Sukses

Universitas Ahmad Dahlan adalah Perguruan Tinggi Muhammadiyah Pertama di Yogyakarta

Universitas Ahmad Dahlan adalah salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah pertama di Yogyakarta.

Liputan6.com, Jakarta Universitas Ahmad Dahlan adalah salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah pertama di Yogyakarta. Saat ini, Universitas Ahmad Dahlan telah memperoleh Akreditasi Institusi “A” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tahun 2017.

Universitas Ahmad Dahlan adalah perguruan tinggi, yang dapat meningkatkan berbagai pelayanan agar menjadi tempat belajar yang nyaman bagi para mahasiswa. Perguruan tinggi UAD ini kemudian melakukan berbagai bentuk kerja sama, baik itu dengan sesama lembaga pendidikan, lembaga riset, pemerintah, lembaga non-pemerintah dan industri, hingga internasional. 

Universitas Ahmad Dahlan adalah perguruan tinggi yang memiliki visi membentuk manusia muslim yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cakap percaya diri, memajukan dan memperkembangkan ilmu pengetahuan, serta meningkatkan keterampilan dan beramal menuju terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhoi oleh Allah SWT.

Perguruan tinggi ini juga memiliki motto yang dipegang yaitu “Moral and Intellectual Integrity”. Berikut ini sejarah Universitas Ahmad Dahlan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (17/1/2023). 

2 dari 4 halaman

Sejarah Universitas Ahmad Dahlan

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adalah salah satu bentuk pengembangan dari Institut Keguruan dan llmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Yogyakarta. Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Muhammadiyah Yogyakarta ini, sebagai lembaga pendidikan tinggi merupakan pengembangan FKIP Muhammadiyah Cabang Jakarta di Yogyakarta yang didirikan pada tanggal 18 November 1960. FKIP Muhammadiyah merupakan kelanjutan kursus BI Muhammadiyah di Yogyakarta yang didirikan tahun 1957. Pada waktu itu kursus BI memiliki jurusan Ilmu Mendidik, Civic Hukum dan Ekonomi.

Pada tanggal 19 Desember 1994 dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 102/D/0/1994 ditetapkan bahwa IKIP Muhammadiyah Yogyakarta beralih fungsi menjadi Universitas Ahmad Dahlan. Pemerintah pada tahun 1963 dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan llmu Pengetahuan Nomor: l06/A.63 tanggal 15 September 1963 memberikan kepada FKIP Muhammadiyah status ”diakui” untuk progam Sarjana Muda.

Untuk menyesuaikan perkembangan masyarakat, khususnya kehidupan Perguruan Tinggi, pada tahun 1972 FKIP Muhammadiyah diganti namanya menjadi IKIP Muhammadiyah Yogyakarta. Pada tahun 1976 dibuat Rencana Induk Pengembangan (RIP) IKIP Muhammadiyah Yogyakarta untuk jangka waktu 1976-1983. Mulai tahun 1978 dibuka jurusan-jurusan baru. Pembukaan dan pengembangan jurusan dan fakultas-fakultas baru berlangsung sebagai berikut.

- Mulai tahun akademik 1978/1979 dibuka Fakultas Keguruan Sastra dan Seni (FKSS) jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

- Selanjutnya pada tahun 1981/1982 dibuka jurusan Bahasa Inggris dengan program D-3 dan S-1.

- Pada tahun 1986 telah ditetapkan penyesuaian jalur, jenjang dan program pendidikan, sehingga jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia berhak menggunakan status terdaftar sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

- Pada tahun akademik 1980/1981 dibuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Eksakta (FKIE) dengan jurusan Ilmu Matematika.

- Selanjutnya sesuai dengan RIP tahun 1984-1989 pada tahun akademik 1985/1986 dibuka jurusan Pendidikan Fisika dan telah mendapatkan izin operasional. Untuk selanjutnya fakultas ini berganti nama menjadi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA).

 

3 dari 4 halaman

Perjalanan Universitas Ahmad Dahlan 

Perintisan Universitas Ahmad Dahlan secara kronologis dimulai dari pelontaran ide pengembangan menjadi universitas secara informal oleh Rektor pada akhir 1990. Melalui pidato Milad IKIP Muhammadiyah Yogyakarta pada tanggal 18 November 1991, ide pengembangan mendapat tanggapan positif. Dasar utama pengembangan adalah hasil survei animo siswa-siswa untuk memilih jalur non-kependidikan lebih tinggi (63,7%) dibanding jalur kependidikan (36,3%). Selain itu, daya tampung Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk lulusan SLTA pada Tahun Akademik 1992/1993 untuk program S-0 dan Politeknik kurang dari 16%, dan program S-1 diperkirakan hanya 35%. Dengan demikian dapat disimpulkan adanya keterbatasan daya tampung di perguruan tinggi. Keadaan- keadaan ini yang menuntut peran lembaga pendidikan tinggi Muhammadiyah untuk berperan serta.

