti pula bahwa arti Masyaallah adalah bentuk pujian dan doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT. 

Setelah memahami arti masyaAllah, maka Anda juga perlu mengetahui arti tabarakallah yang dilansir dari laman Rattilonline, di mana secara harafiah arti tabarakallah tidak lain merupakan semoga Allah memberkahimu. Istilah ini diklaim merupakan salah satu perwujudan terhadap pujian dan doa kepada Allah SWT saat hamba-Nya melihat sesuatu yang cukup menarik. Hal menarik tersebut hingga dapat memunculkan rasa kekaguman yang berlebih kepada segala sesuatu ciptaan Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda:

وَمَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ، فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ

“Barang siapa memperbuat kebaikan untuk kalian, maka balaslah dia. Jika kalian tidak mendapati sesuatu yang dapat kalian gunakan untuk membalasnya, maka doakanlah dia hingga kalian melihat bahwa kalian sudah membalasnya.” (HR Abu Dawud)

3 dari 4 halaman

Dalil Tentang Ungkapan MasyaAllah

MasyaAllah adalah ungkapan atas kekaguman dan ketakjuban yang bersifat positif, bukan kejadian luar biasa berupa musibah besar atau hal-hal negatif.

Melansir dari laman pecihitam.org salah satu pesantren yang merupakan lembaga pendidikan agama, menjelaskan bahwa beberapa Ulama turut berkomentar terkait arti MasyaAllah sebagaimana dalam ayat 39 Surat Al-Kahfi. Dalam ayat tersebut digambarkan jika melihat kebun dengan keadaan kebun hijau dan dipenuhi oleh buah-buahan beraneka ragam maka ucapkanlah Masya Allah Laa Quwwata Illa Billah.

Ungkapan bahwa Allah yang menciptakan Hal Menakjubkan berupa buah-buahan bermacam-macam dari tanah yang mati. Sebagaimana terdapat dalam ayat;

وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الأرْضِ فَأَصْبَحَ هَشِيمًا تَذْرُوهُ الرِّيَاحُ وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ مُقْتَدِرًا

Artinya; “Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, Maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Qs. Al-Kahfi: 45)

وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ جَنَّاتٍ مَعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Artinya; “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan” (Qs. Al-Anam: 141)

4 dari 4 halaman

MasyaAllah dan Kaitannya dengan Aqidah Islam

MasyaAllah (ما شاء الله) adalah bentuk kalimat yang merujuk kepada Umat Islam, untuk menekankan diri kepada ajaran Islam bahwa Hanya Allah SWT sebagai pengendali pencipta Takdir bagi segala sesuatu. Ungkapan ini juga menjadi ungkapan kegembiraan disertai doa. MasyaAllah menunjukan kepada kita agar manusia selalu bersandar atas segala hal yang indah, menakjubkan dan diluar akal Manusia.

Kekaguman atas segala yang terjadi di dunia dalam Islam harus tidak melepaskan diri dari sang Penciptanya yaitu Allah SWT. Bukti bahwa Allah mencipta segala sesuatu, keindahan, hal menakjubkan, mengagumkan adalah sebuah fakta dan wujudnya Dia. 

Allah SWT menyebutkan untuk mengucapkan Masya Allah dengan benar sebagaimana dalam Surat Al-Kahfi ayat 39;

وَلَوْلا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاءَ اللَّهُ لا قُوَّةَ إِلا بِاللَّهِ إِنْ تَرَنِ أَنَا أَقَلَّ مِنْكَ مَالا وَوَلَدًا

Artinya; “Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu “maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan” (Qs. Al-Kahfi: 39)

Ayat ke-39 surat al-Kahfi menunjukan untuk mengucapkan MasyaAllah, terhadap penglihatan yang mengagumkan. Penggunaan kata tersebut untuk menunjukan sikap beriman kepada Allah dengan menyandarkan kepada Allah SWT.