Sukses

Alfiyah Ibnu Malik, Kitab Berisi Syair tentang Tata Bahasa Arab

Dalam khazanah literatur Islam kitab Alfiyah Ibnu Malik merupakan karya penting yang memuat kaidah ilmu nahwu (sintaksis) dan saraf (morfologi) Bahasa Arab.

Liputan6.com, Jakarta Mempelajari Bahasa Arab merupakan salah satu hal yang dianjurkan dalam ajaran Islam. Alasan yang paling umum didengar adalah karena Bahasa Arab adalah Bahasa Al-Qur’an. Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan berbasis ajaran Islam, mewajibkan para santrinya menguasai kitab Alfiyah Ibnu Malik untuk mempelajari Bahasa Arab.

Selain kitab Alfiyah Ibnu Malik, pesantren biasanya juga mengajarkan kitab Al-Ajurrumiyah sebagai kitab pendukung tentang tata Bahasa Arab. Pemilihan kitab Alfiyah Ibnu Malik sebagai panduan dalam mempelajari Bahasa Arab telah mendapat validasi para ulama. Para ulama mengatakan bahwa kitab ini adalah karya terbaik untuk memahami tata Bahasa Arab.

Kitab Alfiyah Ibnu Malik mencakup hampir seluruh kaidah Bahasa Arab. Isi kitab ini menjadi salah satu hal yang harus dihafalkan para santri. Berikut ulasan Liputan6.com tentang kitab Alfiyah Ibnu Malik yang dilansir dari berbagai sumber, Rabu (18/1/2023).

2 dari 4 halaman

Mengenal Alfiyah Ibnu Malik

Dalam khazanah literatur Islam kitab Alfiyah Ibnu Malik merupakan karya penting yang memuat kaidah ilmu nahwu (sintaksis) dan saraf (morfologi) Bahasa Arab. Alfiyah Ibnu Malik yang menjadi salah satu kitab dasar yang harus dikuasai santri merupakan karya seorang ahli bahasa bernama Muhammad Ibnu Malik.

Dilansir dari laman pecihitam.org, Muhammad Ibnu Malik memiliki nama lengkap Syaikh Al-Alamah Muhammad Jamaluddin ibnu Abdillah Ibnu Malik al-Thay. Muhammad Ibnu Malik lahir di Jayyan (Jaen), sebuah kota kecil di bawah kekuasaan Andalusia (Spanyol) kala itu. Sekarang wilayah ini menjadi salah satu provinsi di Spanyol dengan luas wilayah 422 kilometer yang masuk dalam wilayah Otonomi Andalusia.

Kitab Alfiyah Muhammad Ibnu Malik memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh kitab lain,  Pada awal Mukadimah (salam pembuka) Alfiyah Ibnu Malik, Ibnu Malik menggunakan lafal fiil madhi (kata kerja lampau) yang tidak lazim karena para musanif (pengarang) kitab lain biasanya cenderung mengawali penyusunan kitabnya dengan lafal dari fi'il mudhari’ yang di dalamnya terkandung zaman hal (masa yang sedang terjadi/dilakukan) atau zaman istiqbal (masa yang akan dilakukan).

Kitab Alfiyah Ibnu Malik membahas dengan detail aturan gramatika Bahasa Arab serta kaidah-kaidah ilmu nahwu dan sharaf. Mulai dari karakteristik kata benda (isim), kata kerja (fi’il), objek (maf’ul) yang punya banyak variasi, harful jarr (huruf yang mengkasrahkan) beserta faidah-faidahnya, aturan membuat plural (jama’), panggilan (nida’), dan aspek tata bahasa lainnya.

Sebagai Kitab Mandzumah yang berirama Bahar Rojaz, Alfiyyah Ibnu Malik terbilang sangat lengkap. Hampir semua kaidah Bahasa Arab tercantum di dalamnya. Meski secara leksikal adalah kaidah Bahasa Arab, Ibnu Malik juga menyelipkan penggambaran sifat manusia, masalah kehidupan dan isyarat solusinya. 

Kitab Alfiyah Ibnu Malik dikelnal dengan judul “The Thousand Verses” di negara barat dan dijadikan panduan dalam bidang kajian linguistik Arab. Kitab ini memang dibuat sebagai acuan dalam mempelajari kaidah Nahwu. Hal ini berdasarkan harapan Imbumalik yang tercantum dalam  dalam nadzomnya, “Waqad yanubu ‘anhu ma ‘alaihi dal kajidda kullal jiddi wafrokhil jadal”.

