Sukses

Buroq Adalah Kendaraan Nabi Muhammad Saat Peristiwa Isra’ Mi’raj, Begini Bentuknya

Buroq merupakan kendaraan Nabi Muhammad SAW saat peristiwa Isra’ Mi’raj.

Liputan6.com, Jakarta Buroq merupakan istilah yang asing bagi sebagian orang, namun bagi umat Islam penyebutan tersebut sangatlah penting karena hal ini menyangkut tentang peristiwa Isra’ Mi’raj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dalam islam, buroq bukan hanya sebatas istilah namun ini adalah sosok makhluk tunggangan tidak dapat diterangkan oleh kecerdikan, yang membawa Nabi Muhamad SAW dari Masjid al-Aqsa menuju Mi'raj ketika peristiwa Isra Mi'raj.

Buroq adalah makhluk ciptaan Allah SWT dari cahaya ini tidak dijelaskan secara detail dalam Al-Qur’an, meski begitu buroq ini dijelaskan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, artinya:

"Dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah bersabda: Didatangkan kepadaku Buraq, seekor tunggangan putih, lebih tinggi dari keledai dan lebih rendah dari baghal, ia berupaya meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya. Setelah menungganginya, maka Buraq itu berjalan membawaku hingga sampai ke Baitul Maqdis. Aku ikat (tambat) tunggangan itu di tempat biasanya para Nabi menambatkan tunggangannya (Buraq)."

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai apa itu buroq dan wujudnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (27/1/2023).

2 dari 4 halaman

Mengenal Buroq

Istilah buroq memang tidak dijelaskan secara detail dalam Al-Qur’an. Namun dalam Islam, dijelaskan bahwa buroq merupakan kendaraan Nabi Muhammad SAW saat peristiwa Isra’ Mi’raj. Isra’ Mi’raj merupakan salah satu fenomena terbesar yang terjadi pada Nabi Muhammad SAW setelah istri tercintanya, Khadijah al-Kubra, meninggal dunia.

Dikisahkan ketika peristiwa ini terjadi, Nabi Muhammad SAW menggunakan Buraq selama perjalanannya dari Masjidil Haram, Makkah menuju Masjidil Aqsha, Palestina, dan ketika naik ke Sidratul Muntaha. melewati tujuh lapis langit. Peristiwa isra` dijelaskan dalam QS al-Isra` ayat 1, dan mi`raj di QS al-Najm ayat 13-18.

Perlu diketahui bahwa Nabi Muhammad SAW mengalami peristiwa isra` tidak sendirian, tetapi menaiki kendaraan “buraq” dan ditemani malaikat Jibril as. Imam Nawawi berkata:

“Buraq ialah nama seekor binatang yang pernah dinaiki Rasulullah saw pada malam isra`” (Syarah Shahih Muslim, Juz 2, h. 210).

Dalam pemakaian umum, "buraq" itu berarti burung cendrawasih, yang oleh kamus didefinisikan dengan burung dari sorga (bird of paradise). Sebenarnya "buraq" itu merupakan istilah yang dipakai dalam Al Qur'an dengan faedah "kilat" termuat pada surat Al Baqarah ayat 19-20 dan surat Ar Ra'd ayat 2 dengan istilah aslinya "Barqu".

 

3 dari 4 halaman

Wujud dari Buroq

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, buroq adalah kendaraan yang digunakan Nabi Muhammad ketika melaksanakan " Isra'. Dari perspektif literatur, Buraq divisualisasikan sebagai hewan tunggangan berupa hewan berkaki empat yang memiliki kecepatan tinggi bahkan saking cepatnya, kecepatan perjalanan buroq diibaratkan sama dengan kecepatan cahaya 300.000 kilometer per detik.

Padahal, menurut pandangan fisikawan, Buraq dijelaskan sebagai cahaya putih yang memang memiliki kecepatan sangat tinggi. Hal ini sebagaimana yang diterangkan  dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, artinya:

"Dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah bersabda: Didatangkan kepadaku Buraq, seekor tunggangan putih, lebih tinggi dari keledai dan lebih rendah dari baghal, ia berupaya meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya. Setelah menungganginya, maka Buraq itu berjalan membawaku hingga sampai ke Baitul Maqdis. Aku ikat (tambat) tunggangan itu di tempat biasanya para Nabi menambatkan tunggangannya (Buraq)."

Hadis tersebut dipertegas dengan hadis-hadis sahih dan penegasan para ulama, bawha buroq yang dikendarai Rasulullah saw ketika Isra` itu benar-benar seekor binatang (hakiki), bukan sekadar kiasan (majazi) seperti anggapan sebagian orang. Sebagaimana yang dijelaskan pada kitab shahih al-Bukhari disebutkan:

“Dari Anas bin Malik, dari Malik bin Sha`sha`ah, bahwa Nabi saw telah menceritakan kepada para sahabat tentang malam ketika beliau diisra`kan … . Kemudian didatangkan kepadaku seekor binatang yang tubuhnya lebih kecil dari pada bighal dan lebih besar dari pada himar (keledai), putih rupanya. Lalu Jarud bertanya kepada Anas, “apakah itu buraq, wahai Abu Hamzah? Anas menjawab, ya binatang itu sekali melangkah, sejauh mata memandang.” Lantas aku (Nabi) ditunggangkan di atasnya… “ (Riwayat al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, Juz 2, h.327).

4 dari 4 halaman

Peristiwa Isra’ Mi’raj

Peristiwa Isra’ Mi’raj ini sangat penting dan merupakan peristiwa besar yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Isra’ Mi’raj juga menjadi perjalanan spiritual yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Dikisahkan pada malam itu, Jibril datang mengunjungi Rasulullah.

Jibril lalu mengajak Rasulullah untuk melaksanakan Isra’ Mi’raj. Kata Isra’ berarti perjalanan di waktu malam dan Mi’raj adalah naiknya Rasulullah saw dari Masjid al-Aqsha ke Sidrat al-Muntaha melewati tujuh lapis langit. Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj tersebut, Rasulullah menaiki Buraq bersama Jibril dan Mikhail, untuk kemudian dalam sekejap melesat menuju Masjidil Aqsa.

Sebelum tiba, Jibril sempat mengajak Rasulullah salat di beberapa tempat yakni Tayyibah (Madinah Al Munawwarah), Madyan (tempat berteduhnya Nabi Musa AS saat dikejar Firaun), Thursina (tempat Nabi Musa menerima wahyu Allah) dan Betlehem atau Bait Al Lahm (tempat lahirnya Nabi Isa).

Usai salat, Rasulullah melanjutkan perjalanan menuju Baitul Maqdis. Setiba di sana, Rasulullah disambut beberapa nabi yang berada di lapisan langit Allah. Setelah itu, mereka salat berjemaah dengan Rasulullah sebagai imam.

Dalam perjalanan dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha. Rasulullah SAW bertemu Nabi Adam di langit pertama, Nabi Isa di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, Nabi Musa di langit keenam.

Saat berada di langit ke tujuh, Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim yang perawakannya sangat mirip dengannya. Dari perjalanan ini Rasulullah mendapatkan banyak sekali pesan dari para nabi lain untuk penyebaran Islam kepada umat muslim.