Liputan6.com, Jakarta - Arti PMS adalah bisa dipahami dari singkatannya Premenstrual Syndrome, ini sindrom atau kombinasi gejala yang terjadi sebelum periode menstruasi. Apa arti PMS adalah gejala-gejala yang muncul saat ada perubahan hormon menstruasi. Tidak semua wanita mengalami apa yang dimaksud dengan PMS tersebut.Â
Baca Juga
Apa arti PMS adalah kondisi yang secara umum memengaruhi emosi dan fisik seorang wanita karena ada perubahan hormon, kadar kimia di otak, serta tingkat stres. Gejala PMS adalah berupa kram perut, muncul jerawat, kembung, sakit kepala, kesal, hingga cemas.
Advertisement
Jurnal American Family Physician mengungkap hampir 80 persen wanita melaporkan satu atau lebih gejala PMS yang tidak secara substansial mempengaruhi kehidupan sehari-hari (gejala ringan). Ada dua puluh hingga 32 persen wanita melaporkan gejala PMS yang sedang hingga parah dan memengaruhi kehidupan sehari-harinya.
Agar lebih memahami, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang apa arti PMS, gejala PMS, dan cara mengatasi PMS, Senin (23/1/2023).
Arti PMS adalah Memengaruhi Emosi dan Fisik
Jurnal American Family Physician mengungkap hampir 80 persen wanita melaporkan satu atau lebih gejala PMS yang tidak secara substansial mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Ada dua puluh hingga 32 persen wanita melaporkan gejala PMS yang sedang hingga parah dan memengaruhi kehidupan sehari-harinya.
Perubahan hormon yang memunculkan gejala tertentu adalah arti PMS. Mayo Clinic menggambarkan arti PMS sebagai kondisi perubahan siklus hormon, kimia otak, dan stres. Kondisi seperti arti PMS bisa hilang atau tidak dialami lagi oleh wanita ketika mereka mengalami kehamilan dan menopause.
Seperti apa gejala yang muncul sebagai tanda PMS wanita?
Arti PMS adalah kondisi yang secara umum memengaruhi emosi dan fisik seorang wanita karena ada perubahan hormon, kadar kimia di otak, serta tingkat stres sebagaimana dijelaskan sebelumnya. National Health Servis atau NHS AS, menjelaskan gejala umum dari arti PMS sebagai berikut:
Gejala PMS Menurut NHS
1. Perubahan suasana hati
2. Merasa kesal, cemas atau mudah tersinggung
3. Kelelahan atau kesulitan tidur
4. Kembung atau sakit perut
5. Kelembutan payudara
6. Sakit kepala
7. Kulit jerawatan
8. Rambut berminyak
9. Perubahan nafsu makan dan dorongan seksual
Sementara itu, Cleveland Clinic menggambarkan arti PMS adalah persis seperti munculnya gejala yang memengaruhi emosi dan fisik wanita. Begini penjelasannya mengenai gejala emosi dan gejala fisik yang menggambarkan arti PMS:
Gejala PMS Menurut Cleveland Clinic
- Emosi Ketika PMS
1. Perubahan dalam gairah seks
2. Merasa cemas, sedih atau tertekan
3. Kabut otak, atau kesulitan berkonsentrasi
4. Mengidam makanan atau nafsu makan meningkat / menurun
5. Sering tidur siang atau sulit tidur (insomnia)
6. Berkurangnya minat dalam aktivitas
- Fisik Ketika PMS
1. Mengalami kram perut
2. Mengalami jerawat kambuh
3. Memiliki kelembutan payudara
4. Mengalami sakit kepala
Cara mengatasi sebagaimana arti PMS adalah melakukan perubahan atau perbaikan gaya hidup. Kementerian Kesehatan atau Kemenkes RI menjelaskan cara mengatasi PMS, bisa dimulai dengan berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, istirahat cukup, minum banyak air putih, dan rutin melakukan relaksasi.