Bersama dengan Kitab Al-Ajurrumiyah, Kitab Alfiyah adalah di antara kitab dasar yang harus dihafalkan oleh para santri di Pesantren selain Al-Qur’an dan Hadits. Kitab ini setidaknya memiliki 43 kitab penjelasan (syarah) dan merupakan salah satu dari dua buku dasar pendidikan bahasa Arab untuk pemula dalam masyarakat Arab hingga Abad ke-20. Kitab Alfiyah Ibnu Malik merupakan sebuah nadzam terdiri dari 1002 bait.

3 dari 4 halaman

Manfaat Kitab Alfiyah Ibnu Malik

Menghafal Kitab Alfiyyah Ibnu Malik dan memahami isinya, memiliki banyak manfaat, diantaranya memiliki kemampuan berbahasa Arab secara baik dan benar. Dengan kemampuan berbahasa Arab yang baik, seorang muslim dapat memahami Al-Qur’an, hadits, dan kitab-kitab lain yang berbahasa Arab dengen lebih baik pula. Muslim yang menguasai Kitab Alfiyah Ibnu Malik dapat membantu saudara seimannya mempelajari Bahasa Arab, dan membantu mengoreksi bacaan Al-Quran orang lain.

Kitab Alfiyah Ibnu Malik menjadi salah satu pengantar ke kitab, kitab lainnya. Sebelum memahami isi dari Al-Qur’an, Hadist, maupun Kitab Kuning, seorang santri perlu memahami kaidah-kaidah nahwu. Sehingga saat membaca teks Arab, baik di Al-Qur’an, Hadist, maupun dalam kitab-kitab laink, seorang santri dapat mengerti tarkib (susunan dan kedudukan) dari kata-kata yang tertulis.

Kitab Alfiyah merupakan kitab Kaidah Nahwu tahap lanjut (advance). Kitab kaidah nahwu di bawahnya ada kitab nadhom Al-Imrithi, Al-Jurumiyah, dan lain-lain. Pembelajaran kaidah nahwu dilakukan secara berjenjang sesuai tingkat kemampuan santru. Ha ini juga mengikuti kitab-kitab pegangan utama, seperti Kitab Fiqh, Tauhid, Ahlaq, Tasawuf, Balaghah (Bayan, Badi’, Ma’ani), Mantiq, dan lain-lain.

Para ulama mengakui Kitab Alfiyah Ibnu Malik)merupakan karya terbaik, ringkas, dan unggul dalam bidang Ilmu Nahwu. Penambahan kalam-kalam penuh hikmah, falsafah, dan nasehat yang diselipkan di dalamnya menjadi pembelajaran moral tambahan bagi para santri. 

4 dari 4 halaman

Syair Pembuka Kitab Alfiyah Ibnu Malik

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحَيم

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

 

قَالَ مُحَمَّدٌ هُوَ ابنُ مَالِكِ # أَحْمَدُ رَبِّي اللهَ خَيْرَ مَالِكِ

Muhammad alias ibnu Malik berkata, aku memuji tuhanku yaitu Allah sebaik-baik raja

 

مُصَلِّيًا عَلَى النَّبِّي المُصْطَفَى # وَآلِهِ المُسْتَكْمِلِينَ الشَّرَفَا

Seraya berselawat atas nabi terpilih dan untuk keluarganya yang menyempurnakan kemuliaan

 

وَأَسْتَعْينُ للهَ فِي أَلْفِيّة # مَقَاصِدُ النَّحْوِ بِهَا مَحْوِيَّة

Aku memohon pertolongan Allah dalam (menyusun) kitab Alfiyah ini. Di dalamnya terkandung (penjelasan) yang dimaksud ilmu nahwu

 

تُقَرِّبُ الأَقْصَى بِلَفْظٍ مُوجَزِ # وَتَبْسُطُ البَذْلَ بِوَعْدٍ مُنْجَزِ

Mendekatkan yang jauh dengan ungkapan yang diringkas, Memberi pemberian dengan janji yang terlaksana

 

وَتَقْتَضِي رِضًا بِغَيْرِ سُخْطٍ # فَائِقَةً أَلْفِيَّةَ ابنُ مُعْطِي

Mengharap rido tanpa kebencian, seraya mengungguli Alfiyah ibnu Mu’thi

 

وَهُوَ بِسَبْقٍ حَائِزٌ تَفْضِيلاً # مُسْتَوْجٌِب ثَنَائِيَ الجَمِيلا

Sebab dahulu beliau memperoleh keutamaan, yang berhak pujian baikku

 

وَاللهُ يَقْضِي بِهِبَاتٍ وَافِرَة # لِي وَلَهُ فِي دَرَجَاتِ الآخِرَة

Semoga Allah memastikan pahala yang berlimpa bagiku dan baginya di kedudukan akhirat