Selanjutnya dibentuk Panitia Persiapan Universitas Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan (UMMIKA) oleh Yayasan Badan Pembina melalui SK Badan Pembina IKIP Muhammadiyah Yogyakarta dengan Nomor: 05/SK/1992 terjadi pada tanggal 13 Februari 1992. Pada tanggal 22 Februari 1992 telah dilakukan konsultasi ke Kopertis Wilayah V oleh Yayasan Badan Pembina dan Rektor, kemudian tim penyusun studi kelayakan telah berhasil membuat laporan hasil studi kelayakan pada tanggal 14 Mei 1992, didahului dengan lokakarya persiapan tiga fakultas yaitu Fakultas Teknologi Komputer, Fakultas Teknologi Industri dan Fakultas Ekonomi yang dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 1992.

Tahap berikutnya mengadakan pertemuan dengan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi di Jakarta pada tanggal 5 sampai dengan 7 Maret 1992, dan dilanjutkan dengan Rapat Kerja yang dilaksanakan pada 14 sampai dengan 15 April 1992 di Kaliurang Yogyakarta. Dari Laporan Studi Kelayakan yang diajukan ke Direktur Jenderal (Dirjen), Pendidikan Tinggi nama Muhammadiyah diusulkan untuk diganti, karena menurut Dirjen, dalam satu kota hanya dimungkinkan memiliki satu universitas yang mempunyai nama sama dan bahkan menyarankan untuk merjer dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Melalui berbagai lobi dan negosiasi oleh dan kepada berbagai pihak akhirnya pada tanggal 19 Desember 1994 dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 102/D/0/1994 ditetapkan bahwa IKIP Muhammadiyah Yogyakarta menjadi Universitas Ahmad Dahlan.

 

 

 

4 dari 4 halaman

Perkembangan Fisik Universitas Ahmad Dahlan 

Sesuai dengan perkembangan fakultas dan jurusan, sarana dan prasarana belajar mengajar juga mengalami perkembangan dan perubahan sebagai berikut.

- Sejak berdiri, FKIP sebagai pengembangan dan perubahan kursus BI, menempati gedung di Jalan Sultan Agung 14 Yogyakarta (SMP Muhammadiyah II), sebagai tempat kuliah pada sore hari sampai dengan tahun 1969, kemudian pindah ke gedung baru di Jalan Kapas No. 9 Yogyakarta yang penggunaannya bersama dengan SD Muhammadiyah Sukonandi.

- Mulai tahun 1974, dibangun gedung sendiri di atas tanah seluas 4.737 m2 yang berlokasi di Jalan Kapas 9 Yogyakarta (Kampus 1) sehingga kuliah-kuliah sebagian dapat diselenggarakan pada siang.

- Dalam perkembangan berikutnya karena jumlah mahasiswa semakin meningkat, maka kampus Jalan Kapas 9 Yogyakarta tidak mampu menampung lagi, sehingga dibeli tanah beserta bangunan milik SD PPBI di Jalan Pramuka 42, Sidikan Yogyakarta (Kampus 2) dengan gedung lama, luas lantai 1.004 m2 dan gedung baru, luas lantai 1.700 m2.

- Sayap utara Kampus 1 diperluas menjadi dua lantai yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bersama Rektor IKIP Muhammadiyah Yogyakarta H.M. Wasil Aziz S.H. pada tanggal 19 Maret.

- Pada tahun 1993 Kampus 1 Jalan Kapas 9 Yogyakarta dikembangkan dan diperluas sehingga menjadi tiga lantai yang diresmikan pada tanggal 21 April 1995 oleh Menristek R.I. (saat itu) Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie. 

- Pada tahun akademik 1997/1998, gedung milik IKIP Yogyakarta yang berada di samping Utara Kampus 1 disewa oleh Universitas Ahmad Dahlan

- Universitas Ahmad Dahlan melakukan pembangunan Laboratorium Terpadu di sebelah Selatan Kampus 3 berfungsi sejak Januari.

- Pada tahun 2003 dibangun Kampus 2 dengan empat lantai dan satu lantai semi basement digunakan pada September 2004. Pada tahun 2003 dibangun Apotek UAD di Jalan Cendana, berfungsi pada 16 Agustus.

- Pembelian tanah di Ring Road Selatan seluas 20.000 m2 akan dibangun untuk Kampus 4, dan pada tahun 2004 telah dibeli gedung baru di Jln. Kenari No.1 (Timur Stadion Mandala Krida) untuk kegiatan Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPP), Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPM) dan Biro Konsultasi.

- Pada tahun 2009 telah dibangun gedung IT Center di depan Kampus 1 UAD, Jln. Kapas Semaki Yogyakarta, yang digunakan untuk tempat pelatihan-pelatihan bagi mahasiswa-mahasiswa UAD dan sivitas akademika lainnya termasuk pelatihan IT dan bahasa Inggris. 

- Pada tanggal 12 Oktober 2016 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan kampus 4 UAD, yang direncanakan akan dioperasikan secara penuh pada tahun 2018.

- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. meresmikan pembangunan gedung Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD), yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menristek Dikti RI dilanjutkan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, dan Ketua Umum PP.