Sukses

Cepat Kaki Ringan Tangan Artinya dalam Bahasa Indonesia, Kenali Peribahasa Lainnya

Cepat kaki ringan tangan artinya berkaitan dengan seseorang yang sigap dalam menghadapi situasi tertentu.

Liputan6.com, Jakarta Cepat kaki ringan tangan artinya tentu perlu kamu pahami. Bagi orang Indonesia, ungkapan ini tentu sudah tidak asing lagi di telinga. Pasalnya, kalimat satu ini mungkin sudah pernah kamu kenali dalam pelajaran bahasa Indonesia di sekolah.

Berbagai peribahasa dalam bahasa Indonesia mengandung makna tersirat yang perlu dipahami. Cepat kaki ringan tangan juga memiliki arti tersirat yang tidak dapat dipahami dari kata-kata yang membentuk kalimat itu saja.

Cepat kaki ringan tangan artinya berkaitan dengan seseorang yang sigap dalam menghadapi situasi tertentu. Orang yang mendapatkan kalimat ini merupakan orang-orang yang selalu peka terhadap situasi idi sekitarnya dan segera bertindak.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (24/1/2023) tentang cepat kaki ringan tangan artinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Cepat Kaki Ringan Tangan Artinya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cepat kaki ringan tangan artinya suka menolong. Ungkapan satu ini biasanya digunakan untuk seseorang yang memiliki sikap yang sigap dan tangkas dalam menghadapi situasi tertentu. Hal ini terutama saat orang tersebut melihat orang lain membutuhkan pertolongan.

Cepat kaki ringan tangan artinya juga bisa dimaknai sebagai tangkas dan giat, dalam bekerja dan sebagainya. Ungkapan cepat kaki ringan tangan artinya adalah julukan yang dapat diberikan pada seseorang yang suka menolong. Jika kamu memiliki teman yang suka menolong, maka ungkapan cepat kaki ringan tangan artinya bisa disematkan kepadanya.

Cepat kaki ringan tangan artinya seseorang memiliki sifat yang sigap dan cepat tanggap dalam menolong orang lain yang sedang kesulitan. Cepat kaki ringan tangan artinya tidak hanya disematkan kepada orang-orang yang suka menolong, tetapi juga tangkas dan sigap dalam bertindak untuk menolong.

3 dari 6 halaman

Contoh Kalimat Cepat Kaki Ringan Tangan

Jadi kamu tentu sudah memahami bahwa peribahasa cepat kaki ringan tangan artinya adalah orang yang suka menolong. Kamu juga perlu memahaminya melalui contoh kalimat. Contoh kalimat yang menggunakan peribahasa cepat kaki ringan tangan yaitu sebagai berikut:

- Dwi adalah seorang teman yang cepat kaki ringan tangan, sehingga Ia menjadi ketua kelas di sekolah.

- Agus kerap kali membantu guru dalam membawa buku pelajaran, Ia dijuluki sebagai seorang yang cepat kaki ringan tangan oleh para guru.

- Putra selalu dibantu oleh Udin saat memasangkan umpan pada kail pancingnya. Udin memang terkenal sebagai anak yang cepat kaki ringan tangan di kampungnya.

- Hidup di kompleks perumahan membuat Tri selalu memubudayakan untuk cepat kaki ringan tangan pada setiap kegiatan bersama.

4 dari 6 halaman

Kumpulan Peribahasa Indonesia

Selain cepat kaki ringan tangan artinya sigap dalam menolong, berikut kumpulan peribahasa Indonesia beserta artinya, seperti Liputan6.com kutip dari Merdeka:

1. Air beriak tanda tak dalam (Orang yang banyak bicara biasanya kurang ilmunya)

2. Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga (Perilaku dan karakter seorang anak menurun dari orangtuanya (biasanya berkonotasi negatif))

3. Ada udang di balik batu (Ada maksud tersembunyi di balik perilaku seseorang)

4. Ada asap, ada api (Jika ada akibat, pasti ada sebabnya)

5. Anjing menggonggong, kafilah berlalu (Membiarkan orang lain berbicara, mencemooh atau mempergunjingkan seseorang; tetapi tak dihiraukan)

6. Bagaikan telur di ujung tanduk (Suatu keadaan yang sangat berbahaya, salah sedikit bisa celaka)

7. Bagai pinang dibelah dua (Dua orang atau dua hal yang benar-benar serupa, sulit dibedakan)

8. Bak kacang lupa kulitnya (Seseorang yang melupakan asal-usulnya)

9. Bagai memancing di air keruh (Mengambil keuntungan dari perselisihan orang lain)

10. Bagai pungguk merindukan bulan (Mengharapkan sesuatu yang sulit digapai)

11. Bagaikan air di daun talas. (Tidak punya pendirian tetap)

12. Bagaikan burung di dalam sangkar (Suatu kehidupan yang penuh kekangan)

13. Barang siapa menabur angin akan menuai badai (Siapa yang berbuat buruk, dia pula yang menanggung akibat buruknya)

14. Besar pasak daripada tiang. (Pengeluaran lebih besar daripada penghasilan alias rugi)

15. Bagai musuh dalam selimut (Orang terdekat yang berkhianat)

16. Bagai bumi dan langit (Perbedaannya terlalu jauh)

17. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing (Senang dan susah dijalani bersama)

18. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi (Kondisi yang adil dan berimbang)

19. Dikasih hati minta jantung (Orang yang tidak tahu diri. Diberi sedikit, malah meminta lebih banyak)

20. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung (Ke mana pun dia pergi, seseorang harus selalu mematuhi adat istiadat tempat yang dikunjunginya)

5 dari 6 halaman

Kumpulan Peribahasa Indonesia

Berikut kumpulan peribahasa Indonesia lainnya:

1. Di atas langit masih ada langit (Nasihat agar seseorang tidak sombong dan merasa hebat, karena selalu ada seseorang yang lebih hebat lagi darinya)

2. Fajar menyingsing, elang menyongsong (Menyambut hari dengan semangat dalam bekerja atau berusaha)

3. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari (Perilaku guru akan ditiru mentah-mentah oleh muridnya. Jika guru melakukan hal buruk, murid akan berlaku lebih buruk lagi)

4. Gali lubang, tutup lubang (Melunasi utang lama dengan utang yang baru)

5. Gayung bersambut, kata berjawab (Serangan kata-kata yang dapat ditangkis. Kebaikan atau keburukan yang dibalas dengan kebaikan atau keburukan pula)

6. Habis manis, sepah dibuang (Tak dipedulikan atau ditelantarkan jika dianggap sudah tidak berguna)

7. Hasrat hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai (Ingin memiliki sesuatu yang berharga, namun tak memiliki kemampuan untuk melakukannya)

8. Hangat-hangat tahi ayam (Kemauan yang tidak tetap atau tidak kuat)

9. Jauh di mata dekat di hati (Walaupun terpisah jarak, namun selalu teringat)

10. Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah (Kasih sayang ibu tak terbatas dan selamanya, sementara kasih anak begitu terbatas)

11. Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak (Kebaikan seseorang yang jelas ada diabaikan, namun kesalahan yang sangat kecil justru dibesar-besarkan)

12. Lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya (Setiap daerah memiliki adat istiadat yang berbeda)

13. Lempar batu sembunyi tangan (Orang yang bersikap pengecut dengan tidak bertanggungjawab/mengakui perbuatannya)

14. Lubuk akal tepian ilmu (Orang yang pandai adalah tempat untuk bertanya)

15. Malu bertanya, sesat di jalan (Kesulitan menghadapi suatu masalah karena enggan meminta pendapat orang lain)

16. Menjilat air ludah sendiri (Meminta kembali barang yang sudah diberikan kepada orang lain atau mengingkari perkataannya sendiri)

17. Menang jadi arang, kalah jadi abu (Menang atau kalah tetap rugi atau dua pihak yang berselisih hingga sama-sama rugi)

18. Menggunting dalam lipatan (Mencelakakan atau menipu kawan sendiri)

19. Nasi sudah menjadi bubur (Sesuatu yang sudah terlanjur terjadi tak bisa diurungkan lagi)

20. Pagar makan tanaman (Seseorang yang memanfaatkan/mencelakakan sesuatu yang seharusnya dia lindungi)

6 dari 6 halaman

Kumpulan Peribahasa Indonesia

Berikut kumpulan peribahasa Indonesia lainnya:

1. Pucuk dicinta ulam pun tiba (Mendapatkan sesuatu yang lebih daripada apa yang diharapkan)

2. Sambil menyelam minum air (Mengerjakan dua hal sekaligus)

3. Sedia payung sebelum hujan (Berjaga-jaga sebelum musibah tiba)

4. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui (Melakukan satu hal dan mendapatkan hasil lebih banyak dari upayanya)

5. Senjata makan tuan (Sesuatu yang direncanakan untuk mencelakakan orang lain, tapi justru melukai dirinya sendiri)

6. Seperti air dan minyak (Tidak pernah bisa akur)

7. Seperti padi, semakin berisi semakin merunduk (Semakin berilmu seseorang, semakin rendah hati sikapnya)

8. Seperti katak dalam tempurung (Wawasannya kurang luas)

9. Setali tiga uang (Semuanya sama saja, tak ada bedanya)

10. Sudah jatuh tertimpa tangga (Mengalami kesialan beruntun)

11. Sudah banyak makan asam garam (Sudah banyak pengalamannya dalam menjalani hidup)

12. Tak ada gading yang tak retak (Tidak ada seseorang atau sesuatu yang sempurna)

13. Tak ada rotan, akar pun jadi (Mencari solusi alternatif jika suatu hal tidak bisa dilakukan)

14. Tajam ke bawah, tumpul ke atas (Bersikap keras terhadap orang miskin atau tidak berdaya, namun bersikap lunak terhadap orang kaya atau berkuasa)

15. Tong kosong nyaring bunyinya (Orang yang miskin ilmu biasanya banyak bicara/membual)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.