Liputan6.com, Jakarta Khotibul Anbiya artinya mungkin belum dipahami oleh sebagian orang Islam. Padahal, istilah ini sudah seharusnya dipahami oleh setiap Muslim. Pasalnya, istilah ini merupakan julukan yang diberikan kepada seorang rasul.
Baca Juga
Advertisement
Rasul adalah orang yang menerima wahyu Allah SWT untuk disampaikan kepada manusia. Hal ini berbeda dengan Nabi, yang merupakan seseorang pilihan Allah untuk menerima wahyu-Nya, namun tidak memiliki kewajiban untuk menyampaikannya kepada manusia.
Khotibul anbiya artinya adalah julukan untuk seorang rasul. Hal ini tentunya perlu kamu pelajari dalam mata pelajaran sejarah agama Islam. Apalagi, setiap kisah para nabi dan rasul memiliki pembelajaran tersendiri bagi umat Islam.
Berikut Liputan6.com rangkum dari cendikia.kemenag.go.id dan berbagai sumber lainnya, Senin (23/1/ 2023) tentang khotibul anbiya artinya.
Khotibul Anbiya artinya
Khotibul Anbiya artinya harus dikenali oleh seorang muslim. Pasalnya khotibul anbiya artinya merujuk pada julukan bagi salah satu rasul Allah SWT. Khotibul anbiya artinya berkaitan dengan kemampuan komunikasi dan berpidato.
Julukan khotibul anbiya diberikan kepada Nabi Syuaib AS. Khotibul anbiya artinya  juru bicara para nabi. Gelar ini diberikan kepada nabi Syuaib AS berkat kepiawaiannya dalam menjadi pembicara, berpidato, dan berdakwah kepada umat manusia.
Nabi Syuaib AS diutus oleh Allah SWT untuk memperbaiki karakter penduduk Madyan. Julukan Khotibul Anbiya artinya juru bicara para nabi beliau dapatkan karena keahliannya dalam berbicara dan kepiawaiannya dalam memilih kata.
Nabi Syuaib AS mengajak kaumnya untuk menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya. Beliau melarang perbuatan keji dan tercela, seperti mengurangi timbangan, takaran, merampok, dan menakut-nakuti orang di jalan. Beliau mengingatkan mereka bahwa Tuhan akan mencabut kenikmatan dalam kehidupan mereka di dunia, jika mereka masih terus-menerus melakukan kejahatan, dan mereka akan menerima azab yang sangat pedih di akhirat.
Advertisement
Kisah Nabi Syuaib dan Kaum Madyan
Setelah mengetahui Khotibul Anbiya artinya juru bicara para nabi, kamu tentunya perlu mengenali kisah Nabi Syuaib AS. Kisah ini berkaitan dengan kaum Madyan. Nabi Syuaib sendiri merupakan keturunan dari Nabi Ibrahim AS, yang silsilah selanjutnya berturut-turut setelah nabi Ibrahim yaitu, Madyan, Yasyjur, Mikail, dan Nabi Syuaib AS sendiri.
Penduduk Madyan adalah bangsa Arab yang menetap di kota Madyan, yang terletak di daerah Ma’an, perbatasan Syam, dekat dengan danau Kaum Luth. Penduduk Madyan pandai berdagang dan bertani. Hanya saja mereka sering menipu dan licik dalam bergaul terhadap sesama. Penduduk Madyan berkembang tidak lama setelah binasanya kaum Luth.
Penduduk Madyan tidak beriman kepada Allah SWT. Mereka menyembah Aikah, yaitu sebatang pohon yang dikelilingi oleh kebun-kebun. Mereka juga sering merampok dan menakut-nakuti orang yang sedang dalam perjalanan. Mereka adalah kelompok yang berkarakter tidak baik. Mereka suka mengurangi timbangan atau takaran ketika berdagang, dan mengambil tambahan ketika membeli sesuatu.
Untuk memperbaiki karakter penduduk Madyan, Allah SWT mengutus Nabi Syuaib AS, yang memiliki gelar Khotibul Anbiya artinya juru bicara para nabi. Nabi Syuaib merupakan seorang rasul yang ahli dalam berbicara dan piawai dalam memilih kata. Hal inilah yang menyebabkan Nabi Syuaib AS mendapatkan gelar Khotibul Anbiya artinya juru bicara para nabi.
Nabi Syuaib AS mengajak kaumnya untuk menyembah Allah semata dan tidak menyekutukanNya. Beliau melarang perbuatan keji dan tercela, seperti mengurangi timbangan, takaran, merampok, dan menakut-nakuti orang di jalan. Beliau mengingatkan mereka bahwa Tuhan akan mencabut kenikmatan dalam kehidupan mereka di dunia, jika mereka masih terus-menerus melakukan kejahatan, mereka akan menerima azab yang sangat pedih di akhirat.
Kehancuran Kaum Madyan
Allah SWT menimpakan bencana gempa yang sangat dahsyat kepada kaum Madyan sehingga semua aktivitas kehidupan menjadi terhenti seketika. Gelegar suara dahsyat telah menghentikan semua bunyi. Segala suara yang bernyawa tiba-tiba berhenti, sepi, dan mati. Mereka terkena petir yang menyambar, dan gempa bumi yang dahsyat. Binasalah semua kaum Madyan.
Sebelum kehancuran menimpa Kaum Madyan, Allah SWT telah menyelamatkan Nabi Syuaib AS beserta kaumnya dengan memerintahkan mereka berhijrah ke Negeri Aikah. Ternyata penduduk Aikah tidak jauh berbeda dengan Kaum Madyan. Mereka tidak mau beriman kepada Allah, gemar menipu, mengurangi timbangan, dan perbuatan keji lainnya. Nabi Syuaib AS mengajak mereka agar takut kepada Allah SWT dan mengehentikan perbuatan tidak baik mereka.
Ajakan Nabi Syuaib AS tidak dihiraukan sehingga Allah SWT pun murka kepada mereka. Akhirnya Allah SWT menghancurkan penduduk Aikah dengan mengirimkan awan hitam pekat yang panas dan mengepung mereka dari segala penjuru. Mereka semua binasa karena durhaka kepada Allah SWT.
Kisah Nabi Syuaib AS ini memberikan pelajaran kepada setiam umat Islam untuk selalu berbuat jujur dalam setiap aktivitas. Kejujuran adalah pangkal kemujuran, sedangkan ketidakjujuran adalah pangkal kehancuran.
Advertisement