Liputan6.com, Jakarta Kodok berbeda dengan katak, kodok memiliki kaki lebih pendek sehingga lompatannya juga lebih pendek dibanding katak. Ukuran dan bentuknya berbeda, Kodok lebih gempal sementara katak lebih langsing, kecil, dan lincah. Siapa sangka kedua satwa yang sering dijumpai berukuran kecil ini ada yang berukuran raksasa.Â
Melansir dari BBC, seorang petugas margasatwa menemukan seekor kodok tebu berukuran jumbo di Australia. Tepatnya di Taman Nasional Conway, Queensland, kodok raksasa itu sempat menggemparkan para pegiat satwa di sana. Ukurannya yang besar menjadikan kodok raksasa itu dijuluki Toadzilla, gabungan nama kodok dan monster Godzilla.
Penjaga taman nasional Queensland, Kylee Grey mengatakan spesimen "monster" ini enam kali lebih besar dari rata-rata katak, beratnya 2,7kg, dan bisa memecahkan rekor dunia. Saat ditemukan, Toadzilla dengan cepat ditempatkan dalam wadah dan dikeluarkan dari alam liar.
Advertisement
Kodok yang pertama kali diperkenalkan ke Australia pada tahun 1935 ini merupakan adalah salah satu hama paling merusak di negara itu dan sekarang diperkirakan jumlahnya mencapai ratusan juta.
Namun ukuran kodok raksasa ini jadi ukuran terbesar dalam sejarah penemuan kodok. Berikut Liputan6.com merangkum penemuan unik ini melansir dari berbagai sumber, Jumat (20/1/2023).
Ukurannya menyamai seekor anak kambing
Bagaimana tak bikin heboh, Kylee Gray sempat tak percaya menemukan kodok raksasa ini. Saat itu penjaga taman nasional, Kylee Grey pertama kali melihat amfibi besar saat berpatroli di Queensland, dia tidak dapat mempercayai matanya. Katak raksasa itu ukurannya mirip dengan anak kambing atau mirip bola berkaki.
"Saya belum pernah melihat yang sebesar ini," katanya kepada Australian Broadcasting Corporation.
Kodok raksasa itu ditemukan di ketinggian 393 meter, lokasi yang tidak biasa. Namun cane toad atau kodok tebu itu telah menarik banyak perhatian staf ranger kami karena ukurannya. Museum Queensland tertarik untuk mengambilnya, karena dia mungkin yang terbesar dalam catatan.
"Saya mengulurkan tangan dan meraih kodok tebu dan tidak percaya betapa besar dan beratnya itu. Kami menamainya Toadzilla, dan dengan cepat memasukkannya ke dalam wadah sehingga kami dapat mengeluarkannya dari alam liar," kata Kylee Gray.
Advertisement
Bisa cetak rekor dunia baru
Timnya dengan cepat menangkap Toadzilla yang diyakini punya kelamin betina. Mereka kembali ke pangkalan untuk menimbangnya. Mereka tahu kodok itu berat, tetapi terkejut menemukan dia bisa mencetak rekor dunia baru.
Rekor Dunia Guinness saat ini untuk kodok terbesar 2,65kg ditetapkan oleh kodok peliharaan di Swedia bernama Prinsen pada tahun 1991. Berbeda dengan spesies katak Goliath berukuran raksasa dan menjadi spesies katak terbesar di dunia. Tubuhnya bisa sepanjang 33 cm [tidak termasuk kaki] dan berat mencapai 3.5 kg.
Wanita penjaga taman nasional itu mengatakan spesimen raksasa ini kemungkinan besar memakan serangga, reptil dan mamalia kecil. Kodok tidak memiliki predator alami di Australia dan spesies beracun telah menimbulkan malapetaka pada populasi hewan asli.
"Kodok tebu sebesar itu akan memakan apa saja yang bisa masuk ke dalam mulutnya," katanya.
Gray tidak yakin berapa umur Toadzilla dapat hidup hingga 15 tahun di alam liar. Namun percaya kodok itu "telah ada sejak lama".