Â
Advertisement
Arti PMS Berbeda dengan Nyeri Haid Hari Pertama
Arti PMS adalah berupa kondisi fisik yang menyebabkan wanita sering mengalami sakit perut seperti kram, tetapi ini bukan karena telah terjadi periode menstruasi. Ini mengapa arti PMS berbeda dengan nyeri haid hari pertama. Nyeri haid hari pertama bukan PMS, tetapi sudah memasuki periode menstruasi.
Kondisi nyeri haid hari pertama yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, dipengaruhi oleh heavy flow. Ini berupa kondisi ketika wanita mengalami perdarahan lebih banyak dari biasanya. Masa yang nyeri haid hari pertama ini hanya akan berlangsung selama 2-3 hari saja.
Apabila masalah nyeri haid berlangsung lebih lama dengan volume lebih banyak, jangan dianggap remeh karena bukan heavy flow biasa. Penyebab nyeri haid hari pertama yang mungkin terjadi adalah pengaruh masalah reproduksi. Mulai dari endometriosis, fibroid rahim, radang panggul, stres, konsumsi pil KB, dan masih banyak lagi.
Penyebab nyeri haid hari pertama bukan sebagaimana arti PMS, Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, penyebab dari nyeri haid hari pertama sebagai berikut:
1. Kurang Waktu Tidur
Memiliki waktu tidur yang cukup ternyata memiliki peran utama dalam proses menstruasi. Inilah mengapa kurang tidur dapat menjadi penyebab nyeri haid hari pertama.
2. Endometriosis
Kondisi penyebab nyeri haid hari pertama ini umumnya disebabkan perubahan hormon selama siklus menstruasi. Kadar hormon berlebih membuat jaringan tumbuh tidak wajar. Seperti menjadi menebal dan rusak. Jaringan rusak ini akan terjebak pada panggul. Ketika berada pada panggung inilah kemudian nyeri haid yang tidak tertahankan muncul.
3. Radang Panggul
Infeksi dapat muncul ketika bakteri yang ditularkan lewat hubungan seks tanpa kondom masuk dari vagina ke rahim, tuba fallopi, atau ovarium. Ini penyakit penyebab nyeri saat haid yang sangat kuat.
4. Heavy Flow
Heavy flow merupakan kondisi ketika wanita mengalami perdarahan lebih banyak dari biasanya. Masa yang menjadi penyebab nyeri haid hari pertama ini umumnya berlangsung selama 2-3 hari saja dan normal terjadi.
5. Fibroid Rahim
Fibroid rahim adalah tumor jinak (nonkanker) yang sering muncul pada rahim saat masa subur wanita. Termasuk menjadi salah satu penyebab nyeri haid hari pertama yang tidak tertahankan. Kemunculannya tidak disertai dengan gejala apapun, sehingga sulit untuk disadari.
6. Stres
Stres yang umum dialami wanita tidak hanya dapat membuat menstruasi terasa lebih sakit, tapi bisa membuat rasa nyeri ketika menstruasi menghilang. Maka, penting untuk menjaga tingkat stres tetap rendah.
7. Stenosis Serviks
Ada beberapa wanita yang justru serviksnya menutup/menyempit setiap waktu. Kondisi ini disebut stenosis serviks yang bisa menjadi penyebab nyeri haid hari pertama. Stenosis serviks adalah kondisi langka di mana diameter serviks sangat kecil.
8. Banyak Konsumi Makanan Olahan
Mengonsumsi makanan olahan boleh-boleh saja, asal tak berlebihan. Risiko bagi wanita yang banyak mengonsumsi makanan olahan seperti pizza, kentang goreng, atau roti lapis (sandwich) adalah mengalami nyeri haid.
9. Adenomiosis
Adenomiosis adalah kondisi saat sel-sel yang biasanya tumbuh di luar rahim justru tumbuh di dalam otot rahim. Selama siklus menstruasi, sel-sel yang terperangkap akan merangsang pendarahan lebih parah dari biasanya.
10. Konsumsi Pil KB
Apabila wanita baru saja menggunakan alat kontrasepsi, menstruasi bisa terasa lebih berat dan intens pada bulan-bulan pertama. Intensitas kram tubuh pun bisa meningkat. Namun, hal ini dinilai tidak mengkhawatirkan.